Articles
Perlunya Instagram untuk Proyek Musik
- Share
- Tweet /srv/users/gigsplayv2/apps/gigsplayv2/public/wp-content/plugins/mvp-social-buttons/mvp-social-buttons.php on line 66
Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /srv/users/gigsplayv2/apps/gigsplayv2/public/wp-content/plugins/mvp-social-buttons/mvp-social-buttons.php on line 66
&description=Perlunya Instagram untuk Proyek Musik', 'pinterestShare', 'width=750,height=350'); return false;" title="Pin This Post">
Mengikuti sebuah online discussion tentang pengaruh Instagram terhadap proyek musik begitu menyenangkan. Banyak informasi yang bisa jadi masukan baru dalam pengembangan proyek musik, khususnya dari segi promosi.
Diskusi yang diawali oleh jurnal pribadi Joe Marson, penulis lagu yang selalu mengingatkan bahwa tulisan jurnalnya bukan dipengaruhi oleh iklan dari Instagram namun berdasarkan pada pengalaman pribadinya.
Beberapa orang, yang dalam proyek musik bisa dikategorikan ke dalam pendengar dan atau penggemar ini memiliki karakter yang aktif mengunjungi dan menikmati platform social media yang bersifat visual atau read-less.
Text memang bisa menjelaskan banyak pesan yang ingin disampaikan namun Instagram berhasil menarik perhatian public dengan hanya menikmati gambar-gambar. Lebih praktis, lebih singkat, lebih menarik.
Dalam penelitiannya, peningkatan fan base dari instagram adalah 20% mencari dan mengikuti akun yang memiliki foto-foto yang secara fotografi bagus, namun ada 80% merupakan orang-orang yang melakukan pencarian dalam bentuk hashtags.
Namun, dalam diskusi tersebut mengingatkan bahwa, tidak perlu setiap menit, setiap jam mem-posting foto-foto, karena itu belum tentu berhasil meningkatkan followers dan tentu saja fans.
Sebenarnya tidak ada aturan atau pun rumusan baku, namun rumusan ini bisa menjadi masukan yang positif. Untuk akun musik, tidak perlu membagikan foto-foto yang berhubungan dengan musik, tidak perlu semuanya tentang musik. Foto-foto tentang kegiatan sehari-hari yang bersifat personal mampu meningkatkan nilai kedekatan terhadap penggemar.
Nilai rasa dekat menjadi sesuatu yang bisa menumbuhkan support yang sangat tinggi terhadap proyek musik ini, seperti membeli rilisan, datang ke acara, menyebarkan musik kita dan lain-lain.
Menentukan target demographic menjadi salah satu nilai penting. Hal ini bisa dibantu melalui adanya sebuah tema yang menjadi scope materi foto yang akan diposting. Tema-tema tersebut bisa dari beberapa kata yang memang sering berhubungan dengan kegiatan musik kalian.
Hashtags memang sangat mengganggu namun penggunaan ini sangat perlu. Instagram sudah menjadi salah satu mesin pencarian khususnya foto, jadi menggunakan hashtags dengan jumlah yang wajar bisa membantu meningkatkan popularitas kita di Instagram.
Tentu saja, tingginya popularitas bisa berpengaruh terhadap tingginya perhatian pada proyek musik kita. Biasanya akan berpengaruh pada tingkat undangan untuk perform, pembelian album, merchandise atau pun sponsorship.
Interaksi bisa meningkatkan nilai kedekatan kita dan seperti yang sudah dibahas di atas bahkan bisa berpengaruh pada tingkat dukungan kita, eksistensi kita. Cara-cara berinteraksi bisa dibentuk sedemikian rupa disesuaikan dengan karakter dari proyek musik, humble menjadi objek utama dalam bentuk interaksi ini.