New Tracks
Sabtu 7017 Membawa Warna Baru Di Single Terbaru, “Kupu-Kupuku”

- Share
- Tweet /srv/users/gigsplayv2/apps/gigsplayv2/public/wp-content/plugins/mvp-social-buttons/mvp-social-buttons.php on line 66
https://gigsplay.com/wp-content/uploads/2025/03/Sabtu-7017.jpg&description=Sabtu 7017 Membawa Warna Baru Di Single Terbaru, “Kupu-Kupuku”', 'pinterestShare', 'width=750,height=350'); return false;" title="Pin This Post">
Setelah tiga tahun absen dari dunia musik untuk fokus menyiapkan album perdana, Sabtu 7017, grup band asal Bandung, Indonesia, akhirnya kembali dengan karya segar berjudul “Kupu – Kupuku”.
Lagu ini akan dirilis secara serentak di seluruh platform musik digital pada 7 Maret 2025, menandai babak baru persiapan menuju peluncuran album pertama mereka. Sebagai “single jembatan”, “Kupu – Kupuku” tidak hanya menjadi pembuka jalan bagi album tersebut, tetapi juga menghadirkan inovasi musikal yang memadukan kedalaman emosi dengan eksperimen teknikal.
Mengangkat tema universal mengenai perasaan kehilangan, lagu ini disajikan dengan sudut pandang yang unik dan jarang ditemukan dalam musik populer. Sabtu 7017 terinspirasi oleh romantisme dan nuansa musikal The Beatles, sehingga menghasilkan komposisi yang hangat namun tetap dinamis.
Lirik yang sederhana namun puitis berpadu dengan aransemen yang mengalir natural, seolah mengajak pendengar menyelami kisah kehilangan tanpa kesan melodramatis. Proses penciptaan lagu ini dipimpin oleh Farid Mazdi bersama Gunatri, yang berhasil mengeksplorasi kompleksitas musikal tanpa mengorbankan keutuhan cerita.
Keunikan “Kupu – Kupuku” terletak pada struktur komposisinya yang menggabungkan dua ide lagu berbeda menjadi satu kesatuan harmonis. Sabtu 7017 berani melakukan eksperimen dengan perubahan time signature dan tempo yang disusun secara organik, menciptakan transisi mulus antar bagian.
Pendekatan ini tidak hanya menantang secara teknis, tetapi juga memperkaya lapisan emosional lagu. Hasilnya, mereka berhasil merangkum kontras antara kesedihan dan keindahan dalam alunan melodi yang memikat, membuktikan kemampuan mereka dalam mengeksplorasi batasan genre.
Farid Mazdi menjelaskan bahwa lagu ini merupakan metafora dari pengalaman kehilangan yang dialami banyak orang, namun diungkapkan melalui sudut pandang yang kekinian.
“Kami ingin mengubah narasi sedih menjadi sesuatu yang indah didengar, tanpa menghilangkan esensinya. Dengan nuansa romantis dan hangat, ‘Kupu – Kupuku’ menjadi jembatan antara masa vakum kami dengan babak baru yang akan datang,” ujarnya. Ia juga menekankan bahwa lagu ini adalah bagian dari perjalanan panjang menuju album perdana yang akan memuat lebih banyak cerita dan eksperimen musikal.
Rilisnya “Kupu – Kupuku” tidak hanya menjadi pertanda kembalinya Sabtu 7017, tetapi juga memperkuat posisi mereka sebagai salah satu aktor kreatif di kancah musik Indonesia.
Kombinasi antara lirik intim dan aransemen inovatif, Sabtu 7017 berhasil menciptakan identitas musikal yang khas. Lagu ini memberikan gambaran sekilas tentang arah artistik album pertama mereka yang dijanjikan akan lebih berani dalam mengeksplorasi tema dan teknik.
Sebagai grup yang konsisten menghadirkan karya berbasis emosi dan eksperimen, Sabtu 7017—beranggotakan Farid Mazdi, Adi Triguna, Riza Akbar, dan Wijaya Sendy—telah membangun reputasi melalui single dan EP sebelumnya.
Latar belakang mereka dalam menggabungkan elemen musik klasik dengan modern tercermin jelas dalam “Kupu – Kupuku”, di mana orkestrasi detail berpadu dengan instrumentasi kontemporer. Konsistensi ini membuat setiap proyek mereka dinanti sebagai pembaruan dalam industri musik lokal.
“Kupu – Kupuku” akan tersedia di berbagai platform seperti Spotify, Apple Music, dan YouTube Music. Peluncuran lagu ini bukan hanya menjadi momen penting bagi Sabtu 7017, tetapi juga menambah kekayaan musik Indonesia dengan karya yang menekankan pada kedalaman makna dan inovasi teknis.
Dengan langkah ini, mereka membuktikan bahwa vakum tiga tahun bukanlah hiatus, melainkan proses matang untuk melahirkan karya yang mampu berbicara pada banyak hati.