New Albums
Jerones 343 Menggebrak dengan “Still Lives, Still Sucks”
- Share
- Tweet /srv/users/gigsplayv2/apps/gigsplayv2/public/wp-content/plugins/mvp-social-buttons/mvp-social-buttons.php on line 66
https://gigsplay.com/wp-content/uploads/2024/08/Jerones-343.jpg&description=Jerones 343 Menggebrak dengan “Still Lives, Still Sucks”', 'pinterestShare', 'width=750,height=350'); return false;" title="Pin This Post">
Jerones 343, veteran punk rock asal Pontianak, kembali hadir dengan sebuah album penuh debut, Still Lives, Still Sucks, yang rilis pada 17 Agustus 2024 melalui Enamempat Records. Album ini adalah bukti nyata bahwa semangat punk rock tidak pernah padam, dengan lirik yang tajam, musik yang menggelegar, dan energi yang tak terkendali.
Still Lives, Still Sucks adalah sebuah pernyataan keras tentang realita kehidupan, ketidakadilan sosial, dan perjuangan individu di tengah gempuran zaman. Jerones 343 tidak ragu untuk menyuarakan keresahan mereka melalui musik yang mentah dan tanpa kompromi. Setiap lagu dalam album ini adalah sebuah pukulan telak, sebuah teriakan pemberontakan yang menggugah kesadaran.
Salah satu lagu yang menonjol dalam album ini adalah “Semalam Di Pontianak”, sebuah ode untuk kampung halaman mereka. Lagu ini, yang dirilis bersamaan dengan album, adalah sebuah kilas balik ke masa muda yang penuh semangat, persahabatan yang tak tergantikan, dan kenangan yang tak lekang oleh waktu.
“Semalam Di Pontianak” bukan sekadar lagu, ini adalah pengalaman. Sang vokalis Wendy Andika dan gitaris Rudi Dian menciptakan lagu ini sebagai persembahan untuk Pontianak, kota yang telah membentuk mereka. Liriknya yang lugas dan melodi yang menghentak akan membawa pendengar kembali ke jalanan berdebu, gig-gig bawah tanah, dan persahabatan yang tak tergantikan.
“Lagu ini adalah tentang merayakan Pontianak, mengenang masa lalu yang liar, dan mengakui bahwa kota ini akan selalu menjadi bagian dari diri kita,” tutur Wendy. “Ini adalah lagu untuk semua orang yang pernah merasakan kerinduan yang membara akan rumah.”
Video lirik lagu ini semakin memperkuat pesan nostalgia dan kerinduan yang terkandung di dalamnya. Visual yang kuat dalam warna hitam putih yang merupakan dokumentasi pribadi mereka menampilkan kolase acara bawah tanah yang mereka sambangi.
Dibentuk pada tahun 1998 dengan nama GPK, Jerones 343 adalah bukti nyata bahwa semangat punk rock akan selalu membara. Mereka mengadopsi nama baru yang sarkastik sebagai bentuk perlawanan terhadap stigma sosial yang melekat pada komunitas punk saat itu. Terinspirasi oleh band-band punk/hardcore legendaris seperti Black Flag, Minor Threat, dan Bad Brains, Jerones 343 telah mengukir sejarah panjang di skena musik underground Indonesia. Mereka telah tampil di berbagai panggung, dari gang-gang sempit hingga festival besar, dan terus menyuarakan keresahan melalui karya yang mereka ciptakan.