Green Day Gaungkan Dukungan Untuk Palestina Di Panggung Festival Corona Capital

Green Day, salah satu band punk rock legendaris asal Amerika Serikat, kembali menarik perhatian dunia dengan aksi panggung yang enerjik dan penuh dengan pesan sosial. Dalam perjalanan karier panjangnya, band yang digawangi Billie Joe Armstrong ini kerap menampilkan sikap tegas terhadap isu-isu global. Hal tersebut kembali terlihat saat mereka tampil di hari pertama Festival Corona Capital di Meksiko pada 15 November lalu.

Dalam konser tersebut, Green Day menyuarakan dukungan mereka terhadap Palestina. Sikap solidaritas ini disampaikan dengan mengubah lirik lagu ikonik mereka, “Jesus of Suburbia“, menjadi pernyataan yang lebih eksplisit terkait pandangan mereka terhadap situasi yang saat ini terjadi di Palestina. Momen tersebut tidak hanya mendapat sambutan meriah dari penonton tetapi juga memperkuat citra Green Day sebagai band yang vokal terhadap isu-isu kemanusiaan.

Tak hanya itu, aksi humanis lainnya juga mewarnai penampilan mereka malam itu. Di tengah membawakan lagu “She“, Green Day menunjukkan hubungan hangat dengan penonton. Billie Joe mengundang seorang penggemar untuk naik ke atas panggung, momen yang berakhir dengan pelukan hangat. Geste sederhana ini sontak memicu sorakan dan tepuk tangan meriah dari ribuan penonton yang memadati area Festival yang dilaksanakan di Autódromo Hermanos Rodríguez tersebut .

Penampilan Green Day di Meksiko juga menjadi bagian dari tur memperingati 20 tahun album legendaris mereka, ‘American Idiot’. Album ini, yang dirilis pada 2004, telah lama dikenal sebagai karya yang penuh kritik sosial dan politik. Dengan energi yang tak surut meski usia para personelnya terus bertambah, Billie Joe dan kawan-kawan tampil dengan penuh semangat, menghadirkan pertunjukan yang mengingatkan penggemar akan masa kejayaan punk rock mereka.

Aksi Green Day di Festival Corona Capital bukan hanya hiburan semata, tetapi juga bentuk ekspresi seni yang mengedepankan nilai-nilai keberanian dan solidaritas.

Sikap mereka di panggung malam itu menegaskan bahwa musik adalah alat yang kuat untuk menyuarakan isu-isu penting dunia, menghubungkan para seniman dengan pendengarnya dalam pesan yang lebih besar dari sekadar melodi dan lirik.