Featured
Hagai Batara Rilis Single Ketiga Berjudul Satu Titik
- Share
- Tweet /srv/users/gigsplayv2/apps/gigsplayv2/public/wp-content/plugins/mvp-social-buttons/mvp-social-buttons.php on line 66
https://gigsplay.com/wp-content/uploads/2019/01/hagai_batara.jpg&description=Hagai Batara Rilis Single Ketiga Berjudul Satu Titik', 'pinterestShare', 'width=750,height=350'); return false;" title="Pin This Post">
Hagai Batara, solois Folk asal Jakarta yang berdomisili di Bandung merilis single terbarunya berjudul Satu Titik pada Kamis, 24 Januari 2019 kemarin. Single ini merupakan yang ketiga setelah sebelumnya, The Bird’s Song dan Terang rilis pada 2018 lalu. Lagu ini merupakan bagian dari mini album yang diurungkan peluncurannya dan memilih untuk merilis lagunya satu persatu.
“Lagu ini diciptakan karena mengagumi seseorang, jadi klise sih lagu cinta-cintaan,” ujar Hagai mengenai makna lagu Satu Titik. Namun seperti lagu-lagu sebelumnya, Hagai membebaskan pendengarnya untuk meninterpretasikan makna dari lagu ini.
Seperti single sebelumnya, proses rekaman lagu ini dilakukan di kamar kos Hagai. Sedangkan mixing dan mastering dikerjakan oleh Johanes Abiyoso. “Jadinya agak beda dari draft, jadi bisa dibilang ada sentuhan kreatif dari Abi di lagu ini,” kata Hagai ketika menjelaskan proses pembuatan lagu ini. Sedangkan aransemen dan lirik dikerjakan sendiri oleh Hagai.
Lagu Satu Titik memiliki warna lagu yang sedikit berbeda dengan lagu-lagu sebelumnya. Sentuhan efek vokal memberikan nuansa dan variasi baru dalam lagu-lagu Hagai. Perbedaan yang ada tidak menghilangkan ciri khas dan karakter vokal Hagai.
Artwork single ini kembali dikerjakan oleh Mario Pegas. Mario sebagai ilustrator menginterpretasikan lagu ini menurut sudut pandangnya sehingga artwork ini kental dengan ciri khasnya tanpa luput dari makna lagu Satu Titik. Satu Titik dapat didengarkan di layanan musik digital seperti Spotify, iTunes dan sebagainya.
Hagai Batara yang sudah aktif bermusik sejak 2013 telah memiliki dua single, The Bird’s Song (2018) dan Terang (2018). Lagu-lagu ini menjadi bentuk eksistensi Hagai di kancah musik Indonesia.