Connect with us

International

Kolaborasi Internasional: Last Dinosaurs Gandeng Grrrl Gang untuk “Eleven (Alternate Version)”

Profile photo ofigoy

Diterbitkan

pada

Last Dinosaurs

Band indie-rock ternama asal Australia, Last Dinosaurs, kembali mengejutkan penggemar mereka dengan kolaborasi yang tak terduga. Dalam langkah berani yang memperlihatkan jangkauan musik mereka, Last Dinosaurs menggandeng band indie-rock asal Indonesia, Grrrl Gang, untuk merilis versi alternatif dari lagu populer mereka, “Eleven“.

Lagu ini awalnya muncul di album ‘Yumeno Garden’, dan telah menjadi salah satu favorit penggemar sejak pertama kali dirilis. Versi alternatif ini tidak hanya membawa nuansa baru pada lagu tersebut, tetapi juga menjadi tonggak penting dalam perjalanan kedua band yang berbeda negara ini.

Last Dinosaurs Yumeno Garden Alternate VersionLagu “Eleven” ditulis oleh vokalis Last Dinosaurs, Sean Caskey, setelah menyaksikan penampilan The Strokes di festival Splendour in the Grass pada tahun 2016. Penampilan tersebut memberikan inspirasi bagi Sean untuk menciptakan solo gitar pertamanya, yang menjadi salah satu elemen ikonik dari lagu ini.

Sejak perilisannya, versi asli “Eleven” telah mencatat lebih dari 16 juta streaming di Spotify, menjadikannya salah satu lagu dengan performa terbaik dari Last Dinosaurs.

Namun, dalam versi terbaru ini, Last Dinosaurs tidak hanya meremix atau mengaransemen ulang lagu tersebut. Mereka memberikan kesempatan pada Grrrl Gang untuk menambahkan elemen unik mereka sendiri ke dalam lagu.

Dengan sentuhan indie rock klasik era 90-an dan penggunaan lirik berbahasa Indonesia, versi alternatif dari “Eleven” terasa segar namun tetap mempertahankan esensi aslinya. Kolaborasi ini berhasil menciptakan perpaduan sempurna antara dua gaya musik yang berbeda, menjembatani selera musik internasional dan lokal.

Kolaborasi ini juga merupakan pencapaian signifikan bagi Grrrl Gang, yang selama ini dikenal dengan musik mereka yang penuh semangat dan lirik-lirik kuat berbahasa Inggris.

“Eleven (Alternate Version)” menandai pertama kalinya band asal Yogyakarta ini menulis dan menyanyikan lirik dalam Bahasa Indonesia. Vokalis utama Grrrl Gang, Angee, berbicara tentang betapa istimewanya proyek ini bagi mereka.

Ketika mendapatkan ajakan untuk berkolaborasi, kami semua sangat bersemangat,” ungkap Angee. “Terutama bagiku, karena lagu ini sering aku dengarkan bersama adikku setiap kali kami bersantai di rumah. Rasanya sudah sangat akrab dengan lagu ini, jadi menyanyikannya menjadi sesuatu yang personal.”

Ia menambahkan bahwa meskipun merasa sedikit canggung bernyanyi dalam bahasa Indonesia, ia berharap versi ini bisa diterima dengan baik oleh penggemar Last Dinosaurs maupun pendengar baru.

Kolaborasi ini juga memberikan kesempatan bagi Grrrl Gang untuk keluar dari zona nyaman mereka dan mengekspresikan diri dengan cara yang baru.

Kami berharap versi ini bisa membawa makna baru bagi para pendengar dan memperkenalkan mereka pada Grrrl Gang dalam konteks yang berbeda,” ujar Angee.

Grrrl Gang / Foto. Doc Band

Grrrl Gang / Foto. Doc Band

Sementara itu, bagi Last Dinosaurs, Indonesia memegang tempat khusus di hati mereka. Band ini telah beberapa kali tampil di Indonesia dan selalu merasakan sambutan hangat dari penggemar lokal.

Indonesia selalu memberikan energi yang luar biasa bagi kami. Setiap kali kami manggung di sana, atmosfernya selalu berbeda,” kata Last Dinosaurs.

Mereka menambahkan bahwa alasan utama memilih Grrrl Gang sebagai kolaborator adalah karena mereka merasakan energi yang sama dalam musik band tersebut.

Kolaborasi ini menjadi bagian dari rencana besar Last Dinosaurs untuk merilis ulang album ‘Yumeno Garden’* dalam format vinyl, serta meluncurkan beberapa versi baru dari lagu-lagu favorit penggemar mereka di album tersebut.

Musisi-musisi dari Asia Tenggara akan ikut ambil bagian dalam rangkaian rilisan versi baru ini, yang tentunya akan menjadi kejutan menarik bagi para penggemar.

Kolaborasi antara Last Dinosaurs dan Grrrl Gang bukan hanya tentang menciptakan musik yang bagus, tetapi juga menunjukkan bagaimana musik dapat menjadi jembatan lintas budaya.

Meskipun Last Dinosaurs berasal dari Australia, mereka tidak ingin terbatas oleh batasan geografis. Dengan gaya musik yang telah diterima di seluruh dunia, mereka bertransformasi menjadi band global yang menghubungkan berbagai belahan dunia melalui karya-karyanya.

Sejak dibentuk, Last Dinosaurs yang beranggotakan kakak beradik Lachlan dan Sean Caskey serta Michael Sloane, telah melakukan tur di berbagai negara. Mereka tampil di festival-festival bergengsi seperti Lollapalooza, Corona Capital, dan All Things Go Festival.

Di Asia Tenggara, mereka juga memiliki panggung di acara-acara besar seperti Maho Rasop Festival di Bangkok dan Joyland Festival di Jakarta.

Dengan album-album sukses seperti ‘In a Million Years’, ‘Wellness’, ‘Yumeno Garden’, hingga yang terbaru ‘KYORYU’, Last Dinosaurs telah membuktikan diri sebagai salah satu band indie-rock yang paling konsisten dan dicintai, tidak hanya di Australia, tetapi di seluruh dunia.

“Eleven (Alternate Version)” hanyalah permulaan. Dalam beberapa bulan ke depan, penggemar bisa menantikan lebih banyak versi baru dari lagu-lagu di album ‘Yumeno Garden’, yang akan melibatkan berbagai musisi berbakat dari Asia Tenggara.

Setiap kolaborasi akan memberikan warna baru pada lagu-lagu yang telah menjadi bagian dari perjalanan musikal Last Dinosaurs, membawa mereka semakin dekat dengan penggemar di seluruh dunia.

Selain kolaborasi yang sedang berlangsung, Last Dinosaurs juga akan kembali melakukan tur di kawasan Asia pada akhir tahun ini hingga Desember. Para penggemar di wilayah ini tentunya tidak sabar menantikan kesempatan untuk menyaksikan langsung penampilan band yang telah menjadi favorit global tersebut.

Kolaborasi antara Last Dinosaurs dan Grrrl Gang untuk “Eleven (Alternate Version)” bukan hanya sekedar proyek musik biasa. Ini adalah perayaan dari persatuan musik lintas batas, yang mempertemukan dua band dengan latar belakang budaya dan musikal yang berbeda.

Kolaborasi ini membawa pesan bahwa musik tidak mengenal batasan, dan dengan kerja sama yang tepat, hasilnya bisa memberikan dampak yang lebih luas.

Penggemar Last Dinosaurs dan Grrrl Gang tentu tidak sabar untuk menyaksikan apa yang akan mereka ciptakan selanjutnya.

Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *