New Tracks
Peraukertas 2.0 : Era Baru Dimulai Dengan Single “Save Me From This Hell”
- Share
- Tweet /srv/users/gigsplayv2/apps/gigsplayv2/public/wp-content/plugins/mvp-social-buttons/mvp-social-buttons.php on line 66
https://gigsplay.com/wp-content/uploads/2024/08/Peraukertas-2.0.jpg&description=Peraukertas 2.0 : Era Baru Dimulai Dengan Single “Save Me From This Hell”', 'pinterestShare', 'width=750,height=350'); return false;" title="Pin This Post">
Setelah melalui berbagai perjalanan yang penuh tantangan, Peraukertas kembali hadir dengan semangat baru yang menggetarkan. Setelah meninggalkan Universal Music Indonesia pada tahun 2020 dan hengkang juga dari label terakhir mereka Firefly Records (Musica Studios), kali ini mereka memutuskan untuk kembali merilis karya secara independen, berlayar bersama Sweetspot Records Indonesia kembali.
Dua kali keluar masuk label tak membuat nyali mereka ciut, melainkan semakin mengokohkan tekad untuk terus berkarya.
“Kami punya label independen sebenernya, cuma emang seneng aja kadang pengen suasana baru dan emang pengen nambah teman, link dan pengetahuan,” ujar Candra Kim, salah satu motor penggerak band ini.
Selama delapan tahun terakhir, Peraukertas dikenal dengan nuansa rock yang keras, riff gitar minor yang mendalam, dan distorsi galak. Namun, dengan bangga mereka memperkenalkan nuansa baru yang mereka sebut Peraukertas 2.0.
Single terbaru mereka, “Save Me From This Hell” dipilih sebagai pembuka dari era baru ini, dan akan diikuti oleh sebuah EP yang telah lama dinanti-nanti. Dalam karya terbaru mereka, Peraukertas menunjukkan sisi yang lebih “sopan” dengan lebih banyak menggunakan progresi chord major, meskipun tema motivasi tetap menjadi landasan utama lirik mereka.
Selain itu, untuk pertama kalinya, band ini akan memasukkan banyak lagu bertema cinta yang segar dan berbeda dari karya-karya sebelumnya. Diproduseri oleh Adam Imaduddin, yang dipercaya dapat membawa nuansa baru yang segar, Peraukertas 2.0 siap berlayar lebih jauh lagi. Adam sendiri aktif menjadi seorang ahli produksi lapangan bersama Barasuara, Lomba Sihir, PPC Production, dan beberapa konser band juga solois. Sempat juga membantu projek Iga Massardi, Martials dalam divisi gitar pada saat perform.
Menariknya, dari semua lagu yang sudah dibuat draft-nya, liriknya secara tidak sengaja menjadi blasteran, campuran bahasa Inggris dan Indonesia. “Jadi, kami putuskan untuk membuat EP ini dengan lirik campuran tersebut. Siapa tahu bisa sampai ke teman-teman di luar Indonesia, karena ada lirik bahasa Inggrisnya, hahaha setidaknya bisa jadi poin plus penggalan liriknya bisa dimengerti di sana,” ucap Candra Kim, vokalis band.
Dengan rekam jejak sekitar 25 lagu yang rata-rata bernuansa rock keras, Peraukertas kerap tampil tanpa henti, memacu adrenalin di atas panggung tanpa jeda. Awalnya, keinginan membuat satu lagu yang lebih santai untuk memberikan waktu istirahat saat manggung menjadi awal terbentuknya konsep Peraukertas 2.0. Namun, ternyata kenyamanan dengan nuansa baru ini membuat mereka tidak hanya berhenti pada satu lagu, melainkan menghasilkan enam lagu sejenis yang kemudian dijadikan satu EP.
Bagi yang penasaran dengan peraukertas 2.0 ini, “Save Me From This Hell” sudah bisa dinikmati di semua platform musik digital.
“save me from this hell, i don’t belong here set me free. save me from this spell, i don’t belong here set me free”.