New Albums
Nood Kink Ajak Rayakan Hal Baik di Mini Album Terbarunya, Something Good
- Share
- Tweet /srv/users/gigsplayv2/apps/gigsplayv2/public/wp-content/plugins/mvp-social-buttons/mvp-social-buttons.php on line 66
https://gigsplay.com/wp-content/uploads/2023/07/Nood-Kink-1000x600.jpg&description=Nood Kink Ajak Rayakan Hal Baik di Mini Album Terbarunya, Something Good', 'pinterestShare', 'width=750,height=350'); return false;" title="Pin This Post">
Masih hangat rasanya single Nood Kink “Thank God It’s Friday” yang dilepas bulan Mei lalu. Single bernuansa indie-rock penuh semangat yang bertemakan kegembiraan menyambut akhir pekan ini terasa cocok untuk menjadi anthem pesta di malam Minggu. Lagu yang direkam oleh Yudha Hasfari “Bable” Sagala selaku recording engineer cum co-producer ini membuka jalan untuk rilisan selanjutnya.
Tidak berhenti disitu, kini kuartet Yogyakarta yang digawangi Aditya Putra (drum), Gregorius Andika (vokal & gitar), Katarina Drexel (vokal & bass), dan Matias Aditya (vokal & gitar) ini kembali bersiap dengan materi mini album baru. Diberi judul “Something Good”, EP ini berisi total empat lagu yaitu dua lagu baru “Snuggle Bug” dan “Wasn’t Really Like This” serta dua lagu yang sebelumnya sempat dirilis sebagai single lepas; “Blue Sunset” dan “Thank God It’s Friday”.
Selain “Thank God It’s Friday” yang jadi salah satu lagu paling awal diciptakan oleh Nood Kink, EP yang semuanya direkam di studio Watchtower Records ini juga memuat “Blue Sunset”. Lagu ini merupakan sebuah elegi untuk mengenang semua keinginan di masa lalu yang tidak pernah tercapai. Perasaan sedih atas kegagalan di hari kemarin dapat menjadi sebuah titik balik seseorang untuk berbenah diri dan berdamai dengan segala hal yang sudah terjadi layaknya lirik yang ditulis Katarina Drexel “as I see you with your gloom. Waiting for sunset to be blue”.
Di EP yang diproduseri oleh Nood Kink & Yudha Hasfari Sagala ini juga memuat lagu baru yang menjadi single unggulan, “Snuggle Bug”. Komposisi berdurasi 3:55 menit ini bercerita tentang kerinduan dalam menjalani long distance relationship. Deretan lirik “more, I need you more, maybe you can fly and lay beside me” menjadi personifikasi curahan angan dan harapan agar si belahan jiwa bisa selalu menemani.
Lagu baru lainnya di EP ini adalah “Wasn’t Really Like This” yang liriknya digubah oleh Matias Aditya karena terlecut oleh rasa keterasingan sesaat akibat perubahan. Lagu ini bercerita tentang perubahan yang terjadi begitu cepat “out the door you will find the world spins around”. Sampai kemudian tersadar bahwa yang abadi hanya perubahan dan yang bisa dilakukan adalah “keep on doing what you’re good at”.
“Something Good” sendiri erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Segala sesuatunya lengkap dengan keniscayaan yang dapat terjadi secara bersamaan atau ber-urutan. Begitu pula dengan tema lagu di album ini mulai dari riuh ramai akhir pekan, puncak rindu jurang kasih jarak jauh, masa lalu yang ingin disudahi, hingga segala sesuatu yang berubah begitu cepat.
“Something Good” dapat menjadi sebuah pertanyaan: hal apa yang baik? Jika baik, adakah padanan buruknya? Atau, mungkin saja, dualitas ini tidak ada kaitannya sama sekali. Dan, pada akhirnya, apabila tidak saling berkait, menjadi kekosongan yang dipenuhi tafsir tentang apa saja” jelas Nood Kink mengenai cerita dibalik pemilihan judul albumnya. Nah, tafsir seperti apa yang sekiranya bisa didefinisikan lebih daripada yang lain?
Bagi band indie-rock yang didirikan tahun 2019 ini, tafsir inilah yang coba mereka kembalikan ke pendengar melalui EP “Something Good” yang akan dirilis 11 Agustus 2023 nanti melalui kanal digital (Spotify, iTunes, Joox dll). Tentu dengan harapan mini album ini dapat disukai seutuhnya, seperti segala sesuatu yang baik tanpa melihat buruknya. (Indra Menus)