New Tracks
.Feast Menunjukkan Sisi Lembut di Single “Nina”
- Share
- Tweet /srv/users/gigsplayv2/apps/gigsplayv2/public/wp-content/plugins/mvp-social-buttons/mvp-social-buttons.php on line 66
https://gigsplay.com/wp-content/uploads/2024/07/Feast.jpg&description=.Feast Menunjukkan Sisi Lembut di Single “Nina”', 'pinterestShare', 'width=750,height=350'); return false;" title="Pin This Post">
Setelah dikenal berkat lagu-lagu anthem bising dan rusuh yang mengangkat isu-isu sosiopolitik, .Feast mencoba sesuatu yang berbeda di single terbaru “Nina”. Diproduseri oleh Vega Antares dan dirilis oleh Sun Eater ke platform-platform musik digital pada 5 Juli 2024, lagu yang mengharukan ini adalah tembang ketiga yang diambil dari Membangun & Menghancurkan, album ketiga .Feast yang sudah lama dinantikan dan rencananya akan beredar pada bulan Agustus mendatang. Video musik untuk “Nina” juga akan segera tayang di kanal YouTube resmi .Feast.
Dengan mengambil nama dari putri gitaris Adnan Satyanugraha, “Nina” adalah lagu yang dipersembahkan .Feast untuk keponakan bersama mereka. Berhubung tema Membangun & Menghancurkan secara keseluruhan membahas hal-hal yang mengubah dan menjungkirbalikkan kehidupan Adnan, vokalis Baskara Putra, gitaris Dicky Renanda dan bassis Fadli Fikriawan selama beberapa tahun terakhir, maka .Feast merasa butuh menulis lagu yang terinspirasi oleh pergeseran besar terhadap trayektori kehidupan yang ditimbulkan oleh pernikahan dan menjadi orang tua.
Dengan iringan musik yang lebih lembut dan pas ketimbang karya-karya .Feast yang paling terkenal – termasuk “Konsekuens” dan “Politrik” yang sudah dirilis duluan dari album Membangun & Menghancurkan – lirik ciptaan Baskara dan Adnan untuk “Nina” berisi pesan untuk sang anak dari sudut pandang orang tua yang berusaha memberikan yang terbaik di tengah banyaknya cobaan hidup: “Maaf atas perjalanan yang tak sempurna/Namun percayalah untukmu kujual dunia.” Namun tak perlu khawatir jika .Feast menjadi terlalu sentimental, karena ada juga beberapa kalimat berisi kepahitan yang sudah menjadi ciri khas mereka: “Saat dewasa kau kan mengerti/Karena kelak kau kan tersakiti.” Untuk membantu memberi nyawa terhadap “Nina”, .Feast mengajak Vega Antares.
Dikenal sebagai vokalis-gitaris band indie rock asal Surabaya, Vox, serta kolaborator andalan di berbagi proyek Ahmad Dhani, adalah rekam jejak Vega sebagai produser untuk Bilal Indrajaya yang meyakinkan .Feast bahwa ialah orang yang tepat untuk menangkap emosi “Nina”.
Turut berkontribusi ke rekamannya – di samping Rama Harto sebagai penata suara dan Dimas Pradipta sebagai penyelaras akhir – adalah Dias Widjajanto yang mengisi drum serta Dennis Ferdinand sebagai pengarah vokal. Selain itu, suasana keluargaan pada “Nina” semakin terasa berkat kehadiran teman-teman .Feast dari Sun Eater – Rifanda Putri, Raffi Zahrandika, Dieke Yunas dan Hanief Bagus Pratama – yang menyediakan vokal latar dan koor.
Sifat lembut lagu “Nina” pasti akan mengejutkan pendengar lama .Feast yang sudah terbiasa dengan tembang-tembang agresif mereka macam “Fastest Man Alive” dan “Camkan”. Tak tertutup kemungkinan bahwa akan ada yang geli hanya karena band ini menulis lagu untuk anak. Namun berhubung “Nina” secara khusus maupun Membangun & Menghancurkan secara umum adalah tanda dari terus mendewasanya .Feast sebagai band dan manusia, sudah saatnya bagi pendengar mereka untuk ikut dewasa bersama – dan mungkin juga sekalian melahirkan generasi penggemar yang baru.