Connect with us

New Tracks

Effortone Hadirkan Kisah Fantasi Dalam Single “Batas Realita” Dari EP “Erotomania”

Profile photo ofrafasya

Diterbitkan

pada

Effortone

Grup musik Effortone kembali mengeksplorasi sisi emosional manusia melalui mini album terbaru mereka, ‘Erotomania’. Album ini menyuguhkan konsep cerita yang saling berkaitan dari awal hingga akhir, menghadirkan kisah cinta penuh obsesi yang terinspirasi oleh gangguan psikologis Obsessive Love Disorder (OLD).

Dengan mengangkat tema ini, Effortone berusaha menyoroti isu yang relevan bagi banyak perempuan di era modern, di mana harapan dan realitas sering kali bertabrakan.

OLD, gangguan yang membuat seseorang meyakini bahwa orang lain mencintainya meskipun kenyataannya tidak, menjadi inti dari narasi album ini. Untuk memahami lebih dalam, Effortone menggali referensi dari berbagai sumber, termasuk artikel, jurnal, dan buku. Salah satu referensi utama mereka adalah “The Physiognomy of Mental Diseases” karya Alexander Morison.

Proses kreatif album ini melibatkan tiga pilar utama band. Rezky Reztyawan (Eky) bertanggung jawab atas lirik, sementara Rakyan Caraka Radya Mangrva (Ken) dan Arya Bagaskara (Aryo) menangani aransemen musik.

Effortone Batas RealitaMini album ‘Erotomania’ terdiri dari tiga bagian utama yang menggambarkan perjalanan emosional tokoh utama : “Obsessed and Relinquished” yang menceritakan awal jatuh cinta hingga obsesi yang akhirnya berujung pada kepasrahan, “Believe and Distress” menceritakan kisah cinta yang awalnya berbalas, namun berubah menjadi pengkhianatan hingga tokoh utama terjerumus dalam depresi, dan yang terakhir ada “Numb and Awake” yang menggambarkan kebangkitan emosional setelah masa sulit, hingga akhirnya melanjutkan hidup.

Sebagai bagian dari sekuel pertama, “Batas Realita” dipilih sebagai focus track. Lagu ini mengeksplorasi fantasi tokoh utama yang terus berharap memiliki pujaan hatinya meskipun kenyataan berkata lain. Dalam menciptakan nuansa khayalan, Effortone mengambil inspirasi dari kisah klasik Disney seperti Aladdin, Cinderella, dan Snow White.

Beberapa lirik dalam lagu ini merefleksikan elemen-elemen fantasi tersebut. Misalnya, frasa “Cermin katakan hanya akulah yang bisa memilikimu” diambil dari cermin ajaib di Snow White. Sementara itu, “Peri kecilku dengarkanlah aku” menggambarkan Cinderella yang curhat kepada ibu peri, dan bagian chorus “Permadani bawa aku ke alam duniamu, kan kubisikkan lembutku” terinspirasi dari adegan Aladdin dengan permadani terbangnya.

Lirik-lirik tersebut sengaja dirancang untuk menunjukkan harapan dan hasrat tokoh utama yang terjebak antara fantasi dan realitas.

Secara musikal, “Batas Realita” menawarkan aransemen modern yang tetap memancarkan kesan megah. Elemen string section menjadi daya tarik utama, dipadukan dengan drum bertekstur, gitar yang hangat, dan bass yang solid namun nyaman di telinga.

Effortone berharap lagu ini tidak hanya menjadi refleksi bagi mereka yang pernah terjebak dalam obsesi cinta, tetapi juga menyadarkan pendengar tentang pentingnya memberi perhatian kepada orang-orang di sekitar yang mungkin memerlukan dukungan emosional.

“Batas Realita” kini tersedia di berbagai platform musik digital, siap membawa pendengar menyelami kisah fantasi dan obsesi yang menggugah emosi.

Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *