New Tracks
Hebikura Semakin Solid Lewat Rilisan Terbaru, “Delusion”

Hebikura, band indie rock asal Medan, kembali memantik antusiasme skena musik alternatif dengan merilis single kedua mereka, “Delusion”.
Setelah “Satir” memperkenalkan warna suara dan energi band ini ke pendengar pada awal tahun, Hebikura tidak membiarkan momentum itu dingin. Mereka langsung melanjutkan gebrakan berikutnya melalui lagu yang lebih emosional dan atmosferik, namun tetap membumi dalam nuansa alternatif rock awal 2000-an yang menjadi ciri khas mereka.
“Delusion” bukan hanya melanjutkan karya perdana mereka, tapi lebih sebagai pernyataan artistik yang lebih matang. Lagu ini merangkum pengalaman emosional dari seorang laki-laki yang bertemu dengan perempuan yang tengah terperangkap dalam kabut depresi. Hubungan yang seharusnya bisa berkembang justru terhalang oleh dinding tak kasat mata, suatu kondisi krisis mental yang membekukan emosi dan koneksi antar manusia
Sang perempuan, yang menjadi pusat narasi, dilukiskan dalam kondisi psikis yang runtuh, merasa bahwa tidak ada satu pun hubungan yang dapat ia jalin, bahkan saat cinta hadir di depannya. Dalam keheningan batinnya, ia hanya menunggu akhir dari takdir, tak lagi punya tenaga untuk melawan.
Di tangan Hebikura, cerita yang pahit ini tidak dibungkus dengan dramatisasi murahan. Mereka memilih pendekatan yang lebih subtil—sound yang gelap, vokal yang tidak berlebihan, dan progresi akor yang membentuk ruang kosong seolah mengamini kehampaan dalam liriknya.
Lagu ini bukan hanya soal lirik, tetapi juga tentang atmosfer, tentang ruang yang dibangun untuk mencerminkan dunia dalam kepala tokohnya. Ada nuansa Mew di sana, ada jejak Efek Rumah Kaca yang terasa jelas. Namun, Hebikura tidak sekadar meniru, mereka membentuk suara sendiri yang terasa jujur dan personal.
Proses kreatif “Delusion” dimulai dari sesi jamming santai di rumah Rayhan, sang gitaris. Di sana, ide dasar lagu muncul dan mulai dikembangkan secara kolektif. Aulia Syatita, yang berperan sebagai vokalis dan penulis lirik, menjadi penggerak utama cerita, tetapi setiap anggota band juga memberikan kontribusi unik mereka.
Anka Zulhijar di drum dan Rafly Ilal di bass membawa dinamika yang menjaga tensi lagu tetap terjaga. Tidak berlebihan, tapi penuh rasa. Komposisi ini menunjukkan bahwa Hebikura bukan hanya kumpulan musisi kampus yang bermain band demi eksistensi—mereka adalah unit kreatif yang tahu apa yang ingin mereka sampaikan, dan bagaimana cara menyampaikannya.
Untuk perekaman, mereka menggandeng Ringo Records di Medan, studio yang mereka percaya mampu mewujudkan kualitas suara sesuai harapan. Di balik mixing dan produksi, nama Tengku Ariy jadi jaminan mutu. Sentuhan produser ini terasa di setiap transisi dan layering suara—rapi, namun tetap menyisakan sedikit ruang mentah yang membuatnya tetap terasa organik.
“Delusion” juga memberi gambaran jelas bahwa Hebikura bukan band yang tergesa-gesa mencari panggung. Mereka menikmati proses. Menurut Rayhan, alasan utama mereka bermusik bukan demi popularitas, tapi karena ada kebahagiaan murni saat menyusun lagu dan mengeksplorasi suara.
“Hebikura tidak sekadar meniru, mereka membentuk suara sendiri yang terasa jujur dan personal”
Band ini bukan anak kemarin sore. Mereka terbentuk sejak 2023, sempat vakum di awal 2024, namun kembali pada 2025 dengan pendekatan baru dan visi musikal yang lebih terarah. Nama “Hebikura” pun bukan tanpa makna—ia berasal dari nama warnet kenangan, tempat awal pertemuan mereka, tempat tawa dan ide pertama muncul.
Kini, dengan dua single sudah dilepas ke publik dan rencana EP lima lagu sedang disiapkan, Hebikura jelas tidak main-main. Mereka ingin jadi bagian dari gelombang baru musik alternatif Indonesia, bukan dengan gaya yang keras kepala, tapi dengan karya yang autentik dan emosional.
Di era ketika musik sering kali jadi sekadar produk algoritma, Hebikura memilih jalur yang lebih lambat tapi lebih bermakna: mereka ingin didengar karena substansi, bukan sekadar karena tren.
“Delusion” sudah bisa didengarkan di semua platform musik digital. Jika kamu mencari lagu yang jujur, penuh ruang untuk berpikir, dan mampu menyuarakan keheningan yang tak mudah dijelaskan, lagu ini patut masuk daftar putar kamu.
Ikuti mereka di Instagram dan TikTok untuk update penampilan dan rilisan berikutnya. Hebikura sedang menulis babak baru mereka—dan ini baru permulaan.