Ratu Hip-hop Jepang, Awich Tampilkan Kolaborasi 5 Negara Asia Di Single “Asian State Of Mind”

Ratu hip-hop Jepang, Awich, kembali mengukuhkan posisinya di panggung global dengan merilis single terbaru bertajuk “Asian State Of Mind” hari ini. Lagu ini menghadirkan kolaborasi spektakuler bersama empat rapper ternama Asia: Jay Park (Korea Selatan), KR$NA (India), Masiwei (China, pemimpin grup Higher Brothers), dan VannDa (Kamboja).

Single yang sudah tersedia di seluruh platform musik ini tidak hanya menawarkan aliran hip-hop yang powerful, tetapi juga membawa pesan persatuan dan kebanggaan akan identitas Asia melalui video musik epik yang syuting di lima negara: Jepang, China, Korea Selatan, Kamboja, dan India.

Video musik “Asian State Of Mind” menjadi mahakarya visual yang memadukan kekayaan budaya masing-masing negara. Setiap rapper tampil di lokasi ikonis yang merepresentasikan kultur asal mereka, seperti Jay Park di tengah gemerlap Seoul, KR$NA dengan latar warna-warni jalanan Mumbai, Masiwei di antara arsitektur futuristik Shanghai, serta VannDa yang berenergi di tengah kemegahan kuil Kamboja.

Awich sendiri membawa nuansa mistis Okinawa, kampung halamannya, yang kerap menjadi sumber inspirasi musiknya. “Ini adalah perayaan atas keragaman Asia. Kami ingin menunjukkan bahwa meski berbeda bahasa dan tradisi, semangat kami satu,” ujar Awich dalam pernyataan resminya.

Sebagai ikon hip-hop Jepang, Awich dikenal melalui lirik personal yang berani menyentuh isu sosial, identitas, dan pengalaman hidupnya. Personanya yang unik—memadukan ketegasan dan keanggunan tradisional Okinawa—telah membawanya menjadi duta budaya di kancah internasional.

Prestasinya pun terus menanjak: pada 2023, ia mencatat sejarah sebagai rapper Jepang pertama yang tampil di Coachella, menyusul kesuksesan album ‘Queendom’ (2022) yang menduduki puncak tangga lagu iTunes. Tak hanya itu, kolaborasinya dengan rapper Indonesia, RAMENGVRL, di single “BOMBAE” yang direkam di Jakarta juga viral dengan lebih dari 672.000 views.

“Asian State Of Mind” menjadi langkah strategis Awich dalam memperluas pengaruhnya. Setelah sukses mengisi lagu pembuka anime “Shangri-La Frontier” musim kedua lewat “Frontiers” dan terlibat dalam drama Netflix “The Queen of Villains”, ia kini fokus pada misi memberdayakan komunitas melalui musik. “Okinawa mengajarkan saya tentang ketahanan dan keindahan dalam perbedaan. Saya ingin suara ini didengar dunia,” tambahnya.

Kolaborasi dengan empat rapper Asia ini bukan hanya sekadar proyek musik, melainkan manifestasi visi Awich tentang persatuan. Jay Park menyebut kerja sama ini sebagai “momen bersejarah untuk hip-hop Asia”, sementara VannDa mengapresiasi upaya Awich yang “memberi ruang bagi cerita lokal untuk bersinar global”. Di sisi lain, KR$NA menekankan bahwa lagu ini adalah pengingat bahwa “Asia bukan hanya tentang geografi, tapi juga kekuatan kolektif”.

Tak berhenti di musik, Awich terus aktif merambah berbagai medium. Tahun lalu, ia menjadi sorotan di festival Rolling Loud Thailand bersama Cardi B dan Lil Uzi Vert, membuktikan daya tariknya yang lintas genre. Dengan “Asian State Of Mind”, ia kembali menegaskan bahwa hip-hop bisa dijadikan alat untuk membangun dialog dan menghubungkan jutaan jiwa.

Sebagai artis yang konsisten mendobrak batas, Awich berharap single terbarunya ini bisa menginspirasi generasi muda Asia untuk bangga akan akar budaya mereka.

“Ini baru awal. Masih banyak cerita Asia yang perlu diteriakkan,” tandasnya. Dengan semangat itu, Awich terus melangkah sebagai simbol kekuatan perempuan dan kebanggaan kultural di industri musik global.