Articles
Bagaimana Poster Musik Bisa Sangat Bernilai
- Share
- Tweet /srv/users/gigsplayv2/apps/gigsplayv2/public/wp-content/plugins/mvp-social-buttons/mvp-social-buttons.php on line 66
Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /srv/users/gigsplayv2/apps/gigsplayv2/public/wp-content/plugins/mvp-social-buttons/mvp-social-buttons.php on line 66
&description=Bagaimana Poster Musik Bisa Sangat Bernilai', 'pinterestShare', 'width=750,height=350'); return false;" title="Pin This Post">
Poster menjadi suatu bagian yang berharga dari ‘organ tubuh’ musik. Poster merupakan artefak yang menjelaskan ruang dan waktu. Poster ikut mencatat sejarah suatu perjalanan musik. Poster pun kini menjadi salah satu benda yang sangat dicari para kolektor.
Pada awalnya, kebangkitan dan kesadaran akan poster dimulai pada era 80-an di Amerika, di mana Nirvana dengan gerakan indie music-nya memuncak dan menyebar begitu luas hingga ke muncul di media massa dunia.
Pada era tersebut, kultur poster terbentuk dari subkultur graffiti, tattoo artist hingga seniman komik yang akhirnya diolah dan dibentuk sebagai bentuk informasi dari musik. Baik itu untuk band, promo, tour, album hingga pertunjukan. Berbagai kalangan mengumpulkan poster-poster musik dan memajangnya dengan bangga.
Poster memiliki dua subjek yang bisa menjadi nilai jual yang tinggi atau pun dari segi collectible point. Band yang dijadikan tokoh dalam poster tersebut bisa memengaruhi nilai dari poster tersebut. Berbagai pameran dan pelelangan poster-poster dari band-band legendaris mampu mengangkat nilai-nilai yang tinggi.
Selain itu, subjek kedua adalah seniman yang mengerjakan poster tersebut. Berbagai seniman tentu saja memiliki karakter tersendiri dalam pengerjaan poster, baik itu promo album, tour, pertunjukan dan lain-lain yang bisa membentuk nilai jual tertentu. Poster-poster seperti White Stripes karya Rob Jones mampu terjual sebesar 350 Euro, ini merupakan nilai yang tinggi untuk White Stripes.
Di Amerika, terjadi penjualan poster pertunjukan musik yang tinggi. Para kolektor mampu memberikan nilai yang tinggi dari poster-poster yang memang secara waktu memiliki nilai historis. Seperti yang dimiliki oleh D. King Gallery yang memiliki nilai jual $5000 untuk poster Rolling Stones pada tahun 1973.
Desainer seperti Emek yang mengerjakan poster Neil Young berhasil membentuk nilai $850 sedangkan untuk PJ Harvey sebesar $300. Penjualan poster ini pun ternyata tidak hanya terjadi di galeri-galeri atau tempat penjualan rilisan musik, namun di online pun penjualannya sangat tinggi.
Perkembangan nilai jual poster ini pun meluas hingga sekarang. Nilai-nilai yang dimiliki oleh poster memang berhasil merayu para penggemar sekaligus kolektor untuk mengumpulkan poster-poster. Poster pertunjukan bisa menjadi salah satu bukti perjalanan dan sejarah musik, banyak membicarakan tentang tempat dan waktu.