New Tracks
Menyuarakan Keresahan, Kenya Rilis Single “No Justice”
- Share
- Tweet /srv/users/gigsplayv2/apps/gigsplayv2/public/wp-content/plugins/mvp-social-buttons/mvp-social-buttons.php on line 66
https://gigsplay.com/wp-content/uploads/2023/11/kenya-1000x600.jpg&description=Menyuarakan Keresahan, Kenya Rilis Single “No Justice”', 'pinterestShare', 'width=750,height=350'); return false;" title="Pin This Post">
Kenya adalah unit hardcore asal kota Denpasar, Bali. Band yang terbentuk pada 26 Juni 2022 ini disatukan oleh sirkulisasi pertemanan sesama scene hardcore di kota tersebut, yaitu “0361xCrew”.
Walaupun masih terbilang muda, band yang beranggotakan empat personil yaitu Gungwah (vokal), Bagus (gitar), Gung Yoga (bass) dan Arya (drum) ini sudah menelurkan single perdana berjudul “We Better Then U” di bulan Desember 2022, dilanjutkan dengan merilis debut EP “Bleed To Prove” yang didistribusikan oleh record label asal Bali, Skullism Records. “Bleed To Prove” selain dirilis dalam format digital, juga dirilis dalam bentuk hard copy, yaitu kaset pita.
Untuk memperbanyak jam terbang, Kenya sudah menggelar tur ke beberapa pulau dan kota di Indonesia, seperti Lombok, Jawa dan kota Jakarta. Mereka juga telah merilis Music Video (MV) yang proses produksinya bekerjasama dengan Husted Youth, brand asal kota kembang, Bandung. Di dalam MV tersebut, Kenya memilih salah satu lagu dari EP “Bleed To Prove” yaitu “Watch Out” dan telah diunggah dalam kanal youtube Husted Youth.
Di pengujung tahun 2023 ini, Kenya kembali meluncurkan karya terbarunya berupa single yang berjudul “No Justice”. Di single ini, Kenya mencoba menyoroti kehidupan di kota Denpasar yang merupakan tanah kelahiran mereka. Sebagai ibukota provinsi Bali, Denpasar adalah kota yang penuh dengan segala hiruk-pikuk dan problematika, sama seperti kota besar lainnya.
Sebagai kota “tempat dimana mereka dilahirkan’, Kenya dan seluruh personilnya sangat paham bagaimana dinamika kota tersebut berjalan. Mereka turut menjadi saksi bagaimana baik dan buruknya kondisi sosial, budaya dan ekonomi di kota tersebut. Satu hal yang membuat mereka resah, adalah omong kosong pemerintah selama ini dalam memajukan kota yang mereka cintai. Selain itu, keresahan lainnya adalah bagaimana hukum negara dan adat istiadat yang juga turut memperkeruh dalam perebutan hirarki kekuasaaan di Bali.
“Kita dipaksa untuk menjadi kuat semampu kita dalam menghadapi segala problematika kehidupan kota Denpasar, jika tidak, maka kita adalah orang lemah yang siap dilindas dan terkubur begitu saja di kota ini,” ujar mereka menjelaskan.
Kenya mencoba merangkum rasa muak terhadap pemerintahan, dengan segala omong kosong yang selalu mereka dengar setiap harinya dalam single “No Justice”. Meski terlihat mengkritisi, namun itulah upaya untuk memperlihatkan sikap rasa memilikinya terhadap kota Denpasar, tanah kelahiran mereka.
Single ini dirilis dan didistribusikan oleh Skullism Records, salah satu record label asal Bali yang konsisten merilis karya-karya dari musisi asal Bali. Proses penggrapan artwork dari single ini dipercayakan kepada artis asal Bali, yaitu I Kadek Abdi Yoga.
“No Justice: sudah bisa didengarkan di berbagai platform musik digital seperti Spotify, eMusic, Youtube Music dan platform streaming digital lainnya.