Seringai : SERIGALA MILITIA SELAMANYA. Lihat Informasi Eventnya×
Connect with us

Articles

Adakah Pengaruh Iklim Terhadap Musik yang Tercipta?

Diterbitkan

pada

Adakah sebuah pengaruh geografis terhadap jenis dan karakter suatu musik? Mungkinkah pengaruh ketinggian, suasana alam, kontur tanah, cuaca, dan hal-hal alami lainnya memengaruhi mood seseorang dalam penulisan lagu dan berpengaruh juga dengan karakter musiknya.

Beberapa penelitian masih melakukan proses teoritis mengenai hal ini, namun tentu saja beberapa orang sudah meyakini tentang pengaruh-pengaruh nilai geografis terhadap musik yang tercipta.

Beberapa orang meyakini adanya suatu karakteristik dan kategori musik yang kuat dari suatu negara dengan geografisnya yang berbeda-beda. Bahkan, setiap kota yang memiliki geografis berbeda-beda juga memiliki musik yang tercipta yang berbeda dibandingkan dengan kota lain.

Hal ini pun menjadi sangat diyakini oleh banyak orang, bahwa suatu wilayah dengan geografis tertentu memiliki musik tertentu yang menjadi ciri khas. Sehingga munculnya musik metal berkiblat ke Amerika, musik metal berkiblat ke Eropa. Sehingga muncul istilah indie-rocker Kanada, muncul istilah post-rock Texas, sehingga muncul Seattle sound, sehingga muncul Icelandic music dan lain-lain.

Tidak hanya di luar negeri, di Indonesia pun kita sering bersinggungan secara sadar atau pun tidak sadar tentang hal ini. Tentang pengkategorian karakter musik dari suatu wilayah. Iklim suatu daerah menjadi salah satu obyek yang diteliti yang diduga berpengaruh terhadap musik yang tercipta.

Sehingga beberapa kalimat sering muncul seperti, “wah ini musiknya Bandung banget” atau kalimat “ini Jakarta banget, ini IKJ banget” dan lain-lain. Lantas, benarkah letak geografis mampu memengaruhi karakter musik yang tercipta?.

Pengaruh-pengaruh iklim, seperti iklim dingin dan iklim panas memiliki kecenderungan terhadap musik yang tercipta. Musik-musik ‘murung’ yang lebih banyak muncul di iklim dingin atau daratan tinggi memang secara tidak langsung memengaruhi. Namun tetap saja hingga saat ini belum ada teorinya atau pun penelitian yang pasti.

Hingga saat ini, teori-teori dan penelitian masih memaparkan mengenai pengaruh iklim dari suatu geografis terhadap alat musik dan akustik suara. Namun, penelitian tentang iklim terhadap musik yang tercipta ini bisa mengaplikasi dari kasus “Gloomy Sunday” milik Reszo Serres yang melibatkan emosi pencipta karya.

Secara tidak langsung, iklim memengaruhi penjiwaan seseorang, seperti halnya terciptanya musik surfrock yang tentu saja banyak tercipta di geografis pantai. Iklim yang memengaruhi penjiwaan seseorang ini akan membawa suasana dalam proses penciptaan lagu. Hal ini pun bisa diambil contoh dari kasus-kasus pembuatan album yang sering dilakukan oleh beberapa band yang pindah tempat untuk mendapatkan inspirasi dan penjiwaan baru.

Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *