Indysellen, Solois Asal Surabaya Merilis Video Musik “gonna be my remedy”
Ditulis dengan perspektif yang blak-blakan dan spesifik yang mana tersajikan menjadi narasi yang unik, lagu ini berhasil mengilustrasikan emosi yang cukup kompleks dari perasaan bersalah yang berlebih, arogansi dari rasa puas manusia, dan kebingungan yang tanpa henti, yang mana materi tersebut jarang diekplorasi di musik pop.
- Share
- Tweet /srv/users/gigsplayv2/apps/gigsplayv2/public/wp-content/plugins/mvp-social-buttons/mvp-social-buttons.php on line 66
https://gigsplay.com/wp-content/uploads/2023/12/indiysellen-1000x600.jpg&description=Indysellen, Solois Asal Surabaya Merilis Video Musik “gonna be my remedy”', 'pinterestShare', 'width=750,height=350'); return false;" title="Pin This Post">
Setelah satu tahun dirilis, single “gonna be my remedy” milik Indysellen akhirnya merilis video musik terbarunya di kanal Youtube Indysellen. Sebelumnya Indysellen juga telah merilis single “The Night” dan “Trap Me!” beserta video musiknya.
Musisi yang sempat berkolaborasi dengan Atlesta lewat single ‘Hell Hell Hell‘ ini telah mengumpulkan total 40 ribu streams untuk single “gonna be my remedy”. Bahkan untuk total streaming dari 3 single miliknya menembus 120 ribu streams all-time.
Indysellen, singer-songwriter asal Surabaya ini menjelaskan, “That song came from a place of me doing revenge to my partner because I’ve been cheated on, so I cheated on them back, to the point where I felt so guilty after doing that”.
Lewat single terbarunya yang menjabarkan perasaan campur aduk antara cinta, keangkuhan, kesedihan, dan kebahagiaan ini, Indysellen mencoba untuk mengeksplorasi gaya penulisan lagu yang baru dengan memasukkan error words / error grammar di chorusnya:
I can’t speak fluently
I told you many times but it ain’t describably
But feeling of mine is so really.
“When you don’t know how to say anything more because you know you’re so wrong, you lose your ability to speak, and you just messed with the words, so you only repeat your sentences and speak incoherently”, ungkap Indysellen.
Ditulis dengan perspektif yang blak-blakan dan spesifik yang mana tersajikan menjadi narasi yang unik, lagu ini berhasil mengilustrasikan emosi yang cukup kompleks dari perasaan bersalah yang berlebih, arogansi dari rasa puas manusia, dan kebingungan yang tanpa henti, yang mana materi tersebut jarang diekplorasi di musik pop.
Single “gonna be my remedy” diproduksi oleh Ongky Yosep di bawah naungan Shockss Records, hadir sebagai single yang lebih upbeat dengan style musik pop-rock yang energik berpadu dengan sentuhan synth yang sangat dinamis. Masih kental dengan karakter distorsi gitar analog yang berat sebagai ciri khas musik Indysellen, lagu yang memberikan nuansa garang di awal ini mengalir menuju chorus yang catchy berbalut dengan layer vocal chop dan bunyi-bunyian sonik yang membuat pendengarnya terbawa masuk ke dalam alunan musik yang dibangun.