Nosurprise Luncurkan Debut Single “It’s Alright” Dengan Pesan Satir

Nosurprise, unit brit-pop/rock-alternative asal Bitung, Sulawesi Utara, resmi meluncurkan single perdana bertajuk “It’s Alright“. Grup yang terdiri dari Wendy (gitar dan vokal), Gilby (gitar), Riando (bass), dan Pieter (drum) ini mengusung tema satir yang mengkritik sikap seseorang yang dianggap merendahkan mereka. Lagu ini menjadi bagian dari EP lima lagu yang rencananya akan dirilis dalam waktu dekat.

“It’s Alright” menggambarkan dinamika emosional dengan lirik yang tajam dan alunan musik yang energik. Wendy, vokalis band, menjelaskan bahwa lagu ini terinspirasi dari pengalaman pribadi para anggota.

“Ini adalah cara kami mengekspresikan diri terhadap orang-orang yang dengan mudah menyakiti orang lain. Kami ingin menyampaikan kritik ini dengan sudut pandang satir, agar pesannya tetap tersampaikan tanpa terkesan menggurui,” ujarnya.

Gilby, gitaris Nosurprise, menambahkan bahwa musiknya sengaja dikonsep dengan tempo yang dinamis untuk menciptakan kontras antara lirik yang pedas dan nuansa yang tetap mudah dinikmati.

Menurut Riando, bassis band, proses kreatif lagu ini justru memantik chemistry antar anggota. “Kami ingin EP pertama ini merepresentasikan identitas musik kami yang raw namun penuh makna. “It’s Alright” dipilih sebagai pembuka karena mampu menggambarkan semangat dan karakter Nosurprise,” jelasnya.

Sementara Pieter, drummer, menekankan bahwa kolaborasi dalam band menjadi kunci. “Setiap anggota membawa warna berbeda, tapi justru itu yang memperkaya komposisi lagu. Kami tidak takut bereksperimen,” katanya.

EP mendatang akan menampilkan lima lagu dengan beragam tema, mulai dari kritik sosial hingga kisah personal. Meski belum diungkap detailnya, Wendy menyebut bahwa seluruh lagu di EP tersebut telah melalui proses produksi intensif selama setahun terakhir. “Kami ingin setiap lagu punya ceritanya sendiri, tetapi tetap terhubung sebagai satu kesatuan,” tambahnya.

Peluncuran “It’s Alright” telah menyedot perhatian penggemar musik indie lokal, terutama di Sulawesi Utara. Tantangan terbesar, menurut Gilby, adalah mempertahankan konsistensi kualitas musik sekaligus menyampaikan pesan tanpa kehilangan daya tarik komersial.

Nosurprise, yang terbentuk pada 2021, berharap debut mereka menjadi pintu masuk untuk memperluas eksistensi musik merek. “Kami ingin membuktikan bahwa musik dari daerah juga bisa bersaing dan punya karakter yang unik,” tegas Pieter.

Dengan rencana dan persiapan peluncuran EP, langkah Nosurprise patut dinantikan sebagai salah satu wajah baru musik Indonesia yang penuh potensi.