New Tracks
Logeex Lontarkan Kritik Tajam Lewat Single “Musuh Bersama (Para Penghasut)”

- Share
- Tweet /srv/users/gigsplayv2/apps/gigsplayv2/public/wp-content/plugins/mvp-social-buttons/mvp-social-buttons.php on line 66
https://gigsplay.com/wp-content/uploads/2025/03/Logeex.jpg&description=Logeex Lontarkan Kritik Tajam Lewat Single “Musuh Bersama (Para Penghasut)”', 'pinterestShare', 'width=750,height=350'); return false;" title="Pin This Post">
Band alternative metal asal Depok, Logeex, kembali memeriahkan jagat musik tanah air dengan merilis single teranyar bertajuk “Musuh Bersama (Para Penghasut)”. Lagu ini tidak hanya menjadi kritik tajam terhadap praktik propaganda dan isu pemecah belah di masyarakat, tetapi juga seruan untuk tetap solid dalam menghadapi manipulasi yang kerap memanfaatkan perbedaan suku, agama, ras, hingga politik.
Diproduksi di Studio Black Ant 16, Cilodong, Depok, pada Oktober 2024, trek ini menjadi bukti konsistensi Logeex dalam menyuarakan realitas sosial melalui dentuman musik yang keras namun bernas.
Vokalis Robby Bakha menjelaskan bahwa lagu ini terinspirasi dari maraknya narasi provokatif yang menggerogoti persatuan.
“Kami ingin mengingatkan bahwa musuh sebenarnya bukanlah sesama, tapi para penghasut yang mengadu domba. Isu-isu penting seperti pendidikan, kesehatan, dan ekonomi seringkali tenggelam karena kita sibuk bertikai,” ujarnya.
Bassis Tony Fibritanto menambahkan, “Lagu ini adalah cerminan zaman. Kami berharap pesannya bisa memicu kesadaran kolektif untuk lebih kritis terhadap informasi yang diterima.”
Meski kini hadir dengan formasi baru—termasuk vokalis Robby yang menggantikan Gablen—Logeex tetap setia pada karakter Rap Rock/Nu Metal yang menjadi DNA mereka sejak awal. Gitaris Dery Kurnia menegaskan, “Kami tetap mempertahankan vokal full rap sebagai penghormatan pada era Gablen, tapi juga menambahkan dinamika riff gitar yang lebih kasar, menggabungkan energi post-grunge dan hard rock.”
Sementara itu, drummer Fajar Akbar menyebut proses rekaman kali ini sebagai yang paling intens. “Kami ingin setiap hentakan drum dan distorsi gitar terasa seperti amarah yang terpendam, mewakili frustrasi banyak orang terhadap situasi saat ini,” paparnya.
Sebagai band yang terinspirasi oleh raksasa genre seperti Korn, Limp Bizkit, dan P.O.D., Logeex berhasil meramu pengaruh tersebut dengan sentuhan lokal yang relevan. Single ini menjadi bagian dari perjalanan panjang mereka pasca-hiatus selama pandemi COVID-19, di mana mereka telah meluncurkan 11 lagu dan 1 album.
“Kami tidak ingin berhenti berkarya. Justru di tengah situasi yang chaos, musik harus jadi medium perlawanan,” tegas Robby.
Lewat “Musuh Bersama (Para Penghasut)”, Logeex tidak hanya menegaskan posisi mereka di kancah musik alternatif Indonesia, tetapi juga mengajak pendengar untuk refleksi.
“Musik kami keras, tapi pesannya jelas: jangan jadi alat bagi para penghasut. Solidaritas adalah senjata terkuat,” tutup Tony. Single ini kini tersedia di seluruh platform streaming, mengajak fans untuk tidak hanya headbanging, tetapi juga membuka mata terhadap realitas di sekeliling mereka.
Dengan formasi yang kini solid dan visi yang semakin terasah, Logeex berkomitmen untuk terus menghasilkan karya yang menggedor kesadaran. Seperti disampaikan Dery, “Ini baru awal. Masih banyak cerita sosial yang perlu diteriakkan lewat musik kami.”
Langkah mereka ke depan dinanti sebagai bagian dari gelombang musik metal yang tak hanya berisik, tetapi juga berani bersuara lantang.