New Tracks
Contemporary Art Suarakan Kejujuran Emosi Dalam Maxi Single “A Ghost’s Bitterness in Its Charming Home”

- Share
- Tweet /srv/users/gigsplayv2/apps/gigsplayv2/public/wp-content/plugins/mvp-social-buttons/mvp-social-buttons.php on line 66
https://gigsplay.com/wp-content/uploads/2025/03/Contemporary-Art.jpg&description=Contemporary Art Suarakan Kejujuran Emosi Dalam Maxi Single “A Ghost’s Bitterness in Its Charming Home”', 'pinterestShare', 'width=750,height=350'); return false;" title="Pin This Post">
Band Contemporary Art asal Jakarta kembali menorehkan jejak baru dalam lanskap musik Indonesia dengan merilis maxi-single yang berisi dua lagu bertajuk “Memento” dan “A Ghost’s Bitterness in Its Charming Home”.
Dua karya ini dirilis secara digital melalui Kinetik Records dan platform Bandcamp di bawah naungan Outta Sight Records, menandai babak baru eksplorasi musikal mereka yang gelap dan intens. Kedua lagu ini menggali pergulatan batin manusia—mulai dari kekecewaan, luka, harapan, hingga dinamika emosi sehari-hari—yang diramu dalam komposisi musik yang tak biasa.
“Memento” yang ditulis oleh vokalis Dwi Cahyo, merupakan penghormatan bagi orang-orang terdekat yang telah membentuk perjalanan hidupnya. Lagu ini hadir sebagai pengingat untuk terus bertahan meskipun menghadapi berbagai tantangan dalam hidup.
Dengan melodi dan nuansa elegi yang kelam, “Memento” menyajikan refleksi pribadi yang dapat dirasakan secara universal, seolah merangkul pendengar dalam pelukan emosi yang intim.
Di sisi lain, “A Ghost’s Bitterness in Its Charming Home” menampilkan pendekatan lebih eksperimental lewat konsep “maximizing-everything”—sebuah upaya band untuk menciptakan dimensi baru dalam aliran shoegaze.
Lagu yang ditulis Dewi N. Sutrisno ini mengangkat kisah pilu tentang trauma, keluarga dysfunctional, dan perjuangan menemukan kedamaian. Liriknya yang puitis namun pedih menjadi suara bagi mereka yang terperangkap dalam luka tak tersembuhkan.
Kedua rilisan ini tidak hanya unggul dalam lirik, tetapi juga dalam kompleksitas aransemen. “Memento” dibuka dengan denting gitar akustik yang kontras dengan klimaks distortion-berat, sementara “A Ghost’s Bitterness in Its Charming Home” langsung menghujam pendengar dengan intro breakcore yang chaos.
Kolaborasi dengan vokalis baru, Dewi N. Sutrisno, menambahkan lapisan vokal yang melankolis, diperkuat oleh sentuhan synthesizer dan gitar ketiga dari Viko. Tak ketinggalan, teriakan fry-scream Ryan Shidqi (Fleurocracy) serta teknik drum blast-beat dan double pedal menciptakan ledakan energi yang tak terduga.
Eksperimen lain seperti penggunaan expression pedal untuk efek pinch harmonic, sub-bass 808, spoken words, dan rekaman gitar dengan tape saturated turut memperkaya tekstur kedua lagu.
Transisi antara bagian yang lembut dan keras, antara melodi yang memeluk dan riff yang menghancurkan, menjadi ciri khas yang memantapkan identitas musik Contemporary Art. Kedua lagu ini dirancang sebagai ledakan emosional: gelap namun penuh harapan, rentan namun berakar pada kekuatan.
Contemporary Art mengajak pendengar menyelami setiap lapisan makna melalui perjalanan musikal yang tak biasa. Maxi-single ini sudah tersedia di semua platform digital mulai 7 Maret 2025.
Siapkan diri untuk merasakan dentuman hati, teriakan batin, dan keindahan yang tersembunyi di balik noise—sebuah cerminan sempurna dari jiwa manusia yang kompleks.