New Tracks
Reality Club Rayakan Halloween Dengan “Desire (Horror Version)”
- Share
- Tweet /srv/users/gigsplayv2/apps/gigsplayv2/public/wp-content/plugins/mvp-social-buttons/mvp-social-buttons.php on line 66
https://gigsplay.com/wp-content/uploads/2024/10/Reality-Club.jpg&description=Reality Club Rayakan Halloween Dengan “Desire (Horror Version)”', 'pinterestShare', 'width=750,height=350'); return false;" title="Pin This Post">
Lebih dari setahun setelah peluncuran album ketiga mereka, ‘Reality Club Presents…’, Reality Club kembali membuat gebrakan dengan merilis versi baru dari lagu mereka “Desire”. Lagu ini sebelumnya sudah diluncurkan pada Maret 2023, tetapi kali ini hadir dengan sentuhan berbeda yang diberi nama “Desire (Horror Version)”.
Versi baru ini tidak hanya menghadirkan nuansa segar, tetapi juga dirilis pada momen tepat yaitu Halloween, 31 Oktober 2024. Terinspirasi oleh nuansa horor, aransemen ini tetap berada di bawah bimbingan produser Reality Club, Wisnu Ikhsantama Wicaksana, dan diluncurkan melalui Dominion Records, menambah daya tarik tersendiri pada versi ini.
Menariknya, “Desire (Horror Version)” tidak dibuat sebagai remix atau rework, melainkan sebuah aransemen alternatif yang kaya akan elemen strings dramatis. Chicha Adzhari yang mengomposisi aransemen ini menggandeng Budapest Scoring Orchestra untuk menambahkan kedalaman emosional dan ketegangan pada lagu, menghasilkan suasana horor yang menakutkan dan intens, berbeda dari versi aslinya yang memiliki nuansa thriller.
Budapest Scoring Orchestra sendiri sudah terkenal di dunia musik dan perfilman, dengan kontribusi mereka pada proyek-proyek besar, memberikan sentuhan musikalitas yang lebih megah dan sinematik.
Faiz Novascotia Saripudin, penulis lagu sekaligus anggota Reality Club, mengungkapkan bahwa konsep horor ini sebetulnya adalah draf pertama dari “Desire”, tetapi kala itu belum dirasa sesuai dengan visi band. Alih-alih menjadi lagu penuh ketegangan dan keberanian, versi pertama ini justru menciptakan kesan horor yang lebih kental, sehingga diputuskan untuk disimpan hingga momen yang lebih tepat.
Halloween 2024 pun dianggap sebagai kesempatan sempurna untuk menghadirkan kembali lagu ini dalam versi yang lebih menyeramkan, dengan Faiz menyebutnya sebagai lagu yang “menakutkan dan intens”..
Lagu “Desire” sendiri bercerita tentang sisi gelap manusia, bagaimana dorongan batin yang kuat bisa membuat seseorang melakukan hal-hal yang mungkin akan disesali. Ini adalah refleksi tentang bagaimana bahkan individu yang berpendidikan dan beradab sekalipun bisa terseret dalam hasrat yang gelap, mengingatkan bahwa manusia memiliki sisi liar yang bisa muncul kapan saja.
Di dalam cerita ini, dorongan kuat dalam diri karakter utama membawa mereka pada tindakan yang berpotensi merusak, menyoroti konflik antara kehendak moral dan impulsif.
Untuk melengkapi pengalaman mendengarkan versi horor ini, Reality Club juga merilis video musik animasi yang disutradarai oleh Arya Satriaputra.
Arya, yang mendapat inspirasi dari video game “Red Dead Redemption: Undead Nightmare”, berusaha menciptakan suasana yang menyerupai horor klasik dengan sentuhan slasher B-movie. Efek visual seperti grain dan film damage ditambahkan untuk memperkuat kesan vintage dan horor, mengingatkan penonton pada gaya film klasik yang menakutkan namun menawan. Arya juga bekerja sama dengan editor 3D Bayu Marlin untuk mewujudkan efek visual yang unik dan menarik.
“Desire” merupakan kelanjutan dari proyek ambisius Reality Club yang juga melibatkan lagu mereka sebelumnya, “Dancing In The Breeze Alone”. Lagu ini sukses memenangkan penghargaan “Best Music Video: Asia Pacific” di Munich Music Video Awards 2023, sebuah prestasi yang menempatkan Reality Club di peta musik internasional.
“Desire” digarap sebagai sekuel dari video tersebut dan masih disutradarai oleh Ibnu Dian serta diproduksi oleh MIURA Films. Kisah dalam video musik “Desire” menampilkan karakter utama, The Sister, yang berjuang melawan musuh-musuhnya demi membalas dendam.
Keseluruhan video yang diambil di Bali ini memanfaatkan efek praktis, dengan para aktor yang terlibat menjalani pelatihan khusus, termasuk belajar berkuda untuk memperkaya nuansa nyata dalam aksi-aksi mereka.
Reality Club yang dibentuk pada tahun 2016 ini telah berhasil mencatatkan namanya dalam dunia musik Indonesia dan internasional. Prestasi mereka termasuk dua kemenangan di ajang AMI Awards 2023 untuk kategori Album Alternatif Terbaik dan Grup Alternatif Terbaik, penghargaan yang mengukuhkan posisi mereka sebagai band yang memiliki daya tarik luas.
Mereka tidak hanya populer di dalam negeri, tetapi juga sukses tampil di berbagai panggung internasional seperti di Tokyo, Kuala Lumpur, Jeddah, dan Singapura sejak 2019.
Meskipun pandemi COVID-19 sempat menghambat acara musik langsung, Reality Club tetap produktif dengan merilis EP ‘The Rush and Other Vices’ dan menggelar tur dunia secara daring, mencapai penonton di berbagai negara seperti Inggris, Jerman, Singapura, dan Amerika Serikat.
Salah satu titik puncak dalam karier mereka adalah ketika single “Anything You Want” menjadi viral di berbagai platform media sosial, menjadikannya salah satu lagu mereka yang paling banyak didengarkan dengan lebih dari 100 juta streaming di Spotify.
Kehadiran “Desire (Horror Version)” bukan hanya menjadi bukti kreativitas Reality Club, tetapi juga menunjukkan komitmen mereka untuk terus berinovasi di setiap karya.
Dengan ambisi besar untuk tampil di panggung dunia, Reality Club baru-baru ini menyelesaikan tur Asia mereka yang sukses dan menyusul dengan tur Amerika Utara pada Maret 2024, tampil di sembilan kota di Amerika Serikat dan Kanada.
Konser-konser mereka terkenal dengan presentasi yang semi-teatrikal, menampilkan orkestra, paduan suara, dan efek visual yang mengesankan, seperti yang disaksikan 1.500 penonton pada konser mereka di Balai Sarbini, Jakarta.
Dengan musik yang menggabungkan lirik dan konsep visual yang kuat, Reality Club berhasil menciptakan pengalaman mendalam bagi para pendengar.
Hal ini menjadikan mereka salah satu band yang paling diperhitungkan di Indonesia, dan dengan rilisan seperti “Desire (Horror Version)”, mereka tidak hanya menghibur, tetapi juga memperkaya lanskap musik tanah air dengan narasi dan emosi yang kuat.