IGAP Hadirkan Maxi Single Menuju Debut Album “Acceptance”

Bulan Januari menjadi momen spesial bagi IGAP, seorang musisi yang sedang menapaki jalannya di dunia musik alternative rock. Tiga single baru telah dirilis sebagai pembuka jalan menuju album penuh perdananya, ‘Acceptance’, yang dijadwalkan meluncur pada pertengahan 2025.

Album ini merupakan kolase dari kisah-kisah personal IGAP, menggambarkan perjalanan menerima berbagai kenyataan dalam hidup. Melalui ‘Acceptance’, IGAP merefleksikan berbagai dinamika kehidupan manusia yang penuh dengan perbedaan, ketidaksempurnaan, dan hal-hal yang tidak selalu sesuai rencana.

Salah satu single, “Cerebral Palsy”, dihadirkan sebagai surat untuk anak perempuannya. Lagu ini penuh dengan makna emosional tentang tumbuh dalam kondisi yang berbeda dari anak-anak lainnya.

Ada juga “Samarkan Perih”, yang memiliki nuansa emo yang khas dan melibatkan kolaborasi dengan Wikan Suryajaya dari Agapea. Lagu ini mengajak pendengarnya untuk tetap kuat dalam menghadapi tantangan hidup

Single ketiga, “Asimetris”, menawarkan keunikan tersendiri dengan lirik yang ditulis dalam bahasa Bali. Melalui lagu ini, IGAP ingin menyampaikan pesan bahwa hidup tidak selalu mudah dan indah, serta menerima kesulitan sebagai bagian dari perjalanan adalah hal yang wajar.

Setiap lagu dalam ‘Acceptance’ dirancang untuk mencerminkan potongan-potongan perjalanan hidup IGAP, penuh dengan perubahan dan pengalaman yang membentuk dirinya. Album ini menjadi ruang untuk menunjukkan jati dirinya yang sebenarnya tanpa takut akan penilaian orang lain.

Dalam proses kreatifnya, IGAP berkolaborasi dengan AA Ngurah Wimba sebagai produser. Untuk ilustrasi sampul album, ia bekerja sama dengan AA Aris Septiana yang berhasil menciptakan visual yang sejalan dengan narasi emosional album ini.

Tiga single ini hanyalah permulaan dari cerita yang lebih besar yang akan dituangkan dalam ‘Acceptance’. Melalui musiknya, IGAP mengundang para pendengar untuk ikut merasakan perjalanan hidupnya.

Album ini akan menjadi penanda penting dalam kariernya, menguatkan identitas sebagai musisi yang berani tampil autentik dan tidak takut berbagi kisah personal kepada dunia.