Flash News
Idgitaf Menciptakan Ruang Dengar Tanpa Batas Untuk Album Penuh Perdananya, “Mengudara”
- Share
- Tweet /srv/users/gigsplayv2/apps/gigsplayv2/public/wp-content/plugins/mvp-social-buttons/mvp-social-buttons.php on line 66
https://gigsplay.com/wp-content/uploads/2024/05/Idgitaf-Mengudara-1000x600.jpg&description=Idgitaf Menciptakan Ruang Dengar Tanpa Batas Untuk Album Penuh Perdananya, “Mengudara”', 'pinterestShare', 'width=750,height=350'); return false;" title="Pin This Post">
Mengadakan sebuah pertunjukan musik inklusi untuk mempresentasikan album penuh perdana, bukanlah sebuah langkah yang baru, tapi tidak biasa dilakukan oleh musisi muda di industri ini. Hal ini yang membuat, Idgitaf terdengar lantang dalam menyuarakan pesan yang ingin ia suarakan melalui pertunjukan, “Mengudara Bersama Teman Tuli”, Minggu, 5 Mei 2024, di Sunyi Coffee, Jakarta Selatan.
“Mengudara” adalah album perdana Idgitaf yang berisikan total 9 lagu dirilis pada 28 Juli 2023. Sebuah karya album penuh yang ia rilis dibawah naungan label rekaman yang ia dirikan sendiri, Idgitaf Musik. Sebagai musisi muda yang kerap menyuarakan bagaimana proses perjalanan menuju dewasa, Gita (panggilan akrab Idgitaf) semakin konsisten untuk menciptakan karya dengan lirik yang diharapkan bisa mewakili kegelisahan generasinya dan dekat dengan pengalaman para pendengarnya.
Setelah meraih keberhasilan menjalani perjalan tur “Mengudara” di 3 kota, api semangat Gita ia curahkan untuk sebuah misi yang bisa meluaskan rasa puas hatinya agar album “Mengudara” bisa memberikan makna lebih ke banyak pendengar apapun kondisinya. Pengalaman pribadinya tentang keterbatasan pendengaran, membuat Gita memilih untuk memulai misi ini bersama komunitas Teman Tuli.
“Aku terlahir dalam kondisi daun telinga kanan yang tidak sempurna. Semenajak aku tahu bahwa kelainan itu dinamakan Microtia, aku tergerak untuk memberi penghiburan untuk orang-orang yang punya kasus lebih berat daripada aku, yaitu komunitas Tuli. Hal ini aku lakukan berbarengan dengan niatku untuk membuat projek sosial melalui bernyanyi di tahun ini,” ungkap Gita.
Dalam usaha memberikan yang terbaik di pertunjukan ini, Gita bekerjasama dengan Sunyi Coffee, sebuah kafe yang melibatkan Teman Tuli sebagai peracik kopi (barista) dan juru masak. Tidak hanya memberikan ruang kerja, Sunyi Coffee juga membangun komunitas Sunyi Academy yang memfasilitasi beragam pelatihan untuk teman difabel ataupun beragam teman yang ingin mempelajari bahasa isyarat.
Dalam pertunjukan “Mengudara Bersama Teman Tuli”, Gita menyajikan sebuah pertunjukan yang inklusi dengan memberikan usaha terbaiknya bernyanyi dan berkomunikasi dengan mempergunakan bahasa isyarat yang ia pelajari bersama komunitas Sunyi Academy.
Pertunjukan yang terasa hangat baik bagi Teman Tuli maupun Teman Dengar (sebutan untuk teman-teman non difabel) yang hadir malam itu.
Pertunjukan ini sukses menghadirkan 100 orang Teman Tuli yang tidak dipungut biaya dan turut menyertakan Teman Tuli lainnya sebagai bagian dari pertunjukan dan kepanitiaan acara. Malam itu, tidak hanya Idgitaf yang tampil menghibur, ada Teman Tuli maupun Teman Dengar yang akrab dengan komunitas tersebut juga turut tampil menunjukan keahlian mereka, diantaranya adalah Adelia dari Pop Joy Sign yang membawakan puisi, pertunjukan teater oleh Teater 7, pertunjukan tari dari Dhea Seto dan penampilan visual vernacular oleh Pop Joy Sign.
Usaha Gita mempelajari bahasa isyarat selama belasan hari sebelum hari pertunjukan, sukses membuat penampilannya terasa hangat bagi yang datang malam itu. Idgitaf menampilkan total 6 lagu, lengkap dengan bahasa isyaratnya.
“Harapannya, semoga ini jadi langkah baik untuk keberlanjutannya promosi albumku, yaitu “Mengudara”, dan semoga bisa menjadi permulaan untuk adanya konser yang dilakukan musisi Indonesia spesial untuk Teman Tuli.” tutup Gita dengan penuh harap.