Connect with us

New Tracks

Monster Replika Luncurkan Single Kritik Sosial “Terimakasih Polisi”

Profile photo ofigoy

Diterbitkan

pada

Monster Replika

Bandung kembali menjadi sorotan lewat gebrakan Monster Replika, unit grunge legendaris yang baru saja merilis single teranyar berjudul “Terimakasih Polisi”. Karya ini, yang telah tersedia di kanal YouTube resmi mereka, tidak hanya menawarkan energi musik rock alternatif yang khas, tetapi juga menyelipkan kritik sosial tajam lewat lirik puitis nan provokatif.

Sejak awal kemunculannya pada 2008, trio yang terdiri dari Zubey (gitar/vokal), Klaudia (bass), dan Badout (drum) ini dikenal sebagai penggagas musik dengan narasi gelap. Kini, mereka semakin mengukuhkan identitas sebagai pembuat karya orisinal yang berani menyentuh isu-isu kompleks.

Lagu ini adalah cermin dari kegelisahan kami terhadap fenomena sosial yang seringkali diabaikan. Kami tidak ingin menggurui, tapi mengajak pendengar untuk melihat realita dari sudut yang berbeda,” ujar Zubey, vokalis Monster Replika, dalam pernyataannya.

Ia menegaskan bahwa “Terimakasih Polisi” sengaja dihadirkan dengan ironi halus, di mana judul lagu yang terkesan apresiatif justru menyimpan kritik terselubung terhadap ketimpangan sistemik. “Musik adalah alat untuk membongkar tabir, bukan sekadar hiburan. Kami ingin pendengar merenung, lalu bertanya,” tambahnya.

Monster Replika Terimakasih Polisi

Klaudia, sang bassis, turut menambahkan bahwa proses kreatif lagu ini melibatkan eksperimen instrumental yang lebih dinamis. “Kami memadukan distorsi gitar yang kasar dengan ritme bass yang mengalir, menciptakan kontras antara kekacauan dan keteraturan. Ini simbol dari realitas yang seringkali tak seimbang,” jelasnya.

Sementara Badout, drummer yang dikenal dengan permainan intensnya, menyebut bahwa komposisi drum dalam lagu ini sengaja dibuat tidak linier. “Tempo yang berubah-ubah menggambarkan dinamika masalah sosial: kadang meledak, kadang mengendap, tapi selalu meninggalkan jejak,” ucapnya.

Sebagai band yang sempat lama terjebak dalam label “Band Tribute” akibat setlist yang didominasi cover lagu-lagu grunge era 90-an, Monster Replika kini bertekad menanggalkan image tersebut. Sejak 2015, mereka konsisten merilis karya orisinal dengan tema-tema yang mengangkat persoalan kemanusiaan, ketidakadilan, hingga absurditas kehidupan urban. “Terimakasih Polisi” menjadi bukti kematangan mereka dalam mengolah lirik yang multitafsir, tanpa kehilangan daya provokasi.

Lagu ini diprediksi akan memicu diskusi hangat di kalangan penggemar musik Indonesia, terutama mereka yang mengapresiasi karya dengan muatan intelektual. Melalui kanal YouTube Monster Replika, fans dapat menyimak visualizer lagu yang dirancang minimalis namun penuh simbolisme. Gambar hitam-putih yang menampilkan siluet penuh tanya seolah memperkuat narasi dualitas antara otoritas dan rakyat.

Di tengah banjirnya musik pop komersial, Monster Replika teguh berdiri di jalur independen. “Kami tidak mengejar tren, tapi ingin menciptakan warisan musik yang berarti,” kata Klaudia. Badout menambahkan, “Bagi kami, musik adalah medium perlawanan. Jika orang tergugah, bahkan sedikit saja, misi ini sudah tercapai.”

Karya ini tidak hanya untuk didengar, tetapi direnungkan — sebuah tantangan bagi pendengar untuk melihat melampaui permukaan, persis seperti yang diharapkan oleh trio ini.

 

Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *