Connect with us

Featured

Glaskaca, Meluncurkan Single Terbarunya, “The Witching Hour”

Profile photo ofstreamous

Diterbitkan

pada

Unit musik alternatif asal Jakarta Selatan, glaskaca, meroketkan single terbarunya yang berjudul “The Witching Hour”. Tembang kali ini didaulat sebagai pengantar dari album mini terbaru, Staedig EP, yang akan dirilis menyusul.

the-witching-hour-artworkBerangkat dari keresahan terhadap keadaan dunia saat ini, glaskaca melahirkan “The Witching Hour” sambil menggandeng beberapa pihak luar untuk bekerja sama. Pada proses pembuatan lagu, Casey Leiwakabessy bertindak sebagai produser, sound engineer, sekaligus melakukan mixing dan mastering di studio miliknya, High Ground Studio, Bintaro. Sementara itu, desainer grafis asal Yogyakarta, Arswandaru, bantu menumpahkannya ke dalam bentuk visual.

Glaskaca merupakan buah pertemanan vokalis sekaligus gitaris Dias Widjajanto (Dias) , gitaris Moses P. Mahitala (Moses), dan bassist Rayhan M. Noor (Rayhan) sejak tahun 2013. Meski sempat membisu beberapa waktu di awal perjalanannya terkait vokalis Dias harus meraih gelar sarjananya di Inggris, glaskaca akhirnya kembali aktif dan memberikan nafas baru di dalam karya-karyanya.

Pergeseran warna lagu glaskaca dari karya-karya sebelumnya diamini oleh Rayhan sebagai bentuk perkembangan seiring bertambahnya usia grup musiknya. “Referensi musik kami bertambah luas, sehingga beberapa elemen dari referensi baru tersebut kami tambahkan untuk memberikan pengalaman yang berbeda. Biar begitu, kalau didengar baik-baik, tetap ada ciri khas glaskaca yang tidak bisa dilepas,” ungkapnya.

“Kami juga menggunakan banyak instrumen untuk memberikan bunyi-bunyi baru, seperti keyboard, synthesizer, hingga perkusi tambahan,” ujar Dias. “Dengan alat-alat
tersebut kami merasa bebas melakukan eksperimen. Ini adalah awal baru dari suara glaskaca yang berbeda.”

Melalui single terbaru ini, glaskaca telah resmi berjumlah lima orang dengan pergeseran formasi. Moses, yang sebelumnya bertindak sebagai gitaris, harus bertolak ke Amerika Serikat untuk menyelesaikan studinya sejenak. Rayhan pun beralih dari pembetot bass menjadi pemain gitar. Posisi Rayhan pada bass diisi oleh personel baru Fahmi W. Darussalam (Fahmi) yang juga teman sepermainan mereka. Sementara itu, Nugroho Aldianto (Aldi) tetap aktif sebagai penabuh drum sejak awal.

Staedig EP yang berisikan lima lagu baru direncanakan rilis pada akhir tahun ini. Selain itu, akan dilanjutkan dengan penggarapan video musik dan materi-materi baru selanjutnya.
Terhitung mulai 23 November 2016, ”The Witching Hour” sudah dapat disimak di akun resmi Soundcloud, dan menyusul dapat diperdengarkan melalui Google Play Music, Deezer, iTunes Store, Apple Music, dan Spotify.

Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *