Connect with us

Featured

Lima Seniman Jogja Beraksi Di Indonesian Day Pada Zushi Beach Film Festival Jepang

Dipublikasikan

pada

Oleh

Musim panas di Tokyo bisa menjadi hal yang sangat mengganggu. Hal tersebut yang membuat para penghuni kota metropolitan Jepang ini mencoba melarikan diri ke pantai, dan pantai Zushi di Kanagawa menjadi salah satu tempat pelarian musim panas paling populer. Sayangnya pantai ini melarang pemutaran musik keras, tattoo dan barbeque, tapi diantara semua larangan tadi terselip sebuah event yang harus dihadiri terutama pada saat Golden Week, The Zushi Beach Film Festival (ZBFF).

ZBFF adalah sebuah festival film tahunan yang diorganisir oleh Cinema Caravan, sebuah kolektif seniman Jepang yang mempergunakan video/film sebagai media. Dengan konsep Play With The Earth, kolektif ini sering mengadakan pemutaran film secara interaktif melalui format bioskop keliling dengan tempat yang dekat dengan alam semisal di atas bukit atau tepi pantai yang sepi.

ZBFF tahun ini adalah yang ke tujuh kalinya digelar, dan kali ini akan berlangsung mulai 28 April sampai 8 Mei 2016. ZBFF sendiri secara ironis menawarkan semua hal yang dilarang di pantai tersebut mulai dari pemutaran bermacam jenis film, pertunjukkan musik keras, tattoo serta pesta makanan tradisional setiap harinya. Selain itu, festival ini juga menyajikan pergelaran seni, budaya serta olahraga ekstrem dari berbagai negara yang ditunjuk sebagai tema harian, termasuk Indonesian Day. Untuk informasi lain mengenai ZBFF, silahkan cek: zushifilm.com

Pada ZBFF 2016 kali ini, Cinema Caravan mengundang lima seniman Indonesia untuk mengkurasi Indonesian Day yang tidak hanya menyajikan unsur film dan seni rupa tetapi juga musik, makanan serta budaya lokal lainnya. Indonesian Day di ZBFF 2016 yang diselenggarakan pada 7 Mei 2016 nanti akan menggelar permainan interaktif lomba ala tujuh belasan semisal Lomba Makan Krupuk, Balap Karung, Voli, Lari Bakiak serta memasak masakan Indonesia. Selain itu ada screening film berjudul ‘Siti” yang disutradarai oleh Eddie Cahyono, produksi FourColours Films. Sebagai perwakilan Ace House Collective, Uji “Hahan” Handoko berperan sebagai penata artistik di Indonesian Day selain memamerkan karya-karya dari anggota Ace House Collective. Sementara itu, dua seniman lainnya yaitu Aga dan Gotha Antasena dari Whaton Studio akan membangun sebuah karya instalasi sebagai representasi dari gerobak kaki lima yang khas kita temui sehari-hari di Indonesia.

Pada sesi musik, Indonesian Day akan menampilkan group Electronic yang sempat merilis single kolaborasi bersama Masia One melalui DoggyHouse Records, DubYouth Soundsystem. Group yang tahun lalu merayakan ulang tahun-nya ke sepuluh ini dikomandani oleh PoppaTee (Heru Wahyono “Shaggydog”) sebagai produser dan arranger serta dibantu Metzdub (Andy Zulfan) pada mixing console.

indonesiandays

Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *