Connect with us

Music News

eleventwelfth Rilis Proyek Kolaboratif “DIFFERENT”, Album Debut “SIMILAR” Dalam Perspektif Baru

Profile photo ofrafasya

Diterbitkan

pada

Selama delapan tahun, eleventwelfth—band asal Jakarta yang mengusung aliran math rock, emo, dan alternative—telah menjadi pionir musik bertema kompleks di Asia Tenggara.

Setelah meraih pengakuan lewat album debut “SIMILAR” (2023) yang bahkan menampilkan Mario Camarena (gitaris CHON) dalam lagu “KALA” dan masuk nominasi Best Instrumental Production di Anugerah Musik Indonesia, mereka kembali menegaskan eksistensi dengan menjadi satu-satunya band Indonesia yang lagunya masuk dalam Official Math Rock Playlist Spotify.

eleventwelfth DifferentKini, eleventwelfth memasuki babak baru dengan proyek ambisius bertajuk “DIFFERENT”: kolaborasi bersama 11 musisi lokal untuk mengaransemen ulang seluruh lagu di “SIMILAR” ke dalam beragam genre, dari post-metal hingga shoegaze.

“DIFFERENT” hadir sebagai antitesis dari konsep album debut mereka. Jika “SIMILAR” fokus pada identitas math rock dan midwest emo, proyek ini justru menjadi bukti bahwa eleventwelfth tidak ingin terjebak dalam satu kotak genre.

Selama ini, pendengar sering mencap kami hanya bermain di math rock atau emo. Padahal, referensi musik kami jauh lebih luas. ‘DIFFERENT’ adalah pernyataan bahwa musik harus bebas bereksplorasi,” ungkap perwakilan band.

Mereka menggandeng nama-nama seperti Perunggu, Morgensoll, Littlefingers, Mardial, hingga Enola—masing-masing membawa warna unik untuk menafsirkan ulang lagu-lagu eleventwelfth.

Kolaborasi ini menawarkan spektrum musikalitas yang tak terduga. Perunggu mengubah “back-when-i-leaned-my-back-on-her-back” menjadi alternative rock yang garang, sementara Morgensoll menyulap “only if you weren’t so loud” ke dalam dentuman post-metal yang gelap.

Littlefingers memberi sentuhan jazz pada “KALA”—trek yang semula menampilkan Mario Camarena—sedangkan Mardial mengolah “another night awake with you on my mind. feat. Adeliesa” menjadi gemuruh EDM yang energetik.

Tidak ketinggalan, White Chorus membawa “(stay here) for a while” ke dunia electro-pop, Matter Mos merapalkan lirik hip-hop di “ANTARA”, dan Individual Distortion mengalihwahanakan “destined (to fade)” ke dalam irama drum and bass yang cepat.

Proyek ini seperti membuka album lama dan menemukan cerita baru di setiap lagu. Kami memilih musisi yang benar-benar kami kagumi, dan hasilnya melampaui ekspektasi,” tambah eleventwelfth.

Kolaborasi lain yang patut disorot termasuk In Inertia yang mengaransemen “every question i withhold, every answer you never told” dengan nuansa post-rock epik, Reruntuh & Gulf of Meru yang menghadirkan “MASA feat. Reruntuh” dalam balutan ambient-folktronic, serta Enola yang menyelimuti “the more i try to trace you forthwith, the less i want to know where to find you” dengan kabut shoegaze yang melankolis. Bahkan Murphy Radio—satu-satunya yang tetap setia pada math rock—memberi interpretasi segar pada “front-and-centre”.

eleventwelfth teaser

Sebagai teaser, eleventwelfth telah merilis tiga maxi-single sejak akhir 2024. Pada 11 Desember—yang mereka promosikan sebagai “eleventwelfth day“—White Chorus dan Matter Mos meluncurkan “stayhere(4AWHILE)+ant/ara”.

Dilanjutkan dengan “ka/la+ANOTHER:night.” oleh Littlefingers dan Mardial pada 24 Januari 2025, serta “so:LOUD+MORE,less” oleh Morgensoll dan Enola pada 21 Februari.

Single terakhir ini menyajikan dua sisi ekstrem: versi post-metal berat dari “only if you weren’t so loud” oleh Morgensoll, dan dekonstruksi shoegaze Enola pada “the more i try…” yang penuh atmosfer.

Proyek “DIFFERENT” tidak hanya menjadi eksperimen musikal, tetapi juga upaya eleventwelfth untuk memperkaya warisan mereka dalam industri musik Indonesia.

Ini adalah cara kami merayakan dua tahun ‘SIMILAR’ sekaligus membangun jembatan antara pendengar lama dan baru. Musik harus terus bergerak, dan kolaborasi adalah jantung dari gerakan itu,” tegas mereka.

Album kolaboratif ini akan dirilis secara resmi pada 21 Maret 2025 melalui Angular//Momentum Records, dengan rencana peluncuran kaset tape edisi terbatas yang dilengkapi bonus track eksklusif.

Bagi eleventwelfth, “DIFFERENT” adalah bagian dari perjalanan panjang mereka mendobbat batasan genre. Sejak awal, band ini dikenal dengan komposisi rumit dan lirik filosofis, tetapi kali ini mereka membuktikan bahwa musik bisa menjadi medium kolaborasi tanpa batas.

Kami ingin pendengar merasa seperti menemukan band baru di setiap trek. Ini adalah penghormatan untuk keragaman musik Indonesia,” tutup mereka.

Dengan segala inovasi dan keberaniannya, eleventwelfth tidak hanya mempertahankan posisi sebagai pelopor math rock regional, tetapi juga menantang diri untuk terus berevolusi. “DIFFERENT” siap mengajak pendengar menyelami sisi lain dari setiap nada yang pernah mereka kenal.

Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *