Connect with us

Articles

Merilis Album Bentuk Disket

Dipublikasikan

pada

Di awali dengan perbincangan tentang rencana perilisan, akhirnya berkahir pada sebuah pembahasan bentuk rilisan yang unik, yaitu disket. Graham Boosey, musisi sekaligus pemilik label Wrieuw Recordings dari Inggris ini ikut menyumbangkan referensi baru untuk perilisan sebuah album atau EP atau mungkin single.

Tentu saja kita sudah mengetahui tentang paketan musik yang dirilis melalui berbagai format, mulai dari vinyl, CD, kaset hingga berbentuk digital download. Selain itu juga kita pernah merasakan keistimewaan rilisan melalui format USB yang pernah ramai dilakukan oleh berbagai band dari dunia.

Lalu, muncul lah rilisan yang (mungkin) lebih istimewa, yaitu melalui disket. Disket atau floppy disk merupakan media penyimpanan data digital. Bagi generasi baru, mungkin hanya atau hardisk external atau juga USB. Sebelum muncul kedua hal tersebut, maka floppy disk adalah pilihannya.

Floppy disk atau disket popular pada pertengahan tahun 90-an hingga awal 2000-an. Pada saat itu hampir semua komputer menggunakan media ini. Disket merupakan sebuah perangkat keras penyimpanan data yang terdiri dari sebuah medium penyimpanan magnetis bulat yang tipis dan lentur yang dilapisi plastik. Cara kerja dari disket hampir sama dengan hardisk, sehingga mampu membaca atau menulis data.

Namun, perbedaannya adalah keterbatasan kapasitas data yang bisa disimpan. Disket hanya memiliki kapasitas sebesar 1,44 MB. Hal ini dianggap menjadi keunikan dan keistimewaan bagi beberapa orang, termasuk Graham Boosey juga bagi Diskette Etikette Rekords.

Diskette Etikette Rekords atau sering disingkat dengan DER ini merupakan salah satu label rekaman yang berdedikasi pada musik eksperimental dengan media floppy disk atau disket. DER berasal dari London, Inggris dan menjadi salah satu simbol label rekaman DIY yang kuat dengan media disketnya ini.

Semua rilisannya bersifat terbatas dan dikerjakan tanpa melalui mesin. Biasanya setiap rilisan hanya sekitar 35 kopi. Karena kapasitas disket hanya memuat data sebesar 1,44 MB maka DER membatasi data audio-nya lebih sedikit, yaitu 1,38 MB. Hal ini menjadi nilai keunikan tersendiri bagi musisi-musisi yang akan dirilisnya.

Melalui data yang sedikit ini, berarti materi lagu yang akan dirilis melalui format disket harus ‘diperkecil’. Biasanya, seperti yang dilakukan oleh Graham Boosey melalui proyek musiknya yang bernama Rainbow Valley mengubah materi lagu yang berdurasi 30 menit itu menjadi MP3 dengan 8kbps. Standar yang sering digunakan saat ini untuk MP3 yaitu 320kbps.

Jika memiliki 8kbps, maka kualitas audio akan semakin rendah dan menjadi tantangan tersendiri bagi para musisi untuk melakukan komposisi dan mixing atau mengolah data audio tersebut agar tetap ‘berkualitas’.

DER sadar mengenai keberadaan floppy disk atau disket ini di masyarakat yang mulai jarang. Oleh karena itu DER juga menjual rilisannya berupa tambahan floppy drive. Setiap rilisannya memiliki packaging yang unik, langsung melalui media disketnya.

Disket memberikan pilihan alternatif bagi para musisi untuk merilis album dengan jalur yang unik juga memiliki nilai eksperimental. Tanpa membahas tentang kualitas audio, rilisan disket ini tentu saja menjadi pilihan yang sangat segmented. Tertarik untuk merilis melalui disket?

Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisement