New Tracks
DARIU Luncurkan Single Ketujuh “DENY” Sebagai Pembuka EP ‘ANIMAL’

- Share
- Tweet /srv/users/gigsplayv2/apps/gigsplayv2/public/wp-content/plugins/mvp-social-buttons/mvp-social-buttons.php on line 66
https://gigsplay.com/wp-content/uploads/2025/02/Dariu.jpg&description=DARIU Luncurkan Single Ketujuh “DENY” Sebagai Pembuka EP ‘ANIMAL’', 'pinterestShare', 'width=750,height=350'); return false;" title="Pin This Post">
Band indie asal Jakarta Timur dan Bekasi, DARIU, kembali merilis single terbaru berjudul “DENY” pada 14 Februari 2025. Lagu ini akan menjadi bagian dari EP mendatang yang bertajuk “ANIMAL” dan dijadwalkan rilis pada musim gugur 2025.
Dengan nuansa gelap yang khas, “DENY” dianggap sebagai karya yang mencerminkan evolusi musikalitas mereka, menggabungkan pengaruh emo legendaris seperti My Chemical Romance, Chiodos, dan The Used, serta memperkenalkan genre dark pop ke dalam kancah indie Indonesia dan global.
Menurut Dary, vokalis utama DARIU, proses kreatif “DENY” terinspirasi oleh dinamika emosional dan musikalitas band-band emo yang membesarkan mereka. “Kami ingin menghadirkan energi yang lebih dalam, baik lirik maupun aransemen. Nuansa gelap My Chemical Romance dan kompleksitas Chiodos menjadi dasar, tapi kami juga menambahkan identitas kami sendiri,” ujarnya.
Bassis Ben menambahkan, kolaborasi antar anggota kali ini lebih intens. “Setiap personil membawa karakter uniknya. Misalnya, riff gitar Mondy yang tajam dipadukan dengan ritme drum Day yang energetik, lalu saya menyelaraskannya dengan bassline yang lebih atmosferik. Hasilnya adalah kombinasi yang segar,” jelas Ben.
Mondy, gitaris band, menjelaskan, “Kami berkembang, baik sebagai individu maupun musisi. ‘DENY’ mencerminkan perjalanan itu—lebih gelap, lebih dalam, tetapi tetap memiliki energi yang bisa dinikmati.”
Day, drummer, menambahkan bahwa lagu ini sengaja dirilis di tanggal Valentine sebagai ironi. “Liriknya bercerita tentang penolakan dan kebimbangan, cocok untuk mereka yang mungkin tidak merayakan cinta konvensional. Plus, nuansanya pas jadi anthem Halloween!” ujarnya sembari tertawa.
Sebagai band yang terbentuk sejak 2017, DARIU telah melalui perjalanan panjang. Debut single “Gone” (2019) dan kesuksesan “And That’s Okay” yang masuk playlist Cadas Spotify membuktikan daya tarik mereka di kancah rock indie.
Namun, kali ini mereka memutuskan untuk bereksperimen dengan dark pop—genre yang masih jarang di Indonesia. “Kami merasa ada ruang kosong di musik indie yang bisa diisi dengan sound gelap. Dark pop adalah jawabannya,” kata Dary.
Ben menegaskan, “Ini bukan sekadar gimmick. Kami serius mengeksplorasi elemen-elemen baru, seperti synthesizer yang subtle dan lirik yang lebih simbolis.”
Perubahan motto band dari #partywithDARIU menjadi “God’s Favorite Pop Band” juga menandai babak baru.
EP “ANIMAL” sendiri digadang-gadang sebagai proyek paling ambisius DARIU. Meski detailnya masih dirahasiakan, Day membocorkan bahwa “DENY” hanyalah puncak gunung es. “Ada lebih banyak eksperimen di EP ini, mulai dari ballad hingga lagu ber-tempo cepat dengan twist elektronik. Tapi semuanya tetap dalam pakem dark pop,” ujarnya.
Bagi para penggemar mereka, peluncuran “DENY” di platform digital seperti Spotify, Apple Music, dan YouTube Music adalah kabar yang menggembirakan. Lagu ini tidak hanya ditujukan untuk penggemar musik di Indonesia, tetapi juga untuk pendengar global yang mencari inovasi.
“Kami berharap ‘DENY’ bisa menjadi pintu masuk bagi dunia untuk mengenal DARIU 2.0—lebih berani, lebih gelap, tapi tetap punya jiwa pop yang kuat,” pungkas Dary.
Dengan kombinasi antara energi emo klasik dan inovasi dark pop, DARIU siap mengukuhkan diri sebagai salah satu nama paling menarik di industri musik indie.
Langkah mereka ini tidak hanya memperkaya khasanah musik lokal, tapi juga membuka percakapan baru tentang potensi genre hybrid di panggung global. Tunggu aksi mereka selanjutnya!