Connect with us

Interviews

The Sun of Pandora: Kerinduan Akan Rumah Dan Nyanyian Suara Ibu

Dipublikasikan

pada

Jauh sebelumnya, secara pribadi saya cukup mengenal dengan baik beberapa manusia yang tergabung dalam unit bermain tata suara ini di sebuah tempat yang mungkin menjadi saksi mata pergerakan komunitas baru yang terbentuk di Bandung. Nama tempat tersebut adalah Beat and Bite, sayang tempat yang di kelola Ricko ( Mocca dan The Triangle) sudah menutup rapat-rapat pintu mereka, mati suri katanya.

Dan ketika  Anatomy For Fabulous Emergency Noise atau mereka lebih senang menyingkatnya dengan A.F.F.E.N  terbentuk lalu mulai menyebarkan single mereka yang berjudul  “Like life easily ended”  serta mendapat perhatian yang begitu baik di Bandung dan di kota-kota lainnya terlihat untuk di last.fm sendiri jumlah plays mereka yang sudah menembus angka 5.523 plays. Ingat itu hanya untuk di last FM saja.

Ketika mereka memutuskan menelurkan album The Sun Of Pandora terbersit hasrat untuk wawancara, ngobrol-ngbrol santai dengan mereka. Karena selain mereka, band pendatang baru dengan beberapa personil yang sudah ada di blantika musik baik sebagai personil band juga sebagai kru di beberapa band yang sudah lama dan kece, galau, makhluk sosial media yang begitu sukses dengan pencitraan mereka sebagai boyband . Mari simak, siapkan kudapan, lalu naik kuda ke depan.

Di wawancarai sambil santai di tengah kesibukan mereka mempersiapkan koreografi sebelum mengadakan pentas,  yang jika di perhatikan koreo tersebut menyerupai joget chibi cherybelle dan poco-poco taruna .

Kenapa harus  disingkat A.F.F.E.N ?

Pengennya sih ga disingkat, cuman terkadang kita harus menghargai ukuran flyer yang mungkin akan menyita banyak slot kalo kita tulis ” Anatomy For Fabulous Emergency Noise” jadi kita putuskan untuk disingkat saja (win-win solution) ditambah setelah disingkat ternyata memiliki arti lagi yaitu monyet, kalo kata mas darwin itu leluhur kita.

Apa yang terdapat di album The Sun of Pandora ?

Yang pasti ada lagu-lagu kita yang berjumlah enam lagu, yang cukup mewakili musik A.F.F.E.N dari segi lirik dan aransemen, desain, logo untuk mengenalkan dan menciptakan imej musik A.F.F.E.N.

Arti dari The Sun of Pandora sendiri ?

Lirik-lirik lagu A.F.F.E.N bercerita tentang suicidal tendencies, child abuse, dan beberapa hal negatif yang kita alami dan lihat yang mampu menciptakan kerinduan kita terhadap masa-masa indah sebelum kita melihat dan mengalami itu seperti kerinduan kita akan rumah, nyanyian dan suara ibu kita, atau orang-orang yang menyayangi kita atau yang kita sayangi. Menurut sejarah Yunani yang kita baca, sifat buruk/negatif itu ada karena pandora membuka box miliknya. Namun ada satu sifat yang konon bisa mengobati semua sifat buruk itu yaitu “harapan” yang kita gambarkan sebagai matahari. The point of The sun of Pandora is “hope”

Kalian produksi  album ini kan sendiri, berarti kalian mengamalkan falsafah independen itu sendiri dong ?

Betul, tapi independen menurut kita adalah kebebasan dalam melakukan dan mengembangkan segala sesuatu tanpa batasan yang mampu membuat kita bahagia

Inspirasi kalian dalam bermusik datang dari mana ?

Setiap anggota dari Affen memiliki inspirasi masing-masing yang benar-benar berbeda yang membuat kita mulai saling mempelajari inspirasi kita masing-masing dan akhirnya mendengarkan segala jenis musik tanpa batasan.

Atribut kalian, topi indian, kenapa Babam lebih memilih topi indian ?

Babam : sebenarnya dulu gue suka baca-baca tentang sejarah dan cerita-cerita tentang native American. Mereka selalu berbicara tentang kecintaan mereka terhadap alam dan alam banyak mengajarkan kita dalam banyak hal termasuk musik, contohnya hampir semua alat musik yang kita gunakan berasal dari alam. hal itu membuat gue jadi suka apapun tentang native american ditambah dari segi fashion mereka keren menurut gue.

Proses kreatif di album The Sun of Pandora ini bagaimana?

Babam bikin musiknya terus kasih denger ke hariz dan akhirnya dibuatlah liriknya sama hariz lalu kita aransemen bareng-bareng pas briefing dan latihan di studio.

A.F.F.E.N itu terbentuk gimana ceritanya ?

Kita ketemu, jatuh cinta, jadian, terus syuting sinetron bareng, bosen, akhirnya bikin band aja, that’s it.

Lalu kenapa kalian senang disebut boy band ?

Sebenarnya yang seneng disebut boy band itu para manager kita Raffie Shakty dan Adi. Cuman kita korbannya ditambah kecintaan kami terhadap mereka kan gede tuh.. jadi ya udah kita dukung aja. Ditambah kita lagi mempelajari poco-poco ala Kopasus dengan serius.

Soal koreo, siapa yang mencetuskan ide awalnya ?

Bareng-bareng.. jadi pencetusnya beda-beda tergantung situasi dan kondisi.

Beralih ke genre, musik apa yang sebenernya kalian mainkan?

Kalo genre sebenernya kita berangkat dari musik post-rock cuman selalu kita kombinasikan dengan banyak musik lainnya yang mungkin akan menyamarkan genre awal kita atau bahkan hilang sama sekali nuansa post-rocknya.

Hmmm… bagaimana tanggapan kalian tentang skripsi ?

Skripsi adalah tanggung jawab yang harus kita selesaikan dengan secepat kilat apalagi disaat kita belum banyak kesibukan. Jangan kaya babam yang ditunda-tunda akhirnya pas giliran sibuk keteteran.  #curhatbabam

Pendapat kalian soal, dede-dede lucu bercelana gemas ?

Pengen kita pacarin atau diangkat jadi ade trus kita beliin celana imut, celana bingung, celana antik, dan celana-celana lainnya biar mereka punya banyak pilihan

Soal pencekalan Lady gaga, menurut kalian?

Mungkin karena pihak promotornya kurang cermat, coba mereka menyiapkan tiket VVIP untuk petinggi-petinggi FPI dan beberapa tiket untuk anggotanya pasti tidak akan dicekal. Terus kayaknya Lady Gaga harus ganti nama jadi Lady Fatimeh biar FPI naksir, biar sesuai katanya sama “budaya” yang digembar-gemborin jadi alasan dicekal.

Untuk Harizlasa, kenapa kok suara lo bisa sebagus itu, ada tips ?

Bunga tujuh rupa, berendem di Ciater 3 hari 2 malam, pake firdaus, dan bertapa di Gunung Kawi selama 9 hari bareng dede lucu. Hahahahahaha, dan sering-sering curhat sama Harist Sandhy Wibowo sambil makan iga bakar komodo dan minum sari platypus. Hahahaha, intinya, sing with your heart!

Seluruh personil A.F.F.E.N ini kalau sedang tidak manggung, keseharian kalian sebagai apa?

Macam-macam, kalo Elmo kerja di percetakan dan jadi additional beberapa band bahaya di ibukota, Hariz dia calon psikolog + penulis hebat dan pangeran cinta, kalo Babam skrg beresin skripsi + photographer disalah satu EO di jakarta, terus suka bantu-bantu ngeliput juga + travelling, kalo Ican kerja di salah satu distro di Bandung dan punya beberapa band lain, Ebong baru lulus terus pacaran, kalo Haribre kuliah + pacaran.

Satu kata untuk musik yg kalian mainkan.

Fabulous, unyu, chibo (kalo chibi kan buat cewek).

Tulisan: Harist Sandhy Wibowo

Foto: Dokumentasi AFFEN

Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *