New Tracks
Mengusung Nuansa Spiritual-Balada, Kaspias Rilis Single Kedua Bertajuk “The Sky Is Too High”
- Share
- Tweet /srv/users/gigsplayv2/apps/gigsplayv2/public/wp-content/plugins/mvp-social-buttons/mvp-social-buttons.php on line 66
https://gigsplay.com/wp-content/uploads/2024/01/Kaspias-1000x600.jpg&description=Mengusung Nuansa Spiritual-Balada, Kaspias Rilis Single Kedua Bertajuk “The Sky Is Too High”', 'pinterestShare', 'width=750,height=350'); return false;" title="Pin This Post">
Unit quintet alternative rock dari Yogyakarta, Kaspias, kembali merilis single kedua mereka yang bertajuk “The Sky Is Too High”. Band yang beranggotakan Tommam Permadi (vokal), Agung Prihartono (keyboard), Jodie Iswihananto (gitar utama), Danang Parikesit (bass), & Dhimas Alfarizki (drum) ini masih tetap setia dengan pakem musik mereka yang bergenre alternative.
Berbeda dari single pertama, Kaspias kini lebih ‘keibuan’ dengan jagoan barunya, “The Sky Is Too High”. Lagu dengan nuansa spiritual-balada yang kaya akan fundamental sound musik 60 hingga 90an ini siap untuk dihidangkan kepada penikmat musik Indonesia.
“The Sky Is Too High merupakan proses berkembangnya saya dalam hal penulisan lirik, karena lirik tersebut saya tujukan untuk Sang Raja Manusia. Lantas saya menyebutnya lagu spiritual-balada. Hehehe!” ungkap penulis utama Kaspias, Agung Prihartono. Hal ini merupakan representasi dari orang-orang yang tanpa sadar telah jauh dari Sang Pencipta-nya. Seperti pada debut single pertamanya, “Strange Time”, Agung juga mengungkapkan bahwa Kaspias masih menggunakan drum loops sebagai drum make-up.
“Vintage drum loops layering masih jadi top of mind kami, terus ada beberapa sound di lagu ini yang kami ambil dari The Beatles, David Bowie, & Pink Floyd sebagai topingnya.” timpalnya. Proses rekaman single kedua Kaspias ini direkam oleh Damar Puspito di Niskala Records, sedangkan untuk alat musik tuts direkam oleh Agung Prihartono sendiri di studio pribadinya, Wozniac Studio.
Kedepannya, Kaspias akan merilis single ketiga sebelum meresmikan debut album pertama mereka. Saat ini, “The Sky Is Too High” sudah bisa didengarkan di berbagai platform musik streaming digital.