Connect with us

Music News

27 Desember 2013, Pandai Besi Gelar Konser “Daur, Baur” di Bandung

Diterbitkan

pada

“Andaikan Pandai Besi adalah band baru dan ini adalah materi lagu baru, maka Daur, Baur akan menjadi album debut Indonesia terbaik sejak album pertama Efek Rumah Kaca…” -Rolling Stone Indonesia

“..setiap detik suara di album ini harus didokumentasikan dengan baik supaya generasi-generasi instant bisa tahu pada era ini ada juga musik pop yang memang solid dan berkarakter kuat.” -Deathrockstar.info

“..Suara lirih Cholil Mahmud adalah drama tersendiri, musiknya diaransemen lebih kaya dan megah. “Debu-Debu Berterbangan” adalah angelic voice, “Desember” serta “Melankolia” menyuguhkan lapisan orkestrasi. Bahkan “Di Udara” menjadi begitu panjang dan penuh choir. Proses daur ulang ini membuat semuanya sungguh berbeda. Gemilang.” -TraxMagz

“The whole album is littered with welcome surprises. Virtually every track ends up far from where it began. Perhaps the best thing to be said about Pandai Besi is that the band sounds like it exists as its own entity, without the baggage of its main, more famous, persona. The songs make their original versions feel like demos..” -the jakarta globe

Adalah beberapa ungkapan positif yang ditujukan kepada Pandai Besi. Pandai Besi adalah sebuah kolektif musik hasil mutasi dari band Efek Rumah Kaca . Pada bulan Maret 2013 lalu, mereka baru saja menyelesaikan sesi rekaman ‘Live’ di Studio Legendaris Lokananta Solo, dan telah menelurkan sebuah album bertajuk Daur Baur. Album ini berisi sembilan lagu terpilih dari dua album milik Efek Rumah Kaca. Pandai Besi mengaransemen dan menempa ulang kesembilan lagu tersebut menjadi sebuah komposisi musik yang lebih kompleks, menyuguhkan intrepertasi baru yang sama sekali berbeda dari corak musik asli milik Efek Rumah Kaca.

Lahirnya Pandai Besi dimulai dari Joyland Fest, bulan Juni tahun 2012 lalu. Saat itu Efek Rumah Kaca memainkan format musik yang lebih ramai karena diperkuat oleh beberapa teman musisi, mereka adalah Poppie Airil (bas), Andi Hans Sabarudin (gitar), Muhammad Asranur (piano), dan Agustinus Panji Mardika (trumpet/flute). Nama Pandai Besi secara resmi dipakai ketika mereka tampil di Superbad Vol.45, bulan November 2012.

Jadwal manggugn yang cukup tinggi ditambah kondisi kesehatan Adrian yang tak kunjung sembuh, sedikit menghambat kelancaran penyelesaian album ketiga Efek Rumah Kaca. Akan tetapi hal ini tidak sedikitpun menyurutkan kreatifitas Cholil dan Akbar untuk terus bermain musik, mereka berusaha mencari berbagai cara untuk menolak kebosanan.

Keterbatasan skill bermusik, rutinitas pekerjaan kantor dan kondisi kesehatan Adrian justru memicu Cholil dan Akbar untuk mencari celah yang paling tepat agar bisa terus berkarya. Seolah ingin menantang diri sendiri, mereka mengajak keempat kawan musisi yang memang sengaja dipilih memiliki latar belakang dan selera musik yang berbeda untuk mendaur ulang lagu – lagu Efek Rumah Kaca. Dari proses inilah Cholil dan Akbar berharap mampu menemukan inspirasi baru sekaligus energi segar dalam bermusik.

Setelah melakukan Mini Konser di Jakarta, Solo dan Malang kini Pandai Besi “Daur,Baur” akan menggelar helatan Mini Konser di kota Bandung. Bertempat di Lokantara Budaya RRI Bandung pada hari Jumat 27 Desember 2013, mulai pukul 19.00 sampai 22.00 WIB.

Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *