Connect with us

Music News

Festival Synchronize 2024 Resmi Berakhir, Namun Semangat #TogetherBersama Merayakan Musik Indonesia Akan Terus Hidup

Profile photo ofrafasya

Diterbitkan

pada

Festival Synchronize 2024

Tidak terasa, rangkaian acara Synchronize Festival 2024 akhirnya usai. Pada hari Minggu, festival tiga hari ini resmi berakhir dengan sangat monumental, menyisakan kenangan dan momen tak terlupakan bagi para penonton.

Selama tiga hari penuh, penonton disuguhi beragam pertunjukan musik yang menggugah semangat dan menumbuhkan solidaritas di antara berbagai kalangan. Setidaknya, ada beberapa momen penting yang layak dikenang dari Synchronize Festival tahun ini.

Tema tahun ini, “Together Bersama“, menjadi inti dari seluruh penyelenggaraan festival. Secara implisit, tema ini mengajak seluruh masyarakat untuk bersatu melalui musik Indonesia, terutama di tengah kondisi negara yang mungkin sedang menghadapi berbagai tantangan.

Festival ini menjadi sarana yang menghubungkan segala lapisan masyarakat, merayakan keberagaman dalam harmoni musik. Dengan pagelaran yang berlangsung di Gambir Expo, Kemayoran, Synchronize Festival 2024 berhasil menyatukan ribuan penikmat musik lintas genre, generasi, hingga lintas negara.

Harmoni Keberagaman di Atas Panggung

Salah satu hal paling menarik dari Synchronize Festival tahun ini adalah kolaborasi lintas musisi yang mencerminkan toleransi antar-ras dan agama. Festival ini memberikan ruang bagi berbagai genre musik untuk bersatu di bawah satu atap, mulai dari lagu religi hingga musik punk dan reggae.

Sebagai contoh, ada penampilan spesial dari Hadad Alwi dan Sulis dengan lagu-lagu Islami mereka di panggung religi, beriringan dengan penampilan Sidney Mohede serta Barry Likumahuwa dalam “Synchronize Sunday Service” yang membawakan lagu-lagu rohani Kristen.

Cokelat Band

Cokelat / doc. Synchronize Fest 2024

Tidak hanya itu, sejak siang hari pada hari terakhir festival, penonton sudah mulai memadati area festival. Tepat pukul 14.00 WIB, band Cokelat memulai penampilan di District Stage, diikuti oleh Jason Ranti di Forest Stage yang tampil dengan format duo bersama seorang pemain perkusi.

Salah satu kolaborasi internasional yang juga mewarnai hari terakhir adalah Tohpati yang tampil bersama diva Malaysia, Sheila Majid. Lagu-lagu nostalgia seperti “Dia” dan “Sinaran” dibawakan dengan indah saat matahari mulai tenggelam, menciptakan momen yang penuh kehangatan bagi para penonton.

Momen Mengharukan di Panggung Dynamic

Sore hari di Dynamic Stage juga dipenuhi suasana haru saat band Sore tampil bersama beberapa musisi kenamaan. Penampilan mereka dipersembahkan untuk mengenang sosok mendiang Ade Paloh, mantan vokalis Sore.

Band Sore dan Kawan-kawan

Band Sore dan Kawan-kawan / doc. Synchronize Fest 2024

Memori indah tentang Ade Paloh terasa sangat nyata ketika rekaman suaranya diputar di tengah lagu “Mata Berdebu.” Penonton yang hadir juga merasakan kesedihan yang sama, terutama ketika Awan Garnida, mewakili band Sore, menyatakan, “I believe, we all miss him,” di tengah penampilan mereka.

Selain penampilan penuh emosional di Dynamic Stage, area Gigs Stage juga menawarkan pengalaman seru. Kaveh Kanes, yang baru saja kembali dari hiatus panjang, tampil dan diikuti oleh band punk kebanggaan Yogyakarta, DOM 65, serta band hardcore Hardik dari Tasikmalaya. Penampilan energik dari ketiga band ini membakar semangat penonton hingga sore hari.

Eksplorasi Musik Instrumental dan Kolaborasi Spontan

Di sisi lain, dua penampilan musik instrumental juga menjadi pusat perhatian pada hari terakhir festival. Ali, yang tampil di Forest Stage, menampilkan performa terbaiknya, sementara Primasuara, proyek musik yang melibatkan beberapa musisi handal seperti Greybox, Littlefingers, Rafi Muhammad, Tommy Pratomo, dan Batavia Collective, menyuguhkan pertunjukan spontan tanpa persiapan set list. Mereka membiarkan alunan musik mengalir secara alami, menciptakan momen yang autentik dan unik.

Jeda antara sore dan malam hari dimanfaatkan oleh banyak penonton untuk beristirahat dan mengisi energi. Pemandangan antrean di foodcourt hingga area duduk santai di sekitar danau menunjukkan bagaimana festival ini tidak hanya tentang musik, tetapi juga pengalaman sosial yang hangat dan menyenangkan.

Bagi yang ingin tetap bergerak sambil bersantai, area Oleng Upuk menyediakan hiburan musik dari DJ-DJ seperti Radit Echoman, Alunan Nusantara, hingga This Happy Feeling, yang terus memeriahkan suasana.

Kolaborasi yang Mengesankan dan Fenomena “Full House”

Salah satu penampilan yang sangat dinanti-nanti adalah penampilan Sricandy yang memboyong solois-solois jebolan ajang pencarian bakat seperti Lyodra, Tiara Andini, Ziva Magnolya, Mahalini, dan Keisya Levronka.

Dipandu oleh Tohpati, mereka membawakan lagu-lagu ikonik seperti “Ekspresi” milik Titi DJ dan “Pudar” milik Rossa. Selain itu, mereka juga membawakan hit masing-masing, membuat penonton terhibur sepanjang penampilan.

Di panggung lain, fenomena “full house” juga terlihat ketika Pandai Besi tampil di Forest Stage, di mana area tersebut dipenuhi oleh penonton yang antusias.

The Cottons, yang tampil di Gigs Stage, juga memikat banyak orang, sehingga antrean untuk menyaksikan mereka sudah terlihat panjang setengah jam sebelum penampilan dimulai.

Burgerkill Killchestra

Burgerkill “Killchestra” / doc. Synchronize Fest 2024

Moshpit besar pun terjadi di set Burgerkill yang membawakan “Killchestra”, album mini mereka dalam format orkestra klasik. Momen ini menjadi penghormatan khusus untuk dua personel terdahulu mereka yang sudah berpulang, Ivan Scumbag dan Eben, yang dikenang dengan penuh emosi oleh para penggemar.

Pertunjukan Penutup yang Spektakuler

Hari terakhir Synchronize Festival 2024 ditutup dengan dua pilihan aksi yang tak kalah seru. Di Dynamic Stage, penonton dihibur oleh pertunjukan spesial INBOX SCTV Live At Synchronize Fest yang penuh dengan nostalgia. Dipandu oleh Gading Marten, Andhika Pratama, dan Audi Marissa, acara ini membawa penonton kembali ke era kejayaan pop Melayu dengan kehadiran band-band seperti 7ICONS, D’Bagindas, Hello Band, hingga Trio Ubur-Ubur.

Inbox SCTV

Inbox SCTV / doc Synchronize Fest 2024

Di sisi lain, District Stage menampilkan pertunjukan Island Vibes Reggae Party yang penuh dengan energi positif. Para musisi reggae tanah air seperti CTTZ, Alvons, Richard D’Gilis, S2B Family, Lawa, Kamga, dan legenda reggae asal Jamaika, Lutan Fyah, menutup festival dengan penampilan yang meriah dan penuh semangat. Penonton larut dalam alunan musik reggae yang membangkitkan keceriaan hingga malam berakhir.

Synchronize Fest 2024

Synchronize Festival 2024 adalah perayaan besar untuk musik Indonesia, di mana semangat “Together Bersama” yang diusung oleh festival ini benar-benar terasa. Selama tiga hari penuh, para penonton dari berbagai latar belakang bersatu dalam suka cita, merayakan keragaman musik yang begitu kaya dan tak terbatas.

Festival ini tak hanya menjadi panggung bagi musisi-musisi hebat, tetapi juga simbol persatuan dan solidaritas. Meski festival sudah berakhir, semangat untuk merayakan musik Indonesia akan terus hidup.

Sampai jumpa di Synchronize Festival 2025!

  • Festival Synchronize 2024

  • Inbox SCTV

    Inbox SCTV / doc Synchronize Fest 2024

  • Burgerkill Killchestra

    Burgerkill "Killchestra" / doc. Synchronize Fest 2024

  • Band Sore dan Kawan-kawan

    Band Sore dan Kawan-kawan / doc. Synchronize Fest 2024

  • Synchronize Fest 2024

  • Cokelat Band

    Cokelat / doc. Synchronize Fest 2024

  • Festival Synchronize 2024
  • Inbox SCTV
  • Burgerkill Killchestra
  • Band Sore dan Kawan-kawan
  • Synchronize Fest 2024
  • Cokelat Band
Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *