New Tracks
Nautica Rilis “Monolog”, Lagu Reflektif Tentang Harapan Dan Penerimaan

Grup musik alt-rock/britpop dari Banjarmasin, Nautica, merilis single terbaru mereka yang berjudul “Monolog (Ujung Jalan)”. Karya ini kini sudah bisa dinikmati di berbagai platform streaming, seperti Spotify, YouTube Music, dan Apple Music, dan menandai langkah baru dalam perjalanan kreatif band yang dibentuk pada akhir 2022 ini.
Lagu tersebut menghadirkan narasi intim tentang perjuangan menghadapi mimpi yang tak kunjung terwujud, meski telah diupayakan dengan segenap tenaga.
Melalui lirik seperti “mungkin memang seharusnya seperti ini”, Nautica menyelami dinamika penerimaan atas takdir dan melepaskan hal-hal di luar kendali, tanpa meninggalkan semangat untuk terus bergerak maju.
Vokal Ben, sang vokalis, berpadu dengan riff gitar Angger yang bernuansa melankolis, besutan bass Bobby, serta ritme drum Amal, menciptakan atmosfer yang menggabungkan kegelisahan alt-rock dengan sentuhan brit-pop yang reflektif.
“Monolog (Ujung Jalan) adalah jendela bagi kami untuk berbagi pengalaman dalam menghadapi ketidakpastian. Ini tentang menemukan kekuatan dalam kepasrahan, bukan menyerah,” ujar Ben mewakili rekan-rekannya.
Band ini menegaskan bahwa karya tersebut ingin menyampaikan pesan optimisme terselubung: kegagalan bukan akhir perjalanan, melainkan batu pijakan untuk bangkit dengan perspektif baru.
Sebagai kelompok yang telah bermain musik bersama sejak 2016, Nautica memantapkan komitmen di dunia musik secara profesional pada 2022. EP perdana mereka, ‘Sail to the Sea‘ (9 Februari 2024), menjadi fondasi identitas musikal mereka yang kaya akan lapisan suara dan kedalaman emosi.
Kini single terbaru mereka dianggap sebagai evolusi alami dari narasi yang telah dibangun sebelumnya—lebih intim, namun tetap mempertahankan karakter atmosferik yang menjadi ciri khas mereka.
Proses kreatif “Monolog (Ujung Jalan)” digambarkan sebagai usaha kolektif untuk mengeksplorasi tema kedewasaan emosional. “Kami ingin pendengar merasa tidak sendirian. Setiap orang pasti pernah mengalami momen di mana usaha maksimal tidak membuahkan hasil seperti yang diharapkan. Di situlah lagu ini hadir sebagai teman dialog,” tambah Angger.
Dengan durasi sekitar empat menit, lagu ini diharapkan menjadi pengingat bagi generasi muda yang kerap dihantui tekanan kesuksesan instan. Nautica sengaja memilih struktur dinamik yang berayun dari tempo lambat ke crescendo, merepresentasikan gejolak emosi yang akhirnya menemukan resolusi.
Sebagai band yang berasal dari Banjarmasin, Nautica berharap karya mereka dapat memperkaya khazanah musik Indonesia di kancah alternatif rock.
“Kami percaya musik adalah medium universal. Meskipun berangkat dari cerita personal, “Monolog (Ujung Jalan)” dibuat agar siapa pun bisa menemukan fragmen kisah mereka sendiri di dalamnya,” pungkas Bobby.
Single ini juga menandai persiapan menuju proyek album penuh yang rencananya digarap pada akhir 2025. Bagi penggemar yang telah mengikuti perjalanan Nautica sejak “Sail to the Sea”, lagu ini menjadi simbol kedewasaan artistik mereka—sebuah janji bahwa proses penerimaan diri bisa menjadi kekuatan terbesar untuk terus melangkah, bahkan ketika jalan di depan tampak tidak jelas.