New Tracks
Energi Baru Reality Club Meledak Di “Quick! Love!”

Pernah merasakan hubungan rahasia yang menggantung di ujung keputusan penting? Reality Club, band indie asal Jakarta yang konsisten menyuguhkan kisah personal dalam kemasan musik yang ekspresif, kembali hadir dengan single terbarunya berjudul “Quick! Love!”.
Lagu ini dirilis secara resmi pada 30 Mei 2025 di berbagai platform musik digital sebagai pembuka dari album keempat mereka yang rencananya akan diluncurkan tahun ini.
“Quick! Love!” bercerita tentang dua orang yang terjebak dalam hubungan tanpa status, relasi diam-diam yang tak bisa terus berjalan seperti ini.
Lagu ini lahir dari pengalaman pribadi sang vokalis, Fathia Izzati, yang mulai mengembangkan ide setelah menemukan kata “clandestine” dalam sebuah buku. Kata itu yang kemudian menjadi poros naratif lagu, menangkap ketegangan dan keraguan yang kerap muncul dalam hubungan tanpa kepastian.
Penggarapan “Quick! Love!” dilakukan dengan ambisi dan eksperimen yang berbeda dari karya-karya sebelumnya. Reality Club mendatangkan musisi dan produser asal Los Angeles, Brad Oberhofer, untuk menjadi co-producer bersama kolaborator setia mereka, Wisnu Ikhsantama.
Sesi rekaman dilakukan secara live di Tree Recording Studio, Bangkok—sebuah pendekatan yang jarang mereka lakukan, tapi justru menghasilkan dinamika yang kuat dalam lagu ini.
Faiz Novascotia Saripudin, vokalis sekaligus keyboardis Reality Club, mengungkapkan kekagumannya terhadap Brad Oberhofer sejak masa kuliah di era kejayaan indie sleaze pada 2013. Kesempatan untuk berkolaborasi dengan sang idola membuat proses rekaman menjadi pengalaman yang tak terlupakan.
Dalam lagu ini, Faiz memilih berfokus pada permainan kibor bersama Brad, sementara bagian gitar dipercayakan kepada Gerry Roithart dan Luthfi Maajid yang biasa menangani teknis panggung dan rekaman band.
Yang membuat “Quick! Love!” terasa berbeda adalah keberanian mereka untuk bermain-main dengan struktur dan atmosfer lagu. Lagu ini menyajikan perubahan tempo yang dinamis, melodi yang meledak-ledak, serta koda yang mengundang koor penuh energi.
Selain itu, berbagai elemen suara yang terinspirasi dari pengalaman mereka di Bangkok juga dimasukkan, seperti suara sapaan “Hello, welcome!” dari pegawai toko serba ada yang sudah akrab di telinga.
Basis Nugi Wicaksono mengaku terkejut dengan hasil akhirnya. Menurutnya, selama sembilan tahun bersama Reality Club, baru kali ini mereka membuat lagu yang terasa begitu lepas dan “liar” dalam eksekusinya.
Seluruh elemen dituangkan tanpa ragu, menciptakan pengalaman mendengarkan yang intens dan penuh kejutan. Baginya, ini bukan hanya sebuah lagu, tapi momen penting dalam perjalanan musikal mereka.
Proses rekaman yang dilakukan secara live memberi efek domino pada keinginan mereka untuk segera membawakan lagu ini di atas panggung.
Drumer Era Patigo menyebut bahwa mereka bisa merasakan keseruan luar biasa saat membawakan lagu ini di studio, dan bayangan akan energi yang sama saat tampil langsung di depan penggemar membuat mereka semakin tidak sabar.
“Quick! Love!” menjadi langkah pertama yang berani untuk memperkenalkan era baru Reality Club. Lagu ini mencerminkan pendekatan segar, keberanian musikal, dan ketulusan mereka dalam menciptakan karya.
Faiz menekankan bahwa satu-satunya syarat bagi lagu-lagu mereka untuk lolos adalah jika keempat anggota band menyukainya. Dengan semangat itu, mereka ingin para pendengar ikut terkejut, tersentuh, dan merasa bahwa band ini sedang mengalami transformasi.
Fathia berharap lagu ini bisa berbicara kepada mereka yang pernah atau sedang menjalani hubungan rahasia. Ia ingin pendengar merasa dilihat dan diwakili, serta mengisyaratkan bahwa akan ada lebih banyak kejutan dari Reality Club dalam waktu dekat.
Bagi band ini, “Quick! Love!” adalah sinyal untuk sesuatu yang lebih besar yang sedang mereka siapkan.