Connect with us

Flash News

Torpedoest Melepas Album Perdana, ‘New Modes of War’

Dipublikasikan

pada

Torpedoest, merupakan unit punk rock yang digawangi oleh Reza Hilmawan (drum/vokal), Lintang Prasetyo (gitar) dan Izza Reza (bass). Bermodal semangat perlawanan yang meledak-ledak, Torpedoest belum lama ini telah melepas kumpulan materi letup kedalam sebuah debut album bertitel New Modes Of War. Musik Torpedoest sendiri terinspirasi dari band-band punk semacam Bad Religion, NoFx, Rancid, Social Distortion dan sebagainya.

Setelah sebelumnya sempat mengeluarkan split album bersama The Rabbits di tahun 2007 dan EP Life is Good pada medio 2010, Torpedoest berusaha berbicara tentang keadaan yang kini ada di dalam masyarakat.

Semua seakan terlihat dan terasa baik-baik saja, adem ayem, padahal sebenarnya kita semua sedang terlibat dalam suatu perang. Namun bukanlah sebuah peperangan yang menggunakan kekerasan langsung atau terlihat kasat mata seperti halnya peperangan pada zaman dahulu, namun sebuah peperangan dengan model baru,” ujar mereka dalam rilis pers yang diterima Gigsplay.

Peperangan disini coba digambarkan oleh Torpedoest lewat kenyataan-kenyataan semu yang membuat banyak orang diam nikmat tak berdaya, mengikuti struktur yang dibuat sedemikian rupa, dengan perang intelektual, pemberantasan budaya baca, kerancuan kebenaran atas nama relativitas, justifikasi kesalahan, pemberhalaan angka, film, media, teknologi dan lainnya.

“Gila dan Realita” adalah single dari album New Modes of War. Sebuah lagu bertempo cepat yang merupakan gambaran secara umum hal-hal yang sebenarnya merupakan sebuah kegilaan namun kini menjadi realita dan dirasa biasa-biasa saja dalam kehidupan yang ada di masyarakat.

Direkam di MRH Room Recording Studio dan TOMS Studio, mixing dan mastering oleh Reza Hilmawan. Sedangkan untuk lagu ‘Gila dan Realita’, Torpedoest mempercayakan Tommy Situmorang untuk proses mixing dan mastering. 

Album yang di produksi oleh MRH Room Recording Studio dan distribusinya oleh Sepsis Records ini menggunakan jasa Array ‘Madness’ dari RDYS Art & Illustration untuk penggarapan artwork dan foto-foto diambil oleh Diky Prayogo.

photo: Doc. Torpedoest

Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *