Connect with us

New Albums

Reruntuh Menyalakan Harapan Dalam Album Baru “Nyala Langit Jingga”

Profile photo ofArduino

Diterbitkan

pada

Proyek musik solois Eky Rizkani, Reruntuh, resmi membuka babak baru dalam katalognya dengan merilis album penuh ketiga, “Nyala Langit Jingga“, pada 20 Juni 2025.

Album ini terdiri dari sepuluh lagu, termasuk “Ingatan”, “Akar”, “Bersendiri Berdua”, “Sembunyi”, “Esok Bermekaran”, “Jangkar”, “Matahari Terbenam Begitu Saja”, “Genggam”, dan “Nyala Langit Jingga”. Peluncuran ini menandai langkah baru dalam perjalanan artistik Reruntuh, serta menampilkan kolaborasi dan kemitraan yang signifikan.

Lagu “Akar” telah diperkenalkan lebih awal kepada pendengar pada Jumat, 13 Juni 2025, sebagai pengantar untuk narasi yang lebih intim dalam album ini.

Secara tematik, “Nyala Langit Jingga” menyelami relung-relung hubungan keluarga dan kehadiran orang terdekat. Album ini muncul sebagai meditasi mendalam tentang upaya merawat harapan di tengah pergulatan hidup. Eky Rizkani, sebagai otak di balik Reruntuh, mengungkapkan bahwa proses penciptaan album ini dimulai dengan intensi untuk merekam dan menata ingatan secara jujur.

Reruntuh Nyala Langit Jingga

Dari usaha tersebut, banyak lagu yang muncul ternyata berkisar pada tema keluarga atau orang-orang terdekat yang saya anggap sebagai keluarga,” ujarnya.

Ia menggambarkan lirik-liriknya sebagai catatan tentang mereka yang telah pergi, momen-momen yang terasa jauh, dan kehadiran yang tetap terasa dalam suka maupun duka. “Terutama di saat-saat sulit, mereka sering menjadi alasan bagi saya untuk terus melangkah,” tambahnya, menekankan sumber ketahanan yang diangkat dalam album ini.

Sonik Reruntuh yang khas, berakar pada folk namun dikemas atmosferik, dengan harmoni gitar yang kaya dan vokal berlapis yang tetap minimalis, mendapatkan dimensi baru dalam album ini berkat kolaborasi dengan F.A. Poetra ‘Uta’ Tiarda dari Gulf of Meru, yang berperan sebagai co-producer.

Eksplorasi sonik Uta berhasil mengamplifikasi warna bunyi yang sudah melekat pada Reruntuh, tanpa menghilangkan esensinya. Album ini juga menjadi tonggak penting dalam perjalanan Reruntuh karena menandai langkah awal kerjasamanya dengan label rekaman Jakarta, Angular Momentum.

Label yang dikenal mengusung estetika ambient-instrumental ini juga menaungi Uta. Reruntuh mengungkapkan kekagumannya pada cara Uta menciptakan musik dan menyebut adanya keselarasan visi yang kuat.

Solois Reruntuh

Selain Uta, di balik Angular Momentum ada Guri, sosok kreatif di balik label tersebut. Banyak kesamaan selera, kompas kehidupan, dan semangat antara saya, Uta, dan Guri. Itu yang saya rasakan, dan yang membuat saya yakin untuk bekerja sama dengan mereka,” ujarnya, menegaskan fondasi kemitraan ini di atas kesamaan filosofi.

Aspek visual dari “Nyala Langit Jingga” dipercayakan kepada Rangga Kusuma, seorang seniman visual yang, menurut Reruntuh, berhasil menangkap dan menyampaikan esensi harapan melalui karya sampul albumnya. Sentuhan visual ini melengkapi narasi audio yang dibangun dalam sepuluh lagu tersebut.

Menutup perbincangan, Reruntuh merefleksikan inti dari keseluruhan karya barunya ini. “Setelah album ini selesai dikerjakan, saya merasa albumnya adalah tentang merawat harapan, atau menjadi bagian dari harapan itu sendiri, terutama di masa-masa sulit, meskipun kecil dan halus.”

Dengan “Nyala Langit Jingga”, Reruntuh tidak hanya menyajikan koleksi lagu folk atmosferik yang puitis, tetapi juga menyulut percikan ketahanan dan kehangatan yang lahir dari ingatan akan orang-orang terkasih, membentang seperti langit jingga sore yang menjanjikan keindahan meski matahari telah terbenam. Album ini kini tersedia melalui Angular Momentum.

Berikan Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *