New Tracks
Apricot Theory Rilis “Insanity” Sebagai Fondasi Musik Baru

Gelombang baru musik rock alternatif Indonesia kini hadir dari Surabaya dengan peluncuran debut single Apricot Theory yang berjudul “Insanity”. Band trio yang berasal dari kota pahlawan ini telah resmi merilis lagu perdananya yang mengusung nuansa grunge dan alternative rock yang kuat di seluruh platform digital musik global.
Menurut siaran pers mereka, lagu “Insanity” dianggap mencerminkan keresahan yang dirasakan oleh generasi muda saat ini, terutama dalam menghadapi tekanan hidup dan tuntutan modernisasi yang semakin meningkat.
Lagu yang menjadi fondasi identitas musikal Apricot Theory ini ternyata berakar dari pengalaman personal sang vokalis dan gitaris, Gin. Tercipta di tengah masa lockdown 2020 akibat insomnia berat yang dialaminya, “Insanity” lahir dari perasaan terperangkap dalam labirin pikiran sendiri.
Meski ditulis jauh sebelum Apricot Theory terbentuk, lagu ini justru menjadi benang merah yang menyatukan visi Gin dengan dua rekannya, Fajar (bass) dan Ainur (drum), membentuk fondasi kokoh untuk proyek musik mereka.
Proses kreatif “Insanity” berlangsung intensif. Dengan membawa pengaruh kuat dari raksasa rock seperti Silverchair, Radiohead, hingga Foo Fighters, lagu ini direkam di Rambpage Studio Surabaya. Proses aransemen yang efisien hanya memakan tiga sesi sebelum akhirnya masuk ke tahap produksi penuh.
Liriknya yang tajam berusaha mencerminkan fenomena yang banyak dialami orang di zaman sekarang: terjebak dalam pusaran overthinking dan tekanan mental.
Melalui lagu ini, Apricot Theory berharap dapat mengajak pendengarnya untuk lebih memahami dan menyadari pentingnya menjaga kesehatan mental sebagai bagian penting dari kehidupan.
Elemen visual dari single ini juga memperkuat konsep yang diusung. Cover art “Insanity” secara visual menggambarkan kepala seseorang yang larut dan terbelenggu oleh pikirannya sendiri.
Desain awal yang dikerjakan oleh Gin kemudian disempurnakan secara kolaboratif oleh Fajar dan Ainur, menghasilkan gambaran yang jelas tentang perjalanan eksperimental musikal yang tengah mereka rintis bersama. Keseluruhan elemen musik dan visual ini menyatu membentuk pernyataan artistik yang koheren dari band baru ini.
“Insanity” bukan hanya menandai debut Apricot Theory di dunia musik, tetapi juga menjadi langkah penting menuju rencana besar mereka. Single ini membuka jalan untuk perilisan EP perdana Apricot Theory yang direncanakan hadir di akhir tahun 2025.
Latar belakang trio ini cukup menarik; Gin, Fajar, dan Ainur sebelumnya pernah berkolaborasi dalam band kampus bernama New Age of Tesla. Kini bersatu kembali di bawah nama Apricot Theory, yang mengusung semangat eksploratif dan prinsip keterbukaan dalam berkarya.
Mereka berkomitmen membawa pesan bahwa musik yang mereka ciptakan dimaksudkan sebagai ruang aman, tempat perlindungan bagi siapa pun yang merasa tersesat atau terpenjara dalam pikiran mereka sendiri.
“Insanity” kini dapat diakses dan didengarkan di semua platform musik digital terkemuka.