Mengusung Konsep Lo-Fi, Perunggu Luncurkan Single “Berhasil” Di Hari Kasih Sayang

Band rock asal Jakarta, Perunggu, meluncurkan single terbaru berjudul “Berhasil” pada 14 Februari 2025 melalui label Podium Records. Lagu ini sudah tersedia di seluruh platform streaming digital (DSP) sebagai bagian dari persiapan menuju album kedua mereka, menyusul kesuksesan single sebelumnya, “Tapi” yang dirilis November 2024.

Mengusung nuansa akustik minimalis dan lirik yang intim, “Berhasil” menjadi penghormatan tulus bagi peran pasangan masing-masing personel dalam membentuk perjalanan hidup dan karier bermusik mereka.

Dibentuk oleh Maul Ibrahim (gitar, vokal), Adam Adenan (bass, vokal), dan Ildo Hasman (drum, vokal), trio ini mengangkat kisah personal tentang bagaimana dukungan istri atau pasangan mereka menjadi pilar penting dalam mencapai kesuksesan yang tak pernah terbayangkan sebelumnya.

Judul “Berhasil” merefleksikan rasa syukur atas pencapaian tersebut, sekaligus mengapresiasi transformasi positif yang dibawa oleh sosok pendamping dalam cara mereka memandang dunia, merajut mimpi, hingga proses pendewasaan diri.

Bagi Ildo, dukungan sang istri bahkan menjadi kunci keberaniannya membentuk Perunggu di usia yang terbilang tak lagi muda pada 2019. “Restu istri sama pentingnya dengan restu orang tua. Keputusan serius membentuk band ini pun lahir setelah diskusi panjang dengannya,” ungkap Ildo dalam konferensi pers di Jakarta (9/2/25).

Proses rekaman “Berhasil” sengaja dibuat sederhana untuk menjaga keautentikan cerita. Dibawakan hanya dengan vokal khas Maul dan gitar akustik, lagu berdurasi 2 menit 52 detik ini direkam sekali jalan di rumahnya menggunakan satu mikrofon, tanpa proses editing.

Konsep ini menggambarkan suasana romantis seorang suami yang menyanyikan lagu untuk istrinya, seolah terdengar seperti dua sejoli yang duduk berdua di lantai kamar. Produser Petra Sihombing dan Enrico Octaviano terlibat secara daring untuk membantu mengolah ide menjadi alunan lo-fi yang melankolis, sementara Harmoko Aguswan menangani mixing dan mastering.

“Sejak tahap demo, kami bertiga sudah membayangkan “Berhasil” secara bunyi dibuat stripped- down sepi” ungkap mereka tentang proses perumusan lagu “Berhasil” dalam sebuah wawancara, Jakarta (9/2/25).

Rilis ini melanjutkan eksperimen musikal Perunggu pasca-album perdana ‘Memorandum‘ (2022) yang sukses menancapkan pengaruh mereka di industri musik Indonesia. Jika single “Tapi” (2024) menampilkan eksplorasi sound dan struktur lagu yang lebih berani, “Berhasil” justru mengerem tempo dengan aransemen akustik yang intim.

Meski demikian, karakter khas band—seperti lirik reflektif dan narasi personal—tetap menjadi tulang punggung karya. Single sebelumnya, “Tapi”, telah didengarkan lebih dari 2 juta kali di DSP dan diiringi video lirik di kanal YouTube resmi mereka.

Pemilihan tanggal rilis di Hari Valentine bukan tanpa alasan. Bagi Perunggu, momen ini simbolisasi dari makna dukungan pasangan yang melampaui sekadar romansa.

Lirik yang ditulis Maul pun dipenuhi kisah-kisah kecil tentang bagaimana nasihat pasangan kerap menjadi penentu dalam menghadapi kebuntuan kreatif maupun masalah pribadi. Bahkan, kehadiran Perunggu sebagai band, menurut Ildo, tak lepas dari restu istri-istri mereka.

Sambil mempersiapkan album penuh kedua yang rencananya rilis pada 2025, “Berhasil” menjadi penanda evolusi musikal Perunggu. Jika sebelumnya identik dengan energi rock yang garang, karya terbaru ini justru mengedepankan kesederhanaan dan kedekatan emosional.

Kolaborasi dengan Petra dan Enrico disebut membuka wawasan baru dalam mengeksekusi ide, meski karakter dasar band tetap dipertahankan. Dengan segala kesederhanaannya, “Berhasil” adalah pengingat akan peran penting kolaborasi—baik di dalam band maupun di luar—dalam meraih kesuksesan.

Melalui lagu ini, Perunggu mengajak pendengar untuk merenungi arti dukungan tanpa syarat dari orang-orang terdekat, sekaligus memperkuat posisi mereka sebagai pembawa kisah-kisah manusiawi yang mudah diresapi.

Tepat di Hari Kasih Sayang, “Berhasil” akan menjadi bukti bahwa di balik setiap karya besar, selalu ada cerita tentang cinta, pengorbanan, dan keyakinan yang menyatukan mimpi.