Featured
Axe Black Lab Tour 2015 Bandung : Perdana dan Berkesan
- Share
- Tweet /srv/users/gigsplayv2/apps/gigsplayv2/public/wp-content/plugins/mvp-social-buttons/mvp-social-buttons.php on line 66
https://gigsplay.com/wp-content/uploads/2015/06/sore2.jpg&description=Axe Black Lab Tour 2015 Bandung : Perdana dan Berkesan', 'pinterestShare', 'width=750,height=350'); return false;" title="Pin This Post">
Dengan atmosfir sejuk dan nyaman, Axe Black Lab Tour 2015 “A Day in Park” digelar secara perdana di NuArt Sculpture Park, Setraduta, Bandung, Jumat (5/6/2015). Tatanan pencahayaan dan daya akustik mumpuni seolah menyatu dengan suasana petang yang khas Bandung serta disaksikan beragam karya dari Nyoman Nuarta. Kumpulan foodtruck dan merchandise booth di belakang panggung seakan memanjakan dan menggenapkan pengalaman bersantai di taman.
Berkolaborasi dengan FFWD Records dan Geometry Global, gelaran musik ini menampilkan jajaran band tanah air, yakni SORE, Polyester Embassy, dan The Pilsner. Tak hanya itu, panggung juga diramaikan oleh Tre dan Alvin and I sebagai dua pemenang dari AXE Black Lab Music Challenge yang dilangsungkan beberapa waktu lalu.
Selepas warna eksperimental dari Tre dan folk dari Alvin and I, The Pilsner dengan semangat garage rock memecah panggung dan menjadi pembicaraan pada sore itu. Lagu seperti “Smoke, Beer, and Rock”, “Run Away”, serta “Bunkerhood” semakin menegaskan jati diri bermusik mereka.
Berikutnya adalah lini experimental/rock/electronic/progressive asal Bandung, Polyester Embassy. Tampil dengan formasi lengkap, band yang lahir sejak 13 tahun silam ini melayangkan nomor-nomor dari kedua albumnya “Tragicomedy” (2006) dan “Fake / Faker” (2011). Ketika petikan “Polypanic Room” mulai menggaung, penonton seperti langsung mengubah sikap badan dan siap bernyanyi bersama–terutama bagian “I love you like I love a sunrise in the morning” yang sepertinya menjadi part favorit dalam setiap gumaman mereka.
Penonton pun diajak kembali bersuara dalam “Have You” sesudahnya. Tak lama, band yang digawangi Elang Eby (vocal, guitar, piano, synthesizer, sampler), Sidik (guitar, piano, synthesizer, sampler), Givari (drums, percussion), Ekky (vocal, guitar, piano, synthesizer, sampler) dan Ridwan Aritomo (vocal, bass, piano, synthesizer, sampler) ini memunculkan tembang mengenai perjalanan udara muncul dalam “Air” yang diambil dari album kedua. “Space Travel Rock N Roll” kemudian menutup perjumpaan dari band yang berencana merilis vinyl bersama band asal Singapura, I’m David Sparkle, dalam waktu dekat tersebut.
Diselingi berbagai kuis dan games, SORE akhirnya hadir menyapa penonton tepat pukul 8 malam. Kuartet Awan Garnida (bass, vocals), Ade Paloh (guitar, vocal), Bemby Gusti (drum, vocali),dan Reza Dwi (guitar, vocal) ini diperkuat oleh Sigit dari Tigapagi. “Suasana Bandung ini suasana jatuh cinta banget,” ujar Awan.
Track “No Fruits For Today” pun langsung mencuri perhatian. Atensi penonton semakin terbawa dengan lantunan dari band berkonsep campuran progressive pop, jazz rock, hingga jazz pop psychadelia ini. Berikutnya “Mata Berdebu”. Sajian yang dipersembahkan oleh band dengan album “Centralismo” (2005), “Ports of Lima” (2008), dan “Sorealist” (2013) ini tertata apik. Sorotan pencahayaan yang elok membuat penonton seakan semakin melekat dengan suasana.
Deretan lagu lain selanjutnya menyusul seperti “Etalase”, “Pergi Tanpa Pesan”, “Sssst”, dan “Apatis Ria”. Nuansa akrab dibuat semakin menyublim oleh band pengisi berbagai kompilasi seperti “JKT: SKRG”, “OST Janji Joni”, “OST Pintu Terlarang”, dan “OST Berbagi Suami” tersebut.
Sedikit bocoran dari SORE bahwa mereka akan mengeluarkan album baru di tahun 2015. Di tengah kesibukan para personelnya, album yang dibikin selama kurun waktu dua tahun ini segera hadir dalam waktu dekat. “Musiknya lebih rileks, simpel, dan santai,” ungkap Reza.
Teks: Hanifa Paramitha Siswanti
Photo: Astrid