Featured
Heruwa “Shaggydog” Kembali Rilis Single Elektronik Bernuansa Alam
- Share
- Tweet /srv/users/gigsplayv2/apps/gigsplayv2/public/wp-content/plugins/mvp-social-buttons/mvp-social-buttons.php on line 66
https://gigsplay.com/wp-content/uploads/2017/03/Heru-shaggy-dog.jpg&description=Heruwa “Shaggydog” Kembali Rilis Single Elektronik Bernuansa Alam', 'pinterestShare', 'width=750,height=350'); return false;" title="Pin This Post">
entunya kita masih teringat dengan single Samiya, sebuah kolaborasi dari para dedengkot dua band sidestream paling berbahaya di Indonesia: Heruwa “Shaggydog” dan Jerinx “Superman Is Dead”. Kini Heruwa kembali melemparkan sebuah lagu jagoan baru yang iramanya tidak berseberangan jauh dari Samiya.
Lagu yang diberi judul Senyawa Alam ini masih lekat dengan rancak musik Elektronik yang dibalut dengan kearifan lokal dan tema alam. Dibuka dengan tembang Macapat yang dilagukan oleh cengkok seorang sinden, nuansa gamelan masih terasa erat melekat. Tapi bukan Heruwa namanya kalau menganggap bahwa single yang dimastering oleh Rangga ‘Egha’ Sang Eshayoga ini akan sama dengan hasil karya-nya yang lain.
Proses dalam mendapatkan racikan komposisi disini terasa lebih spesial karena vokalis band pioner Ska di Indonesia ini ditantang untuk turun ke alam. Ya, dalam mendapatkan sample untuk lagu yang pernah dipakai untuk iklan video #ProjectPassion (Diplomat Mild) bersama Erix Soekamti ini, Heruwa memindahkan studio di kamarnya keluar ruangan dan berinteraksi langsung dengan alam semesta. Contoh suara yang didapat pun bukan lagi hasil olahan komputer tetapi didapatkan dari suara yang disediakan gratis oleh alam.
Gaung benturan batu vulkanik di gunung Merapi, riuh rancak-nya pengamen angklung di titik nol km Tugu, olahan perkusi dari cadik perahu di laut selatan, adalah sebagian kecil dari elemen suara yang dikumpulkan dari lima ‘sumbu imajiner’ Yogyakarta yaitu gunung Merapi, Tugu, Kraton, Panggung Krapyak dan Laut Selatan. Pada departemen artwork yang dikerjakan oleh Gilang Kusuma Wardhana, tema-nya mencoba mengadaptasi karya lukisan berjudul Gunung Merapi Meletus di Malam Hari karya Raden Saleh.
“Saya ditantang untuk menjadi ‘pesulap’ di project ini. Saya merekam apa saja yang saya jumpai di jalan bersama Erix Soekamti. Misal, suara mangkok penjual bubur yang akhirnya jadi ‘gamelan’ . Ya, apa saja dan tanpa direncana” ujar Heruwa.
Sudah siap untuk menikmati hasil sulapan audio Heruwa?
Senyawa Alam akan dirilis oleh DoggyHouse Records dan bisa dibeli di toko musik digital mulai tanggal 3 April 2017:
Link iTunes: http://bit.ly/SenyawaAlamiTunes
Streaming Apple Music: http://bit.ly/SenyawaAlamAppleMusic