Music News
Pusakata Umumkan Tur “Jelajah Eropa 2025”, Misi Budaya Dan Reuni Diaspora

- Share
- Tweet /srv/users/gigsplayv2/apps/gigsplayv2/public/wp-content/plugins/mvp-social-buttons/mvp-social-buttons.php on line 66
https://gigsplay.com/wp-content/uploads/2025/04/Pusakata.jpg&description=Pusakata Umumkan Tur “Jelajah Eropa 2025”, Misi Budaya Dan Reuni Diaspora', 'pinterestShare', 'width=750,height=350'); return false;" title="Pin This Post">
Sejak merilis album perdana berjudul “Dua Buku” pada tahun 2019, Pusakata—yang merupakan proyek musik dari Mohammad Istiqamah Djamad, atau yang lebih dikenal dengan nama Is, telah memulai perjalanan seninya dengan menggelar tur bertajuk “Meniti Jalan Pulang” di berbagai kota di Indonesia. Tur yang berlangsung pada April 2019 ini menjadi langkah awal yang penting dalam menjalin hubungan dengan para penikmat musik di tanah air.
Pusakata melanjutkan eksplorasi musikalnya dengan merilis album kedua, “Mesin Waktu 2020”, pada tahun 2022. Album ini diiringi dengan tur bertajuk “Menjelajah Mesin Waktu 2020”, yang menjangkau hingga 35 kota di Indonesia, Malaysia, dan Singapura. Dalam tur tersebut, Pusakata secara rutin mengadakan pertunjukan setiap bulan.
Kini Pusakata memasuki babak baru dengan mengumumkan tur Eropa perdananya yang bertajuk “Pusakata Jelajah Eropa 2025”. Tur yang dinanti-nanti ini tidak hanya menjadi sarana ekspresi musikal, tetapi juga kesempatan untuk reuni emosional dengan diaspora Indonesia di Eropa yang telah lama menyimpan kenangan melalui karya-karya Is.
Rencananya, tur ini akan berlangsung dari 2 hingga 15 Mei 2025, mengunjungi lima kota di empat negara: Hamburg (Jerman) pada 2 Mei, Almere (Belanda) pada 4 Mei, Paris (Prancis) pada 8 Mei, Bulle (Swiss) pada 10 Mei, dan Praha (Ceko) pada 15 Mei.
Is, sang kreator Pusakata, menyatakan bahwa tur ini merupakan bagian dari perjalanan panjang dalam merajut cerita bersama para pendengar.
“Saya ingin menjelajahi waktu bersama kalian semua, bercerita dan melantunkan bait-bait nada melalui tur ‘Pusakata Jelajah Eropa 2025’, dari bab pertama hingga bab-bab berikutnya di kota-kota yang kami kunjungi,” ujarnya. Ia juga berharap momentum ini dapat menjadi pendorong bagi penyelesaian album ketiga yang saat ini sedang direkam.
Tur Eropa ini diharapkan menjadi jembatan budaya antara Indonesia dan Eropa. Pusakata ingin menghadirkan nuansa musik yang kaya akan narasi personal dan lokal, namun tetap memiliki daya tarik universal.
Bagi diaspora Indonesia, tur ini menjadi kesempatan untuk mengingat kembali tanah air, sementara bagi penikmat di Eropa, ini adalah peluang untuk mengenal dinamika musik indie Indonesia yang sedang berkembang pesat.
Sebagai entitas yang lahir dari visi solo Is, Pusakata terus berkembang melalui kolaborasi dengan musisi dari berbagai genre. Proses kreatif mereka sering kali mengangkat tema-tema filosofis tentang perjalanan, waktu, dan ingatan—sesuatu yang tercermin dalam judul-judul album maupun tur mereka. Dengan menjelajahi Eropa, Pusakata tidak hanya membawa karya, tetapi juga mengajak audiens untuk terlibat dalam perjalanan introspektif bersama.
“Sampai berjumpa di seberang sana…” menjadi kalimat penutup yang mencerminkan optimisme dan kerinduan akan pertemuan budaya melalui musik.
Tur ini adalah undangan untuk merayakan manusia, ruang, dan waktu dalam satu harmoni. Dengan semangat itu, Pusakata siap menciptakan catatan baru di peta musik internasional.