Connect with us

Articles

10 Band Indonesia dengan Nama Sama

Dipublikasikan

pada

IMG_3134

Foto: Angkuy

Dalam sebuah proyek musik, nama bisa menjadi sesuatu yang berharga, atau bahkan bisa bernilai sangat berharga. Hal ini bisa muncul karena adanya pemikiran bahwa sebuah nama bisa menjadi perwakilan dari berbagai hal sebuah band, seperti image, karakter, visi, dan berakhir di telinga pendengar yang tidak mau lepas dari ingatannya. Everlasting, legenda dan lain sebagainya.

Nama sebuah band banyak diambil dari apa pun, ada yang terkesan gagah, jahat, seram, lucu, aneh atau bahkan unik. Keunikan dari sebuah nama pun bisa menjadi cara alternatif untuk meraih perhatian publik, cepat dan mudah diingat.

Representasi dari sebuah nama bisa memiliki pesan yang sangat dalam, bisa memiliki harapan yang tinggi atau mungkin tidak bermakna sama sekali. Sebuah nama akan menjadi alat paling depan dari permukaan sebuah band atau proyek musik lainnya, karena akan diingat, dicatat, dan disebutkan oleh banyak pihak.

Tidak jarang kita menemukan beberapa band yang memiliki nama sama dengan band lain. Kadang kita harus menambahkan asal untuk membedakannya. Seperti Mono Jepang dan Mono Inggris untuk membedakan band bernama Mono. Dan sebenarnya masih banyak lagi band di dunia yang memiliki nama sama.

Apakah itu salah? Tidak juga, karena tidak ada aturan baku yang melarangnya.

Namun rasanya tidak nyaman aja ketika ada seseorang atau pihak membicarakan satu band tapi salah tunjuk, atau pendengar kebingungan atau salah informasi atau mungkin saja salah beli album. Selain itu, rasanya ada kebanggaan tersendiri ketika hanya kita yang memiliki nama itu. Atau mungkin saja berlomba-lomba untuk mengusai sebuah nama.

Dalam tulisan ini, Saya ingin berbagi cerita tentang band-band Indonesia yang Saya tahu, yang memiliki nama sama dengan band-band di luar Indonesia. Ada perasaan lucu dan unik ketika terlihat sebuah perbedaan musik dengan nama yang sama, dan yang bingung adalah ketika nama sama, musiknya pun bermain di arena yang hampir sama. Jadi, mari kita berkenalan dengan band-band lain yang namanya (mungkin) sudah kamu kenal ini.

 

Tulus

Pertama kali tahu ada nama proyek musik dengan nama Tulus adalah kelompok musik black metal asal Norwegia. Pertama kali mengeluarkan album pada tahun 1996 yang berjudul Pure Black Energy, dan sudah mengeluarkan sebanyak 4 album terhitung sampai tahun 2012. Saat ini pun, Tulus Norwegia masih aktif dengan mengisi penampilannya di beberapa festival.

Tulus (Norwegia). (Foto: metal-archive)

Tulus (Norwegia). (Foto: metal-archive)

TULUS

Selain dari Norwegia, Saya tahu ada penyanyi pop jazz asal Indonesia, memiliki nama lengkap Muhammad Tulus dan menuliskan nama Tulus sebagai nama panggungnya.

Pop-jazz membawa Tulus ke berbagai pelosok negeri untuk menyebarkan musiknya. Debut albumnya pun mendapatkan respon positif dari berbagai media dan publik.

Sebenarnya, Saya menemukan juga sebuah proyek musik yang bernama Tulus, yaitu berasal dari Finlandia. Bisa disimak di www.tulus.org

Tulus.-M.-Andika-Putra

Tulus (Indonesia). Foto: M. Andhika Putra

pic-from-madahbakti-blogspot-com

Sarasvati

Kita mengetahui Sarasvati yang merupakan nama yang memiliki posisi dan makna yang besar dalam Buddha dan Hindu. Dengan berbagai maknanya, nama Sarasvati banyak digunakan juga untuk penamaan seseorang yang tentu saja dengan harapan kebaikan. Akhirnya nama sebuah band pun diambil dari nama Sarasvati.

Di Jepang, pada tahun 80-an terdapat kelompok musik post-punk gothic yang dibentuk oleh 3 perempuan yang memainkan musik kompleks, ghotic dengan kostum-kostum yang gelap.

Sarasvati Jepang ini sudah menjadi bahan pembicaraan di media-media Jepang dengan keunikan musik dan nilai atraktifnya dari penampilan mereka di atas panggung.

1383257_310103042461063_74168578_n

Sarasvati (Jepang). Foto: rasen-virus

YouTube video

Di Indonesia, kita mengenal Sarasvati yang merupakan proyek musik milik Risa Saraswati. Memainkan musik pop dengan atmosfer yang gelap dan menakutkan, bahkan beberapa kali tampil dengan kostum dan dandanan seperti make up dan kostum di film horror.

Hal ini pun ditekankan oleh Sarasvati Indonesia dengan tema-tema yang diangkatnya, yaitu tentang hal-hal yang berhubungan dengan orang-orang yang sudah mati atau dunia mistis.

risa-saraswati

Risa Saraswati, Sarasvati. (Foto: Marnalaman Eros)

sarasvati_front

Gigi

Kita sudah mengenal Gigi sebagai salah satu band besar di Indonesia. Proyek musik milik Armand Maulana dan Dewa Budjana ini sudah aktif bermain musik sejak tahun 1994 dengan memainkan arena-arena pop rock.

Sampai tahun 2013, terhitung sudah 20 album yang dirilis oleh Gigi dan memposisikan diri sebagai salah satu band tersolid dan produktif di Indonesia.

Gigi. (Foto: jagoanmusik)

Gigi (Indonesia). Foto: jagoanmusik

peaceloveandrespect

Di Kanada, tepatnya di Vancouver, terdapat band yang bernama Gigi. Aktif sejak tahun 2005 dan memainkan musik indie pop dengan pengaruh gaya-gaya dari tahun 50-an dan 60-an.

Debut albumnya yang berjudul Maintenant pada tahun 2010 mendapatkan respon positif dari berbagai media. Single di album tersebut sering diputar di radio-radio Kanada. Namun sampai saat ini, mereka belum mengeluarkan lagi album atau bahkan materi terbarunya.

Gigi

Gigi (Canada). Foto: deftune

20120616-1130-0-maintenant

Noah

Ketika Peterpan melakukan perubahan baru dengan nama Noah, Saya teringat tentang duo indie pop asal Denmark yang sudah aktif bermain musik sejak tahun 2008. Debut albumnya yang berjudul Noah (self titled) mendapatkan respon positif waktu itu.

Selain Noah Indonesia dan Noah Denmark, ada musisi electronic asal New York. Noah Amerika ini merupakan salah satu musisi yang mengembangkan EDM di New York, dan mulai dipadatkan dengan berbagai penampilannya di dance festival sampai ke Eropa.

Foto konser noah band Terbaru Lengkap 2

Noah (Indonesia). Foto: untukok

url

Noah (Denmark). Foto: blogs.denmark

NOAH KEEP ON MOVIN'

Sore

Saya sangat menyukai kata ‘sore’. Berbagai makna yang terasa teduh sangat tersirat di dalam kata tersebut. Kelompok musik Sore asal Jakarta rasanya mengembangkan suasana tersebut ke dalam musiknya.

Sejak tahun 2002, Sore menarik perhatian publik dengan kompleksitas musiknya bermain di arena chamber pop. Album-album dan banyak single Sore sudah menghiasi berbagai film di Indonesia dan selalu ada di koleksian musik banyak orang.

SORE

Sore (Indonesia). Foto: musicasia-weekly

Karena Sore bermakna banyak, dalam artian bisa berdiri sebagai Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, jadi gak heran sebenarnya ada banyak band dengan nama Sore ini.

Kelompok musik yang bermain di arena nu-metal aja udah ada 2, Sore dari Amerika dan Sore dari Prancis. Selain itu juga ada 2 band lagi yang memainkan musik experimental metal, Sore dari Jerman dan Sore dari Australia.

1316234617_SORELOGO

Float

Pertama kali dipertemukan dengan musik Float ketika film Mira Lesmana yang berjudul “3 Hari Untuk Selamanya” menjadi salah satu film wajib ditonton.

Float menyajikan musik yang begitu susah untuk dilupakan, selalu terbayang dan teringat. Hingga lagu-lagu Float pun kemudian terus menghiasi film-film Indonesia dan film seri “Heroes” (Season 2) yang diproduksi oleh Star di Hong Kong. Musik Float semakin mengalir deras dengan konsep yang mereka tawarkan melalui proyek “Float 2 Nature”.

 

Float (Indonesia). Foto: floatproject

Float (Indonesia). Foto: floatproject

Mengoleksi rilisan-rilisan musik electronic mempertemukan dengan nama band Float yang lain. Di Swedia, ada kelompok synthpop bernama Float yang dibentuk oleh Stefan Lindkvist & Tim Larsson.

Selain Float Swedia, ketika myspace masih menjadi kekuatan utama untuk eksplorasi musik, ada sebuah proyek musik electronic asal Serbia yang bernama Float yang dibentuk oleh Vladimir Mihajlovic.

R-159861-1193341219

MI0003258730

Revenge

Brutal death metal dengan technical yang kompleks memposisikan Revenge sebagai salah satu band Indonesia yang tepat di posisi tersebut. Revenge asal Jakarta ini sudah merilis album sejak tahun 2009 dengan berbagai review yang positif. Dibentuk sejak tahun 2006, Revenge cukup produktif dengan merilis album trilogy dan mengisi beberapa festival di Indonesia.

1336328028_foto_revenge_baru

Revenge (Indonesia). Foto: reverbnation

Selain itu, Kanada memiliki band bernama Revenge. Memainkan musik black metal sejak tahun 2000. Sudah merilis 4 album dan 4 EP dengan album fenomenalnya yang berjudul Triumph.Genocide.Antichrist.

Screen Shot 2013-12-03 at 5.11.29 PM

Revenge (Kanada). Foto: we-photography

Tahun 2008, Revenge terbentuk di Massachusetts, Amerika dan memainkan musik hardcore yang sudah disebarkan melalui 4 rilisan album melalui label rekaman Frequency Deleted Records.

Sebenarnya, bassist New Order, Peter Hook pernah membentuk band bernama Revenge. Dia bentuk bersama Lavolta Lakota dan Rawhead pada tahun 1989 dan menutup perjalanannya pada tahun 1995 dengan rilisan 3 album dan 1 EP.

YouTube video

Astrolab

Kelompok dream pop asal Bandung ini membangkitkan musik-musik dream pop di Indonesia pada masanya. Astrolab begitu produktif dengan rilisan-rilisannya yang dirilis oleh Maritime Records dari Indonesia hingga Cloudberry Records dari Miami Beach.

Prancis, memiliki band bernama Astrolab juga. Memainkan musik shoegaze dan sudah merilis 2 album. Debut albumnya yang berjudul Astrolab (self titled) mendapatkan respon positif dari media dan publik.

46491_596263457085702_98507256_n

Astrolab (Indonesia). Foto: facebook Astrolab

a3730433294_2

Strangers

Tahun 2007, kelompok musik Strangers terbentuk di Bandung memainkan musik bernuansa brit pop-rock. Tahun 2008 menjadi awal baik bagi Strangers dengan merilis debut albumnya yang berjudul Everything Goes Automatic dengan respon yang positif dari berbagai media. Radio-radio pun memutarkan single “Heavenly” yang menjadi salah satu lagu yang sering diputar.

Jauh menuju Inggris, dengan memainkan musik dark synth, Strangers terbentuk dan rajin memberikan single-nya secara gratis. Trio asal London ini baru saja merilis single terbarunya yang berjudul “London Lights”.

180694_10150151166698465_41498343464_8137801_6814891_n

Strangers (Indonesia). Foto: dhinamikasendja

Strangers-3

Strangers (Inggris). Foto: withguitars

Outright

Kelompok hardcore asal Bandung, Ouright sudah aktif bermain musik sejak tahun 2004. Debut albumnya yang berjudul Hardcore Strikes Back dirilis pada tahun 2008 oleh Crossover Records membawa perjalanan musik Outright semakin meluas.

Tidak hanya di Indonesia, rilisan albumnya tersebar hingga ke Eropa dan memposisikan dirinya sebagai salah satu band hardcore yang padat dengan jadwal panggungnya.

2OUTRIGHT

Outright (Indonesia). Foto: bandungberisik

Melbourne, 2010. Terbentuk lah sebuah band hardcore bernama Outright. Dibentuk oleh 5 sahabat dengan female vocal yang sangat berkarakter dan menjadi magnet besar.

Outright Melbourne ini menamakan dirinya sebagai jati diri hardcore Melbourne, semua rilisannya dirilis oleh Reason and Rage Records dan menyebar luas ke penjuru dunia.

BOTM-For-Upload

Outright (Australia). Foto: chuckingamosh

 

2 Komentar

1 Komentar

  1. febry

    04/12/2013 at 8:58 pm

    kok ga masukin rumah sakit? di amerika ada band dengan nama rumah sakit juga kang..

    • Anggung Suherman

      05/12/2013 at 4:37 pm

      Ah iya bener, Rumah Sakit! Tidak terhitung sebelumnya. Nice info..Thanks ya 🙂

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *