Linkin Park : FROM ZERO WORLD TOUR 2025 Baca Infonya Disini×
Connect with us

Articles

Memorabilia Musik Paling Mahal di Dunia

Diterbitkan

pada

Memorabilia bisa jadi sesuatu yang paling menarik dan berharga dari barang-barang yang dikoleksi oleh siapapun, mulai dari penggemar hingga tentu saja kolektor.

Selain itu, barang ini pun memiliki nilai simbolis pada budaya populer, bisa jadi sesuatu yang berhala dan ikon. Dalam dunia musik, suatu sejarah bisa dilihat dari memorabilia ini.

Memorabilia tersebut bisa berupa merchandise band, mobil, gitar, bahkan kostum  atau pakaian yang memiliki nilai-nilai penting. Hal ini berhubungan dengan nilai waktu dan pemilik barang tersebut yang akan memengaruhi terhadap nilai jual.

Misalnya pakaian, akan menjadi sangat mahal jika dimiliki oleh seseorang yang memiliki nilai sejarah yang tinggi. Sejarah yang tinggi bisa berhubungan dengan keterkenalan pemilik pakaian tersebut dan kepentingan orang tersebut bagi publik.

Oleh karena itu, Gigsplay mencoba mengumpulkan dan menyusun memorabilia yang pernah terjual sangat mahal. Simak daftar memorabilianya berikut ini:

The Clash ‘London Calling’ Artwork

Kelompok musik punk rock asal Inggris ini menjadi salah satu band penting sejak tahun 70-an. Mereka berhasil menciptakan musik yang tumbuh dengan terciptanya suatu gaya baru, baik itu dari segi musikalitas hingga subkultur. Album studio ke-3 The Clash yang diberi judul London Calling dirilis pada bulan Desember 1979 di Inggris, dan 1980 di Amerika Serikat.

Memorabilia The Clash mulai banyak diburu dan London Calling mendapatkan respon positif dari berbagai pihak. Bahkan pada tahun 2003, album ini pun menerima penghargaan sebagai “500 Greatest Album all the Time” versi Rolling Stone. London Calling telah terjual lebih dari lima juta kopi di seluruh dunia, dan untuk original artwork-nya, pernah terjual seharga $119.380 pada tahun 2009.

 

Gitar Jimi Hendrix

 

Meskipun Jimi Hendrix memiliki rentang karir bermusik yang singkat di industri musik, namun perjalanan hidup dan keterkenalannya tidak pernah hilang. Jimi Hendrix sudah masuk ke dalam kategori musisi legenda. Tidak hanya itu, dia sudah memegang bendera pemain gitar terbaik sepanjang masa, instrumentalis terbesar dalam sejarah musik dunia hingga ikon rock & roll.

Sejak kematiannya pada tahun 1970, setiap barang yang dimilikinya menjadi target perburuan para kolektor. Sekitar dua puluh tahun yang lalu, sebuah gitar milik Hendrix, Fender Stratocaster, dijual seharga hampir $ 330.000.

 

Lirik “Give Peace a Chance” karya John Lennon

 

Meskipun barisan huruf ini ditulis beberapa dekade yang lalu, kata-kata “Give Peace a Chance” masih bergema ke seluruh penjuru dunia. Lirik ini merupakan bagian dari lagu yang ditulis dan dinyanyikan oleh John Lennon dan Yoko Ono.

Lennon merilis lagu ini ketika masih menjadi bagian dari The Beatles, dan lagu ini selalu dijadikan sebagai “lagu anti-perang.” Pada bulan Juli 2008, lirik lagu yang ditulis di Queen Elizabeth Hotel di Montreal, Kanada ini terjual sekitar $700.000.

 

Drum Sgt. Pepper (The Beatles)

 

The Beatles tentu saja merupakan salah satu ikon musik dunia yang memiliki sejarah panjang. Album ke-8 mereka yang diberi judul Sgt. Pepper Lonely Hearts Club Band dirilis pada bulan Juni 1967, dan menempati posisi nomor 1 selama 15 minggu di US Billboard 200.

Selain itu, album ini pun memenangkan 4 Grammy pada tahun 1968, termasuk Album of the Year. Hal ini mendorong nilai-nilai yang tinggi, termasuk sampul depan albumnya yang menampilkan salah satu objeknya berupa foto drum. Banyak media yang menilai album ini sebagai album terbaik sepanjang masa, hal ini pun mempengaruhi terhadap nilai historis bagi para kolektor. Nilainya terus meningkat dari waktu ke waktu, dan untuk drum-nya sendiri yang menjadi salah satu objek di sampul tersebut terjual seharga hampir $900.000 pada tahun 2008.

 

Tulisan Tangan John Lennon di Lirik “A Day in the Life”

 

Lagu yang terdapat di album Sgt. Pepper’s Lonely Hearts Club Band ini ditulis oleh John Lennon dan Paul McCartney. Untuk departemen lirik, John Lennon menulisnya dengan tangan sendiri di sebuah kertas. Kesuksesan karir The Beatles dan album ini menarik perhatian publik untuk mengoleksi banyak hal yang berhubungan dengan album tersebut.

Maka, lirik lagu “A Day in the Life” ini pun menjadi target kolektor untuk diburu dan tentu saja dikoleksi. Tulisan tangan John Lennon untuk lirik ini pernah dilelang pada bulan Juni 2010. Akhirnya, pada pelelangan tersebut tulisan Lennon ini terjual sekitar $1,3 juta dan dibeli oleh seorang kolektor asal Amerika.

Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *