New Tracks
Perjalanan Emosi Redsix Yang Tercurah Di Maxi Single “Part 1: Diagnostics”
- Share
- Tweet /srv/users/gigsplayv2/apps/gigsplayv2/public/wp-content/plugins/mvp-social-buttons/mvp-social-buttons.php on line 66
https://gigsplay.com/wp-content/uploads/2024/03/Redsix-1000x600.jpg&description=Perjalanan Emosi Redsix Yang Tercurah Di Maxi Single “Part 1: Diagnostics”', 'pinterestShare', 'width=750,height=350'); return false;" title="Pin This Post">
Tahun 2023 sudah ditutup dan kini saatnya membuka lembaran baru. Berbagai resolusi dan juga cerita baru akan ditempuh selama tahun yang baru ini. Tak terkecuali dirasakan oleh band rock dalam negeri yang dikenal dengan nama Redsix. Menariknya, band rock yang diisi oleh empat orang pemuda ini membuka tahun 2024 dengan sebuah maxi single berjudul “Part I: Diagnostics”.
Rilisan terbaru ini langsung berisikan 3 buah lagu yang menggebrak dengan kencang. Vokalis Redsix, Denny, menyatakan walaupun lagu-lagu ini memiliki cerita bervariasi, proyek ini mengambil satu benang merah yang sama dimana inspirasinya berasal dari apa yang terjadi dalam hidup mereka pada saat berada dalam titik yang berat. “Setiap lagu punya story yang berbeda, tapi tema dari keseluruhan single ini adalah tentang titik-titik berat yang kita alami dengan bertambahnya usia dan pengalaman,” cerita Denny.
Seperti yang mereka luapkan pada lagu pertama yang berjudul “D&D, But Not The Fun Kind (Death & Divorces)”. Lagu pembuka ini lahir dari emosi kelam yang mereka rasakan selama perjalanan hidup mereka. Rasa kehilangan orang-orang terdekat, entah itu karena kematian atau perpisahan dalam hubungan seakan menjadi ‘bensin’ paling kuat dalam lagu ini.
Perjalanan emosi yang dibawakan oleh Redsix dalam rilisan ini telah melalui cerita men-dewasa lainnya tentang kegigihan seseorang dalam menghadapi tantangan hidup. Cerita ini pun mereka kemas dengan metafora bayangan nuklir dalam “Nuclear Shadows”. Sebuah refleksi tentang bagaimana jejak keberanian akan tetap abadi seperti bayangan, meski dihadapkan pada situasi yang suram. Seakan menjadi pengingat bahwa setiap individu akan meninggalkan jejak pada waktu tertentu dan meninggalkan cerita berharga bagi generasi mendatang.
Emosi perjalanan hidup mereka dalam maxi single ini pun ditutup dengan sebuah penggambaran atas rasa frustrasi dalam berkehidupani. Api amarah yang muncul dari segala kejadian buruk yang terjadi bahkan membuat mereka merasa ditinggalkan oleh Tuhannya. Hanya karena merasa hal buruk terjadi karena dirinya. Lagu berjudul “et al.” ini pun mereka sajikan seakan menjadi refleksi untuk dapat keluar dari jebakan pikiran yang menyesatkan. Pelampiasan dahsyat yang menghasilkan karya musik distorsi yang berkelas.
Kehadiran “Part I: Diagnostics” bagi band ini juga merupakan titik baru perjalanan musik Redsix di industri musik Indonesia. Bergabungnya mereka dengan label musik yang didirikan sekaligus menaungi Isyana Sarasvati, yakni REDROSE Records, seakan menetapkan arah sound dan mood mereka ke depan. Saat ditanya kenapa merilis perdana dengan format paket 3 single sekaligus, REDROSE Records menjawab, “Redsix memiliki karakter musik yang sangat kuat, bold dan unik, kami ingin memperkenalkan mereka secara optimal dan tidak tanggung-tanggung, agar para pendengar bisa segera menangkap karya dan warna yang ingin ditonjolkan oleh Redsix, sebuah band yang personilnya hangat juga penuh canda namun tak main-main tentang kualitas dan skill.”
Dibantu oleh Dio Nugroho dari Haji Jian Studio yang duduk di kursi penata suara membuat ketiga lagu ini semakin siap untuk memberi warna baru yang orisinil di industri. Ini baru titik awal perjalanan Redsix, akan segera luncur part-part berikutnya dan mereka akan mengemasnya ke dalam sebuah album pada tahun 2024 ini.
Redsix, “Part I: Diagnostics” sudah dapat didengarkan di seluruh platform streaming musik digital favorit kalian.