New Tracks
Rayakan Hari Buruh Internasional, Primitive Monkey Noose Rilis “Sang Perintis”

- Share
- Tweet /srv/users/gigsplayv2/apps/gigsplayv2/public/wp-content/plugins/mvp-social-buttons/mvp-social-buttons.php on line 66
https://gigsplay.com/wp-content/uploads/2025/05/Primitive-Monkey-Noose.jpg&description=Rayakan Hari Buruh Internasional, Primitive Monkey Noose Rilis “Sang Perintis”', 'pinterestShare', 'width=750,height=350'); return false;" title="Pin This Post">
Grup musik rock dari Batulicin, Kalimantan Selatan, Primitive Monkey Noose, merayakan Hari Buruh Internasional dengan merilis single terbaru mereka yang berjudul “Sang Perintis”.
Lagu ini merupakan hasil kolaborasi dengan perusahaan rekaman Jakarta, Demajors, yang memberikan platform bagi mereka untuk menyuarakan semangat perjuangan para pekerja. Single ini resmi diluncurkan di berbagai platform musik digital pada 2 Mei 2025, termasuk Spotify, YouTube Music, TikTok Music, Apple Music, dan Langit Musik.
“Sang Perintis” adalah lagu berenergi tinggi yang dipersembahkan untuk para pekerja keras yang gigih berjuang menghidupi keluarga dan meraih kehidupan layak di tengah tantangan zaman.
Selain menawarkan irama musik yang membangkitkan semangat, lagu ini juga menjadi simbol penghormatan bagi mereka yang sejak lahir harus berjuang melawan kerasnya kehidupan. Melalui liriknya, Primitive Monkey Noose ingin mengabadikan kisah perjuangan para pekerja sebagai pengingat akan nilai-nilai ketekunan dan keuletan
Vokalis Richie Petroza menjelaskan bahwa lagu ini merupakan perayaan bagi setiap individu yang berjuang dengan keringat sendiri untuk bertahan hidup. “Ini adalah penghargaan untuk siapa saja yang tidak menyerah, yang percaya bahwa setiap orang berhak untuk hidup lebih baik. Kita menolak untuk diam, menolak mati dalam kepasifan,” ujarnya.
Pesan ini tercermin dalam adagium yang diusung: “kita adalah perintis, bukan pewaris” — seruan bagi mereka yang yakin bahwa perubahan harus dicapai dengan usaha sendiri, bukan hanya menunggu sebagai warisan.
Formasi Primitive Monkey Noose dalam proyek ini terdiri dari Richie Petroza (vokal), Oveck Arsya (gitar), Ridho (gitaris kedua), Wan Arif Fadly (panting), Denny Sumaryono (gitar bas), dan Juli Yusman (drum). Kolaborasi antar anggota menciptakan warna musik yang unik, memadukan elemen rock modern dengan sentuhan alat musik tradisional Kalimantan, seperti panting, yang memberikan nuansa etnik yang khas.
Peluncuran “Sang Perintis” dinilai tepat waktu, mengingat Hari Buruh kerap menjadi momen refleksi atas hak-hak pekerja yang masih kerap terabaikan. Lagu ini diharapkan bisa menjadi penyemangat sekaligus pengingat bahwa perjuangan untuk keadilan sosial dan ekonomi harus terus bergulir.
Dengan lirik progresif dan musik yang dinamis, Primitive Monkey Noose berhasil menghadirkan karya yang menyentuh kesadaran kolektif kita.
Kehadiran single ini juga menandai eksistensi Primitive Monkey Noose di kancah musik nasional, memperkuat posisinya sebagai grup yang konsisten mengangkat isu-isu sosial melalui karya-karyanya.
Lagu ini adalah pengobar semangat bagi setiap orang yang terus berjuang menuju kehidupan yang lebih bermartabat.