Album Review
Ghost B.C – If You Have Ghost: Cover EP Melodius Penutup Tahun
- Share
- Tweet /srv/users/gigsplayv2/apps/gigsplayv2/public/wp-content/plugins/mvp-social-buttons/mvp-social-buttons.php on line 66
https://gigsplay.com/wp-content/uploads/2014/01/ghost-fi.jpg&description=Ghost B.C – If You Have Ghost: Cover EP Melodius Penutup Tahun', 'pinterestShare', 'width=750,height=350'); return false;" title="Pin This Post">
Belum juga reda rasa puas para metalhead lewat album “Infestissumam”, Ghost B.C kembali menyajikan sebuah santapan segar untuk memenuhi daya konsumsi tinggi dari penikmat bebunyian berat nan melodius.
Sebuah EP yang memuat 5 nomor berdaya bius kelas kakap, diberi tajuk sama seperti track pertama rilisan akhir tahun ini, “If You Have Ghost”. Dikomandoi Papa Emeritus II selaku pimpinan para Nameless Ghoul, Ghost B.C berani menggubah ulang lagu-lagu yang bisa dikatakan tidak cukup akrab dengan para penikmat musik Ghost B.C.
“If You Have Ghost” sendiri merupakan cover version milik Roky Erikson. Berturut-turut Ghost B.C menyanyikan “I’m A Marionette” (ABBA), “Crucified” (Army of Lovers), hingga “Waiting For The Night” (Depeche Mode) sebelum menutup EP ini dengan lagu andalan album “Infestissumam”, “Secular Haze”, versi live.
Nampaknya, Ghost B.C tidak begitu mempedulikan perkara “kenapa mereka memilih band-band tersebut untuk di-cover ?”, walau ternyata lirik band-band tersebut memang memiliki kemiripan vibe seperti apa yang diusung oleh Ghost B.C.
Perluasan daya jelajah dalam bermusik mungkin menjadi satu yang coba ditonjolkan kepada para penggemar. Nada bergelombang menghantui setiap pendengarnya. Namun ketika suasana mencekam mulai terbangun, mereka selalu berhasil membalut ketakutan tersebut dengan rasa manis. “If You Have Ghost” serta “Crucified” digarap ulang dengan energi Ghost B.C yang khas.
Sesama pemilik darah Swedia, Ghost B.C dengan mantap memilih untuk membawakan ulang “I’m A Marrionette” milik grup pop sensasional ABBA. Tidak begitu jauh berbeda dengan versi asli, hanya suara keyboard yang lebih gelap bersahut-sahutan dengan ritme gitar serta vokal Papa Emeritus II mampu memunculkan sedikit twist dilagu ini.
Untuk “Waiting For The Night“, nampaknya Ghost B.C tidak begitu berhasil menimbulkan aura mereka. Andai saja pilihan jatuh kepada lagu Depeche Mode yang berhawa lebih gelap seperti “Blasphemous Rumors“, hasilnya dirasa akan lebih maksimal.
Ditasbihkan sebagai penutup, “Secular Haze” versi live pun tidak begitu mumpuni. Hanya dimainkan dengan tempo sedikit lebih cepat, seperti band-band lain kebanyakan. Namun, suara gitar yang agak lebih tebal dan keras dibnding versi studio menjadi point tersendiri untuk menambah nilai plus.
“If You Have Ghost” merupakan rilisan yang cukup menghibur secara keseluruhan. Lewat EP akhir tahun ini, seakan menjadi penambah bukti bahwa Ghost B.C layak dinobatkan sebagai salah satu band terbaik tahun 2013. Ghost B.C juga menunjukkan secara gamblang bagaimana cara mengapresiasi sebuah artefak yang mempengaruhi mereka dalam bermusik dengan baik.