New Tracks
Jason Ranti, Iksan Skuter, Dan Bagus Dwi Danto Debut Sebagai Trio Lesehan Dengan Single “Siapa yang Tak Pernah”

- Share
- Tweet /srv/users/gigsplayv2/apps/gigsplayv2/public/wp-content/plugins/mvp-social-buttons/mvp-social-buttons.php on line 66
https://gigsplay.com/wp-content/uploads/2025/02/Trio-Lesehan.jpg&description=Jason Ranti, Iksan Skuter, Dan Bagus Dwi Danto Debut Sebagai Trio Lesehan Dengan Single “Siapa yang Tak Pernah”', 'pinterestShare', 'width=750,height=350'); return false;" title="Pin This Post">
Tiga nama besar di kancak folk Indonesia—Jason Ranti (Jejeboy), Iksan Skuter, dan Bagus Dwi Danto—resmi merangkai kolaborasi baru lewat satuan musik bernama Trio Lesehan.
Momentum Hari Kasih Sayang, 14 Februari 2025, dipilih sebagai waktu peluncuran single perdana mereka bertajuk “Siapa yang Tak Pernah”. Lagu ini menjadi simbol persahabatan sekaligus pembuka babak baru kolaborasi antar-tiga musisi yang telah lama bersahabat.
Dalam keterangan tertulis, Jason Ranti, penyanyi solo asal Tangerang Selatan, menjelaskan bahwa pembentukan Trio Lesehan berawal dari keinginan untuk mengabadikan ikatan persahabatan mereka.
“Mungkin supaya persahabatan ini tidak sia-sia. Kami selalu ingin melakukan sesuatu bersama, tanpa terlalu memikirkan detail seperti siapa yang menulis atau memainkan apa. Semuanya mengalir alami,” ujarnya.
Jason, yang telah merilis tiga album solo (‘Akibat Pergaulan Blues’ [2017], ”Sekilas Info’ [2019], dan ‘Jalan Ninja’ [2023]), dikenal lewat karya-karya seperti “Lagunya Begini Nadanya Begitu” (ciptaan untuk Sapardi Djoko Damono) hingga “Hari Hari Musik”.
Iksan Skuter, solois folk asal Malang yang kondang berkat lirik puitisnya, menyebut kolaborasi ini sebagai “ruang untuk merayakan pertemuan”. Meski terpisah jarak—Jason di Tangerang, Iksan di Malang, dan Bagus di Yogyakarta—ketiganya kerap memanfaatkan momen bertemu untuk berkarya.
“Kami jarang berkumpul, jadi ketika ada kesempatan, selain bercanda, kami ingin menghasilkan sesuatu yang bermakna,” tutur Iksan, yang telah meluncurkan 13 album sepanjang kariernya.
Sementara Bagus Dwi Danto, musisi Yogyakarta yang pernah menggunakan moniker Sisir Tanah, menambahkan bahwa Trio Lesehan adalah wujud komitmen mereka untuk terus bergerak bersama. “Kami ingin buat album, tur, dan petualangan lain. Single ini hanya awal,” ucap Bagus, yang dikenal lewat album ‘Woh’ dan ‘Kudu’ serta lagu-lagu bertema sosial-lingkungan.
“Siapa yang Tak Pernah” adalah lagu yang mengisahkan dua insan yang saling memuji kesetiaan satu sama lain dalam menjalani kehidupan. Dibuat dengan konsep petikan gitar akustik yang hangat, lagu ini mengandalkan harmonisasi vokal Jason, Iksan, dan Bagus yang saling mengisi.
Liriknya yang sederhana—seperti kalimat “Siapa yang tak pernah kau puji, meski ia setia menemanimu”—menjadi refleksi atas hubungan yang bertahan melewati dinamika waktu.
Proses produksi dilakukan di Studio Kua Etnika, Yogyakarta, dengan melibatkan Rama Satria sebagai penanggung jawab mixing dan mastering. Jason dan Iksan terlibat dalam penulisan lagu, sementara Bagus menyumbangkan sentuhan vokal khasnya. “Kami ingin menciptakan atmosfer intim, seolah pendengar sedang duduk lesehan mendengar cerita kami,” jelas Iksan.
Kolaborasi ketiganya sebenarnya bukan kali pertama. Pada 2018, mereka pernah tergabung dalam “Proyek Bahaya Laten”, merilis album penuh dan melakukan tur bersama. Namun, lewat Trio Lesehan, mereka berambisi untuk lebih konsisten.
“Dulu kami hanya proyek sampingan, sekarang ini lebih serius. Ada keinginan untuk mengeksplorasi warna musik folk dengan pendekatan yang lebih cair,” ujar Jason.
Peluncuran “Siapa yang Tak Pernah” di Hari Kasih Sayang sengaja dipilih meski lagu ini tidak sepenuhnya bercerita tentang cinta romantis. “Ini lebih tentang apresiasi pada hubungan apa pun yang tulus—persahabatan, keluarga, atau bahkan hubungan dengan diri sendiri,” jelas Bagus.
Video lirik lagu ini sudah tayang di kanal YouTube Iksan Skuter pada 14 Februari 2025 dini hari, sementara versi audio akan tersedia di platform musik digital seminggu setelahnya.
Sebagai musisi yang telah mapan dengan jalur solo masing-masing, ketiganya mengakui bahwa kolaborasi ini menghadirkan dinamika unik.
“Kami harus menemukan titik tengah antara karakter musik masing-masing. Jason lebih playful, Iksan puitis, sementara saya sering membawa tema sosial. Tapi justru di situlah keindahannya,” ungkap Bagus.
Harapan besar disematkan pada single perdana ini. Bagi mereka, Trio Lesehan selain sebagai proyek musikal, juga cerita perjalanan hidup yang ingin dibagikan ke khalayak. “Semoga lagu ini menjadi pintu masuk untuk karya-karya berikutnya. Kami ingin mengajak pendengar merasakan kebersamaan lewat musik, seperti yang kami alami,” tutup Iksan.
Dengan segala kesederhanaan dan kejujurannya, “Siapa yang Tak Pernah” bisa menjadi pengingat bahwa kolaborasi—seperti halnya hubungan antar manusia—memerlukan komitmen, fleksibilitas, dan keikhlasan untuk saling mendengar.
Di tengah industri musik yang kerap terjebak pada tren, Trio Lesehan hadir dengan pesan timeless: bahwa musik folk, pada esensinya, adalah cerita yang dituturkan dari hati ke hati.