Connect with us

New Tracks

Black Horses Rilis “Tirani Tua”, Suara Perlawanan Untuk Garis Penguasa

Profile photo ofrafasya

Diterbitkan

pada

Black Horses Band

Masih setia dengan nuansa rock era 70-an, Black Horses memulai babak baru dalam perjalanan musik mereka dengan merilis single berbahasa Indonesia berjudul “Tirani Tua”.

Lagu yang dirilis di bawah label FireFly Records ini tidak hanya menjadi pembuka era kreatif yang lebih dekat dengan identitas lokal, tetapi juga diyakini sebagai “peluru” protes terhadap sistem kekuasaan yang dianggap mengabaikan suara generasi.

Single ini akan tersedia secara luas pada 16 Mei 2025, sekaligus menjadi pintu gerbang menuju EP perdana yang sepenuhnya berbahasa Indonesia, yang dijadwalkan rilis pada bulan Agustus mendatang.

“Tirani Tua” digambarkan sebagai teriakan dari kegelisahan terhadap tirani kekuasaan yang keras kepala, sistem usang yang stagnan, serta dunia yang semakin rumit dihadapi generasi muda. Lirik lagu ini menyuarakan pertanyaan kritis: sampai kapan kita harus tunduk?.

Oscario, vokalis Black Horses, menegaskan bahwa lagu ini lahir dari rasa frustrasi terhadap kondisi sosial-politik yang dianggap timpang. “Ini adalah seruan untuk berani bersuara dan melawan ketidakadilan. Kami ingin musik ini menjadi suara bagi mereka yang terpinggirkan,” ujarnya.

Menurut Oscario, perubahan bahasa dalam karya kali ini bukan hanya eksperimen linguistik, melainkan upaya untuk mendekatkan pesan dengan akar budaya pendengar lokal. “Kami ingin lebih jujur dan autentik. Bahasa Indonesia menjadi medium untuk menyentuh hati nurani anak bangsa yang selama ini mungkin terasing oleh bahasa asing,” tambahnya.

Band Black Horses

Band yang terbentuk pada 2015 ini juga menegaskan komitmen untuk tidak lagi terpenjara oleh batasan genre atau ekspektasi pasar. “Fase ini adalah pembebasan. Kami tak mau lagi berkompromi dengan ketakutan,” tegas Oscario.

Sebagai band yang konsisten menghidupkan roh rock 70-an dengan sentuhan modern, Black Horses membuktikan bahwa rock klasik tetap relevan di tengah dinamika musik kontemporer.

Sejak debut mereka sembilan tahun silam, formasi yang dijuluki “penjaga gawang rock klasik” ini dikenal berkat konser energetik yang dipadukan dengan aksi teatrikal. Kolaborasi antara distorsi gitar yang garang, ritme dinamis, dan lirik filosofis menjadi ciri khas yang berhasil menyihir loyalis rock lawas maupun pendengar milenial.

EP mendatang yang akan dirilis Agustus 2025 dianggap sebagai proyek paling pribadi dalam karier mereka. Selain lagu “Tirani Tua”, empat lagu lainnya juga akan mengangkat tema yang sama: kritik sosial, humanisme, dan refleksi atas kompleksitas zaman.

FireFly Records menyebut langkah ini sebagai upaya berani Black Horses untuk memperluas jangkauan pesan mereka tanpa kehilangan esensi rock yang menjadi identitas mereka.

Dengan “Tirani Tua”, Black Horses tidak hanya mengukuhkan posisi mereka sebagai jembatan antara generasi, tetapi juga membuktikan bahwa rock ‘n’ roll tetap menjadi alat yang kuat untuk membangkitkan semangat perlawanan.

Kini, dunia hanya perlu menunggu: akankah teriakan ini mengguncang menara-menara kekuasaan yang bisu? Mungkin jawabannya tersembunyi di antara nada-nada gitar yang siap meledak.

Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *