Connect with us

New Albums

Low Pink Bangkit Dari Keterpurukan Lewat Manic, Mini Album Penuh Introspeksi

Profile photo ofrafasya

Diterbitkan

pada

Low Pink

Musisi dan produser asal Jakarta, Raoul Dikka, yang dikenal dengan moniker Low Pink, bangkit dari fase penuh gejolak dengan mempersembahkan mini album terbarunya Manic, yang sarat introspeksi. Dirilis pada 6 Agustus 2024 via Kolibri Rekords, mini album ini menawarkan perjalanan emosional yang jujur dan eksplorasi musikal menyegarkan.

Manic Low PinkMenindaklanjuti single “Burn” dan “Teenage Years” yang bernuansa introspektif, Manic menyelami lebih dalam lika-liku usia 20-an. Mini album ini menggambarkan tarik-menarik antara keinginan untuk terus menikmati kebebasan masa muda dan penerimaan terhadap tanggung jawab kehidupan dewasa yang tak terelakkan.

Manic adalah kumpulan lagu yang lahir dari periode penuh gejolak dalam hidup saya,” ungkap Raoul. “Saya diliputi keraguan diri dan perasaan menjadi beban bagi orang-orang terdekat. Namun, album ini juga tentang menemukan titik terang dan harapan, terutama lewat dukungan dan kasih sayang dari orang yang istimewa.”

Tersusun dari 6 lagu baru, jantung dari Manic terletak pada lagu utama, “Ethereal.” Balada emosional ini menggambarkan kekuatan cinta yang mampu mengubah hidup di tengah ketidakstabilan mental. Raoul berbagi, “’Ethereal’ bercerita tentang pertemuan dengan seseorang yang membuat saya merasa diterima dan pantas dicintai apa adanya, bahkan saat berjuang melawan bayang-bayang diri sendiri. Perasaan ini baru bagi saya dan kehadirannya mengubah perspektif saya sepenuhnya.”

Secara musikal, Manic juga dibangun dari pondasi “Ethereal” sebagai lagu yang paling awal diciptakan. Dari sana Raoul memadukannya dengan pengaruh-pengaruh baru hyperpop, EDM, dan autotune dengan permainan analog dan aransemen khasnya sehingga menjadikan Manic sebuah etalase eksplorasi genre-bending yang menandai evolusi sonik Low Pink.

Keenam nomor dalam Manic merupakan ragam warna yang tidak hanya mewakili musikalitas Raoul yang kaya, namun juga kemampuannya menerjemahkan setiap emosi dan fase berat yang ia lalu menjadi pengalaman musikal yang menyenangkan.

Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *