New Tracks
Paraphernalia Luncurkan “Malfungsi”, Mempertanyakan Moralitas Universal.
- Share
- Tweet /srv/users/gigsplayv2/apps/gigsplayv2/public/wp-content/plugins/mvp-social-buttons/mvp-social-buttons.php on line 66
https://gigsplay.com/wp-content/uploads/2024/07/Paraphernalia.jpg&description=Paraphernalia Luncurkan “Malfungsi”, Mempertanyakan Moralitas Universal.', 'pinterestShare', 'width=750,height=350'); return false;" title="Pin This Post">
Saat ini kita sedang menyaksikan konflik yang tidak hanya merusak infrastruktur fisik, tetapi juga mencabik-cabik jaringan rapuh manusia. Mereka yang seharusnya hidup dalam damai, tak luput dari belitan kehancuran. Perang dalam keberadaannya yang paling mengerikan diperbesar oleh kekuatan yang menyeleweng dari tujuan mereka yang seharusnya melindungi.
Peran pemegang kekuasaan di balik panggung politik dan militer yang seringkali terperangkap dalam ambisi yang mengagumkan, mengakibatkan konsekuensi moral dari setiap tindakan mereka. Terperangkap dalam cengkeraman kuasa yang membutakan, menjadikan perang sebagai sarana untuk mencapai kepuasan pribadi ataupun kelompok tertentu dengan mengesampingkan nilai-nilai kemanusiaan yang seharusnya menjadi prioritas utama.
Dengan semua ketakutan dan kekejaman yang menyertainya, memunculkan pertanyaan tentang hakikat manusia dan moralitas universal. Apakah kekerasan bisa dibenarkan demi tujuan yang lebih tinggi? Apakah kekuasaan selalu membutuhkan korban tak bersalah untuk diperoleh atau dipertahankan?. Dalam kompleksitasnya, perang juga mencerminkan kecacatan manusia dalam mengelola konflik. Ia menyoroti tantangan abadi untuk menemukan keseimbangan antara ambisi dan tanggung jawab, antara kekuatan dan keadilan. Perjalanan ini membutuhkan refleksi yang mendalam tentang nilai-nilai yang kita pegang sebagai masyarakat global, serta komitmen untuk mengejar perdamaian yang berkelanjutan dan keadilan yang merangkul semua manusia.
Dengan menghadapi realitas ini, kita diuji untuk melampaui batas-batas kepentingan diri sendiri dan membangun panggung global dimana setiap individu dihargai, dan setiap konflik diatasi dengan kasih dan kebijaksanaan. Melalui konsepsi tersebut, Paraphernalia mencoba merepresentasikan realitas yang terjadi melalui lagu yang berjudul Malfungsi.
Paraphernalia telah merilis single perdana mereka “Layanan Perang” pada 21 Januari 2021, lalu “Joy Boy” pada 8 September 2023, dan “Malfungsi” pada 7 Juli 2024.
Malfungsi direkam di Southstar Record, Wates, Kulon Progo sejak November 2022 dan selesai pada 30 Oktober 2023. Diproduseri oleh Angger Putra Yudiarta dan Anselmus Bagas Putra Kumara sebagai engineer.
Paraphernalia adalah grup musik yang dibentuk pada 31 November 2019, terdiri dari Arip (vokal), Kevin (gitar), Haryo (bass), Deva (drum) dan Juan (gitar) yang mengisi sebagai additional pada akhir 2021 dan menjadi personil tetap pada 2023.
Sepakat untuk mengungkapkan emosi dan idealisme mereka dalam bentuk musik. Setiap anggota memiliki preferensi yang beragam, menciptakan musik keras yang tak terkekang, dengan sentuhan riff heavy dan intensitas metalcore. Materi Paraphernalia tidak ragu untuk mengubah struktur dan warna lagu secara drastis, menambahkan nuansa progresif dan menggabungkan elemen ekstrim, cantik dan menyenangkan.